04. Si Tampan Pucat

6.6K 422 10
                                    

。◕‿◕。

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

。◕‿◕。

Sejak jam 4 pagi Senja bolak-balik ke kamar mandi. Sampai membuat Fajar terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Senja merasa dirinya sedang tidak dalam kondisi yang baik, ia meminta agar Fajar tidak tidur kembali.

Fajar mulai khawatir saat Senja keluar kamar mandi, lalu kembali masuk lagi ke kamar mandi. Ia menuruni ranjangnya, lalu menghampiri adiknya itu ke kamar mandi.

"Kenapa sih?" tanya Fajar sembari mengintip karena pintu kamar mandi tidak tertutup rapat

"Mual banget" lirih Senja sembari ditemani suara gemercik air di dalam kamar mandi

Tak berselang lama, Senja keluar dengan wajah yang pucat. Fajar masih bediri di depan pintu kamar mandi. Fajar yang melihat adiknya itu pucat, langsung menopang tubuh adiknya yang mulai lunglai untuk berbaring di kasur.

"Emang lo abis makan apa?" tanya Fajar sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh adiknya itu

"Gak makan apa-apa gue" ucap Senja dengan suara yang kecil

Fajar mengambil minyak kayu putih yang berada diatas meja belajarnya, lalu duduk di sisi kasur adiknya itu, "mual doang atau gimana?" tanyanya

Senja menggeleng pelan, "pusing banget, gue sampe gak bisa tidur" ucapnya sembari memijat pelipisnya

Fajar membuka tutup minyak kayu putih itu, lalu membalurkannya ke perut adik kembarnya. Ia juga memijat kedua pelipis adiknya pelan, lalu membalurkan minyaknya lagi.

"Masih sakit?" tanya Fajar dengan wajah khawatirnya

Senja mengangguk pelan, wajahnya tampak pucat, bibirnya memutih. Ia seperti kehilangan semangatnya, Senja adalah anak yang manja kalau sedang sakit. Ia tidak mau ditinggal kakaknya kalau sedang sakit, harus selalu ada Fajar di sisinya kalau ia merasa cemas dan kesakitan. Sifatnya itu masih bertahan sampai kini usianya 16 tahun.

Fajar menghela nafasnya halus, "yaudah besok lo dirumah aja, gausah sekolah dulu" ucapnya pelan

"Nanti biar Kakak bilang ke Mama, biar Mama bawa lo ke rumah sakit" ucap Fajar

Senja yang menyimak sedang kesakitan, ia meremas selimutnya dalam diam. Ia menggigit bibir bawahnya, "Kak, sakit" lirihnya

"Bilang Mamanya sekarang aja" ucap Senja sembari ingin menangis

Senja menangis, lalu Fajar berlari ke kamar Arisha. Fajar membuka kenop pintu lalu membangunkan Arisha pelan.

"Ma, Ma, Senja kenapa itu" ucap Fajar dengan suaranya yang khawatir

Tak lama, Arisha terbangun, ia melihat anak sulungnya itu dengan wajah yang khawatir, "kenapa pagi-pagi gini bangunin Mama" ucap Arisha dengan suaranya yang baru bangun

"Itu Senja sakit, katanya pusing, daritadi bolak-balik kamar mandi terus muntah berkali-kali" adu Fajar pada Arisha

Arisha yang mendengar ucapan anak sulungnya itu langsung beranjak, lalu ia ke kamar anaknya. Saat masuk Arisha langsung menghampiri si bungsu, ia sedang menangis.

"Hei kenapa, apa yang sakit?" tanya Arisha sembari memeluk anak bungsunya yang manja itu

"Pusing, Ma. Sakit, mual banget" adu Senja sembari menangis

Jam menunjukkan pukul 4:30, Arisha menyuruh anak sulungnya itu sholat subuh terlebih dahulu, baru bersiap untuk mandi. Sedangkan Arisha yang sedang datang bulan itu mengurusi anak bungsunya yang sedang sakit.

"Udah jangan nangis" ucap Arisha sembari menyeka air mata yang turun deras di pipi anak bungsunya itu

Arisha mengajak anak bungsunya itu ke dapur, lalu menyuruhnya duduk di kursi makan. Arisha membuat bubur untuk anak bungsunya sekalian untuk sarapan si sulung. Tak lama bubur pun jadi, Fajar yang baru saja selesai sholat itu menuju ke kursi makan dan duduk disamping adiknya.

"Kok belum mandi?" tanya Arisha pada anak sulungnya

"Makan dulu, Ma" jawab Fajar

Arisha mengangguk, lalu memberi kedua anaknya itu bubur buatannya. Ia mengacak kedua rambut putra kembarnya yang tumbuh menjadi remaja tampan.

"Kok kalian ganteng sih?" tanya Arisha sembari menatap kedua putra kembarnya itu

Keduanya saling menatap, lalu terkekeh geli mendengar ucapan Arisha barusan. Keduanya salting.

"A-apaan sih, Ma" ucap Senja pelan

"Tau nih, Mama, jangan bikin aku salting" ucap Fajar dengan suaranya yang malu

Arisha tersenyum melihat kedua putranya itu salting karena ucapannya, lalu ia mengambil obat di P3K untuk anak bungsunya, "nih minum, kamu gausah sekolah ya" ucap Arisha sembari memberi obat pada si bungsu

Senja mengangguk patuh akan ucapan Arisha

"Kak, nanti bilangin walasnya Senja ya" ucap Arisha pada si sulung

Fajar mengangguk paham, lalu ia pergi ke kamar mandi. Lalu ia mandi dan bersiap untuk sekolah. Sedangkan adiknya, Senja, ia memilih untuk berbaring kembali di kasurnya karena kondisinya yang kurang baik.

Tak lama Fajar keluar dari kamar mandi, ia sudah berpakaian putih-abu, ia melihat adiknya itu dengan penuh rasa khawatir. Ia mengintip adiknya yang sedang tertidur, ditutupi dengan selimut sampai tubuhnya tak terlihat.

"Get well soon, Ja" ucap Fajar saat mengintipi adiknya yang sedang tertidur

Lalu Fajar mengambil tas dan keluar kamar untuk pergi ke sekolah. Ia pergi ke sekolah mengendarai motor karena ia sendirian. Kadang ia mengendarai mobil bersama adiknya.

Tak lama, Senja terbangun dan senyum karena ucapan kakaknya tadi. Ia belum sepenuhnya tertidur, ia baru saja ingin memejamkan matanya, namun kakaknya itu mengucapkan kalimat yang membuat hatinya hangat.

。◕‿◕。

Jangan lupa vote ya besertakan komen biar ku makin semangat menuliskan kisah fajar dan senja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote ya besertakan komen biar ku makin semangat menuliskan kisah fajar dan senja

Cr neomuchoaa
Mars, 1 Maret 2020

Fajar Senja [✔]Where stories live. Discover now