09. Dirindukan

2.9K 216 11
                                    


。◕‿◕。

Sang Surya baru saja menampakkan diri di planet biru yang sudah tua ini. Pagi hari yang cerah dengan suara-suara burung yang saling bersahutan, menjadikan pagi hari ini semakin sempurna.

Hari ini Hari Sabtu, Si Kembar masih memanjakan diri diatas kasurnya masing-masing. Salah satu dari mereka menggeliat karena tidurnya diganggu oleh suara-suara berisik dari dalam rumahnya, anak itu meraung layaknya singa, ia beranjak lalu duduk diatas kasurnya dengan mata yang masih sayu.

Ia melirik ke kasur sebelah, ternyata saudara kembarnya itu masih tertidur pulas tanpa terusik sedikitpun dengan suara-suara.

Ia melihat ke arah dinding, jam menunjukkan pukul 06:10. Anak itu beranjak dari kasurnya, ia berjalan ke kasur sebelah untuk membangunkan saudara kembarnya itu.

"Dek, bangun udah siang" ucapnya

Adiknya meraung kecil, "eughhhh, berisik" ucap sang adik sambil menutupi telinganya dengan guling

Ia Fajar. Fajar melangkah ke kamar mandi, ia mengambil handuk lalu membersihkan dirinya yang semalaman tertidur. Setelah selesai mandi, Fajar menggantungkan handuknya. Ia berjalan kembali ke ranjang adiknya yang masih belum bangun.

Senja memang kebo, ia tidak dapat diganggu gugat jika sudah tidur. Bahkan pernah, tetangganya hajatan dan menyetel musik dangdut secara kencang, ia tetap masih bisa tidur. Butuh waktu lama untuk membangunkan anak itu, untungnya Arisha sangat sabar saat membangunkan anak bungsunya itu.

"Senja bangun" sentak Fajar yang greget

Tak lama Arisha masuk ke kamar Si Kembar, ia tertawa melihat anak sulungnya itu menggerutu sendiri karena kesal adiknya susah untuk dibangunkan, "Sabar, Kak. Adek kamu emang begitu" ucap Arisha mengelus pundak anaknya yang bahkan lebih tinggi darinya

"Dek, bangun yuk, dibawah ada siapa tuh" ucap Arisha membujuk anak sulungnya yang sudah kelas 11 tapi masih kekanak-kanakan

Fajar mengerutkan keningnya, "Emangnya ada siapa, Ma?" tanya Fajar penasaran, ia duduk dikasurnya

"Ada Kak Milan" ucap Arisha sengaja di kencangkan agar anak bungsunya itu bangun

Benar saja, Senja langsung mendudukkan dirinya diatas kasur. Ia dengan bareface nya itu cepat-cepat turun dari ranjang.

"Jadi yang berisik dari tadi itu Kak Milan?" tanya Senja penasaran

Arisha mengangguk, lalu Si Kembar buru-buru turun ke ruang tamu. Benar saja, ada Milan disana. Milan adalah Kakak sepupu mereka, gadis berambut cantik itu memang sudah sangat dekat dengan Si Kembar.

Senja dan Fajar berlarian ke ruang tamu, khususnya Senja, ia sangat bersemangat untuk bertemu Kakak sepupunya itu karena ini sudah tahun ke 6 ia tidak bertemu dengan Milan.

"Kak Milan" teriak Senja saat melihat gadis yang lebih tua darinya itu, langsung saja Senja memeluk erat tubuh mungil Milan, gadis itu sudah 19 tahun tapi seperti gadis 16 tahun, babyface.

"Apa kabar, Kak?" tanya Fajar pada Kakak sepupunya itu

"Kakak baik kok, kalian gimana?" tanya Milan pada adik kembarnya itu

"Baik donggg" ucap Senja yang manjanya mulai keluar, ia menang selalu seperti itu jika bertemu dengan Milan, karena ia sangat ingin mempunyai Kakak perempuan, begitupun Fajar. Untungnya mereka mempunya Kakak sepupu perempuan yang cantik dan baik.

"Btw, kok Kakak balik ke Indonesia?" tanya Fajar penasaran, sedangkan adiknya sedang bermanja pada Milan

"Kakak rencananya mau pindah ke Indonesia, udah gak betah disana. Kangen Bunda sama Ayah juga, sama kalian adek-adek Kakak" ucap Milan yang membuat Senja membulatkan kedua matanya

"Pindah, Kak?" tanya Senja kaget

Milan mengangguk, "Kakak mau kuliah disini aja"

"Ih Kakak aneh, padahal enak di Kanada" ucap Senja

Memang selama 6 tahun terakhir, Milan tinggal di Kanada bersama Kakek dan Neneknya yang merupakan warga negara Kanada. Bunda Milan merupakan warga negara Kanada, dan mengenai namanya, ia lahir di Kota milan, Italia.

"Tapi Kak, di Kanada kan Bagus tempatnya, Kakak bisa kuliah di Toronto University" ucap Senja bingung atas keputusan Kakak sepupunya itu

"Iya sih, tapi gimana Kakak kangen Bunda sama Ayah, hehe" ucap Milan pasrah

Keduanya mengangguk paham. Saat itu Senja senyum-senyum sendiri, ia menyisaratkan sesuatu pada Kakaknya. Keduanya menciptakan bahasa mereka sendiri, aneh, tapi itulah mereka. Fajar menggelengkan kepalanya pelan, lalu Senja menggerakkan ujung bibirnya dengan pelan.

"Kak Milan" panggil Senja pada Kakak sepupunya yang sedang mengecek Instagram nya

"Kenapa?" tanya Milan, lalu mematikan ponselnya

"Oleh-oleh?" ucap Senja tanpa ragu, Fajar yang mendengar ucapan adiknya itu langsung menutupi wajahnya malu karena kelakuan adiknya itu

Milan terkekeh, "sampe lupa, Kakak" ucap Milan sembari membuka koper besar yang ia bawa, khusus untuk menaruh oleh-oleh untuk kedua adiknya dan tantenya.

Arisha menghela nafasnya, "kamu tuh ya, ada maunya emang" ucap Arisha pada anak bungsunya itu, yang dibicarakan hanya terkekeh malu

Milan duduk di karpet, lalu ia membuka kopernya. Ada banyak sekali barang-barang hanya untuk keluarga Agam, ia sengaja membawa kopernya sekaligus. Milan memang sudah pulang terlebih dulu ke rumah orang tuanya, lalu mampir ke rumah Arisha.

"Wahhhhh" ucap Senja karena melihat isi koper itu

"Oh iya, ini aku bawa sirup maple buat tante" ucap Milan sembari memberi totebag berisi beberapa botol sirup maple

"Ini oleh-oleh semua isinya, Kak?" tanya Fajar terkesan karena Milan membawa banyak sekali oleh-oleh untuk mereka

Milan mengangguk, "iya dong, abisnya Kakak bingung mau beli apa, yaudah Kakak beli semua macem yang ada di tokonya"

"Segitunya, Kak?" Senja terheran sendiri, karena Milan terlalu baik

"Makasih ya, Lan. Kamu repot-repot beli semua ini buat mereka berdua" ucap Arisha yang juga terkesan karena keponakannya itu

"Gapapa dong, Tan" ucap Milan

Isi koper itu merupakan oleh-oleh khas dari Kanada, mulai dari dreamcatcher, inukshuk, boneka moose dan berang-berang, pin bendera Kanada, kaos, topi, piringan hitam, serta yang lainnya. Semua itu hanya untuk Si Kembar. Mereka dibelikan masing-masing satu, karena memang Milan juga anak tunggal, jadi ia tidak segan-segan memberikan sepupunya itu banyak oleh-oleh.

"Makasih, Kak Milan" ucap keduanya bersamaan


。◕‿◕。

Adia Milan Gantari

Angkasa Loka Dewata

Antares Graha Estungkara

Hueee, up melulu nih. Aku bener-bener gak tertarik buat belajar. Plis betapa bodohnya aku tapi aku gak belajar, jangan diikutin pliiss.

Jangan lupa voment yaw

Makasih, love u all


Cr neomuchoaa
Mars, 8 Maret 2020

Fajar Senja [✔]Where stories live. Discover now