25. Sepi

1.7K 137 9
                                    

。◕‿◕。

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

。◕‿◕。

Fajar menghela nafasnya karena ia harus menginap di rumah sakit. Ia kesal karena tidak bisa menemani adiknya yang rentan kambuh itu. Fajar sampai saat ini belum melihat Batang hidung adiknya, sejak tadi adiknya belum kembali.

Namun, tak lama pintu terbuka. Senja berjalan lesu memasuki kamar rawat kakaknya itu. Senja yang baru datang itu menerima banyak pertanyaan dari Mamanya.

"Kamu dari mana aja sih? Mama telpon gak diangkat, Mama cari juga gak ada" tanya Arisha pada anak bungsunya yang baru saja datang itu

Senja duduk di sofa, membuka sepatunya lalu selonjoran dengan nyaman diatas sofa itu.

"Ya maaf, Senja dari ruangan dokter Lian. Abisnya mama sama kakak lama banget" ucap Senja pelan

"Bilang-bilang dulu gitu seenggaknya chat mama atau kakak kamu, bikin khawatir aja" Arisha mengomel pada si bungsu

"Lo tau darimana gue disini?" tanya Fajar bingung

Senja terkekeh, "Jadi, tadi itu gue ngelewatin ruang periksa yang tadi itu, eh ada perawatnya trus dia bilang 'loh kok kamu disini?' gitu" ucap Senja sembari membuka jaketnya, "Terus gue bingung lah, yaudah gue tanya aja yang tadi diperiksa ada dimana, eh dia malah linglung, wkwk" jelasnya lagi

Fajar tersenyum mendengar cerita pendek itu. Lalu Arisha mencubit pipi anak bungsunya karena gemas.

"Aw, sakit tau" Senja mengaduh saat Arisha mencubit pipinya

"Ulu ulu, gemesin banget sih kamu" ucap Arisha sembari mencubit gemas kedua pipi Senja

Fajar yang melihat kebersamaan Mamanya dan adiknya itu tersenyum, ia bahagia bisa mengenal keluarganya, dan teman-temannya. Ia merasa menyesal karena harus sakit, karena ia tidak bisa menjaga adiknya beberapa hari kedepan.  Ia sungguh menyesal harus terbaring diatas ranjang rumah sakit, dengan infus yang menancap dipunggung tangannya.

"Oh iya, kamu berani gak dirumah sendiri?" tanya Arisha membuka suara, ia menanyakan hal itu pada anak bungsunya

Senja menggeleng, "Gak mau sendirian" ucapnya

"Kak Milan suruh nginep ya, atau kamu mau Mama anter ke rumah Kak Milan?" tanya Arisha lagi

"Kalo Kak Milan mau disuruh nginep si gapapa, Ma" ucap Senja

Sedangkan Fajar sudah terlelap karena ia sungguh dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Jam menunjukkan pukul 09:00 malam, dan Arisha tidak mungkin meninggalkan anak sulungnya bermalam disini sendirian.

Arisha mencari kontak keponakannya itu, lalu menelponnya.

"Halo, Lan. Kamu bisa nginep gak dirumah tante, Fajar dirawat jadi Senja sendirian di rumah" ucap Arisha

"Boleh deh, nanti Milan kesana" ucap Milan

"Makasih ya, Lan. Maaf tante repotin kamu terus" ucap Arisha

Fajar Senja [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora