11. Tumbang

4.3K 241 13
                                    

。◕‿◕。

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

。◕‿◕。

Pagi hari Si Kembar disambut oleh cuitan burung-burung yang bersarang di pohon yang berada di dekat balkon kamar mereka. Seperti biasa, Fajarlah yang terlebih dahulu bangun. Ia bergegas mandi karena ingin ikut ke rumah sakit.

Setelah mandi, Fajar melangkahkan kakinya menuju ranjang sang adik. Senja masih lelap dalam tidurnya, seluruh tubuhnya diselimuti selimut tebal miliknya. Ia memang suka dengan selimut.

"Senja ayok bangun" ucap Fajar

Lalu Fajar pergi mengambil air minum ke dapur, ia bertemu Arisha disana, Arisha sedang masak.

"Sebentar ya, Sayang, belum jadi makanannya" ucap Arisha melihat anak sulungnya itu datang ke dapur

"Gapapa, Ma. Aku cuma mau ambil air minum" ucap Fajar, lalu ia membuka kulkas dan mengambil air minum. Lalu ia menuangkannya ke dalam gelas, dan meminum air di gelas itu sampai habis

"Senja belum bangun?" tanya Arisha

Fajar menggeleng, "Belum, tapi tadi udah dibangunin sih" ucap Fajar

"Bangunin lagi sana, adek kamu kan gak cukup kalo dibangunin cuma sekali. Dia kan check up hari ini" ucap Arisha, lalu anak sulungnya itu mengangguk, ia pergi ke kamarnya lagi

Fajar menghela nafasnya karena adiknya itu sangat hobi tidur, lalu ia kembali membangunkan adiknya, "Senja, ayok bangun" ucap Fajar

Fajar pun gemas, ia membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh adiknya itu

"Senja, Ja" panggil Fajar pada adiknya

Fajar mengangkat guling yang menutupi wajah adiknya itu, ia melempar guling itu ke sembarang arah, betapa kagetnya Fajar melihat wajah adiknya yang benar-benar pucat, "Senja, hei kenapa?" ucap Fajar agak teriak

"Mama" teriak Fajar dari dalam kamar

Arisha yang mendengar suara teriakan anaknya itu langsung bergegas ke kamar Si Kembar, ia melihat Fajar yang sedang berada diatas kasur adiknya, dengan Senja yang terbaring lemah disebelahnya

"Kenapa, Kak?" tanya Arisha sembari melihat anak bungsunya yang tertidur itu

"Ya Allah, Senja....." ucap Arisha saat melihat putra bungsunya itu pucat pasi

Nafas anak itu tak teratur, ia seperti habis dikejar-kejar anjing galak, keringat bercucuran di seluruh tubuh Senja. Anak itu tidak sepenuhnya sadar, ia meringis kesakitan sampai-sampai tidak bisa membuka matanya dengan sempurna. Bagi Arisha ini memang bukan pertama kalinya ia menghadapi hal seperti ini, tapi entah mengapa ia tetap panik.

Fajar duduk diatas kasurnya, ia menundukkan kepalanya, ia mengacak rambutnya kesal. Lain dengan Arisha mengusap wajahnya frustasi, sampai ia menutupi wajahnya itu dengan kedua telapak tangannya cukup lama. Fajar mengangkat kepalanya, ia memandangi adiknya yang sedang ditenangkan oleh Arisha.

Fajar Senja [✔]Where stories live. Discover now