4

1.9K 346 144
                                    

Fhallaw me on IG : ixora_ksj

(Biasanya aku nge-bacot di IG. Di wattpad stay kalem)


___

Kai menegakkan tubuh saat merasakan hawa keberadaan seorang manusia mendekati kastilnya. Kai memejamkan mata, dan sedetik kemudian tubuhnya menghilang—menyisakan bayangan gelap seperti kabut tipis yang kemudian lenyap di antara hembusan angin. Kai muncul di bawah sebuah pohon, tak jauh dari seorang manusia yang terlihat kebingungan menolehkan kepalanya kesana kemari.

Saat akhirnya manusia itu bertatapan dengan mata Kai, ia memalingkan wajah—ia tidak benar-benar bisa melihat wujud Kai, hanya tak sadar kalau ia baru saja bertatapan dengan makhluk lain.

"Sepertinya aku tersesat. Dimana ini?"

Dari fisiknya, Kai menebak manusia itu mungkin berusia sekitar 30 tahun, dan tampak sangat cemas karena tersesat saat matahari hampir tergelincir. Kalau langit berubah gelap dan dia masih di antara pepohonan hutan yang lebat, mungkin manusia itu akan menjadi santapan lezat binatang buas—seperti kebanyakan manusia lainnya yang tersesat di hutan.

Kai menjentikkan ibu jari dan jari tengahnya. Suara jentikan itu menggema—diiringi hembusan angin yang membuat dedaunan bergemerisik. Tepat saat suara jentikan itu menghilang, tubuh manusia itu juga ikut menghilang. Kai menghela napas. Ia telah mengembalikan manusia itu ke tempat yang seharusnya—dan manusia itu tidak akan ingat kalau dia pernah masuk ke dalam hutan terlarang.

Bukan satu dua orang manusia yang dengan sengaja atau tanpa sengaja masuk ke dalam hutan terlarang. Entah mereka memang benar-benar tersesat, atau sekadar uji nyali agar dicap pemberani oleh kelompok sosialnya. Kai tidak mengerti. Padahal dari sekian banyak manusia yang masuk ke dalam hutan, sebagian besar dari mereka mati dimakan binatang buas dan tidak pernah kembali. Lalu para penduduk mempercayai kalau ada hal mistis di dalam hutan—walau memang benar adanya.

Biasanya Kai akan membantu para manusia kurang kerjaan itu dengan mengembalikan mereka ke pinggir hutan, tapi kebanyakan dari mereka lebih dulu tewas di antara taring binatang buas sebelum Kai tiba. Dan Beomgyu yang akan mendumel karena Kai memerintahkannya untuk mengubur bagian tubuh manusia itu.

Setelah memastikan kalau manusia yang tadi ditolongnya sudah berada di tengah-tengah pemukiman, Kai kembali ke kastilnya—hanya dengan satu kedipan mata.

"Dari mana, Kai?"

Sejak beberapa tahun yang lalu Kai memaksa Beomgyu untuk memanggilnya dengan nama saja, akhirnya Kai tidak lagi mendapati kata "Tuan" di belakang kalimat Beomgyu.

"Menolong manusia."

Kening Beomgyu berkerut samar, "Tidak biasanya."

Kai mengendikkan bahu, kemudian mengunci diri di dalam kamar—terlelap.

___

Ah, lagi lagi. Kenapa manusia sangat suka menantang diri pada hal yang bisa membunuhnya?

Kai mendesah kesal saat merasakan lagi hawa keberadaan manusia yang mendekati kastil. Kalau mereka sudah dekat dengan kastil, artinya manusia itu benar-benar melangkah sangat jauh menembus kedalaman hutan. Entah apa yang ada di pikiran para manusia itu, Kai tidak habis pikir.

Ia ingin menyuruh Beomgyu saja yang mengurus manusia penyusup itu, tapi Beomgyu sedang tidak ada di kastil. Karenanya Kai sendiri yang harus turun tangan—lagi.

Ia memejamkan mata, dan secepat kilat tiba di dekat manusia yang berjalan lurus ke arah kastil. Dari fisiknya, Kai tebak dia manusia muda yang penuh dengan rasa penasaran. Berbeda dengan manusia yang sebelumnya yang tampak kebingungan dan tersesat, manusia yang ini tampak sangat yakin pada setiap langkah yang ia ambil.

COSMOS | SooKaiWhere stories live. Discover now