11

2K 262 133
                                    

Warning!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Warning!

Mature content!

.

Soobin melepas paksa pakaian yang Kai kenakan—benar-benar dalam artian merobek. Pakaian tidur yang Kai kenakan  terbuat dari kain yang tipis, pun memang sudah robek di bagian punggung karena desakan sayap yang memaksa keluar. Sebentuk tubuh indah yang duduk di atas perutnya membuat Soobin menelan ludah kasar. Ia tahu Kai cantik. Ia juga pernah mencuri cium leher Kai, tapi ia benar-benar tidak menyangka kalau tubuh Kai semenarik ini, benar-benar di luar batas akal sehatnya.

Ini tengah malam, waktu dimana semua orang terlelap tidur. Tapi nyatanya kantuk dua orang yang bergumul panas di atas ranjang telah lenyap, tergantikan oleh desah nafsu yang memburu dan saling menyahuti satu sama lain. Kai semakin bersemangat, begitu pula Soobin yang mulai terbakar.

Kai menggerakkan tubuhnya menunggangi Soobin dengan kedua tangan mencengkram bahu sang kekasih. Kai pemalu yang Soobin tahu sudah lenyap—digantikan oleh seorang dewa cantik yang pintar sekali mempermainkan syahwat Soobin—tapi ia tetap suka.

Soobin menggeram saat Kai tiba-tiba diam—tidak lagi bergerak lincah. Dengan diamnya Kai, milik Soobin terbungkus sepenuhnya oleh tubuh Kai yang panas dan berdenyut memijatnya. Kedua tangan Soobin kini berpindah dari bahu ke bokong Kai, meremasnya kuat-kuat, mengangkatnya sedikit agar mempunyai spasi dan langsung menghantam Kai dari bawah, kuat dan berkali-kali.

"Soobinh! AH! Terlalu dalam—nghh! T-tunggu! Ahhh!"

Kai melenguh, meracau cepat dan melebarkan sayapnya karena hentakan Soobin benar-benar menjangkau titik tubuhnya yang paling sensitif. Padangan Kai memburam seketika. Soobin semakin mempercepat gerakannya. Kai yang membentangkan sayap saat tubuhnya terhentak-hentak adalah pemandangan yang luar biasa.

"Kai—hh, jepit aku lebih kuat, sayang."

Mereka kian bergerak cepat, memanggil nama satu sama lain, kulit bertemu kulit dengan gelenyar hebat merayap di sekujur tubuh, dan kedua tangan Soobin mengelus kedua sayap Kai bergantian—hingga laki-laki cantik itu mendesah tak karuan. Rangsangan Soobin pada tubuhnya membuat ia kewalahan.

Tepat saat puncak kenikmatan tiba untuk kesekian kalinya, dada Kai membusung, kepala terdongak sempurna dengan lelehan air mata di pipinya.

Soobin memeluk pinggang Kai kuat-kuat—sang kekasih sepenuhnya menumpukan tubuh padanya, tak punya lagi tenaga untuk mengangkat kepala. Soobin menenggelamkan wajahnya di lipatan lengan atas Kai—ketiak—dan dari sanalah aroma manis itu menguar, seluruh tubuh Kai beraroma memabukkan. Aroma manis itu biasanya hanya tercium samar-samar, tapi mungkin akibat dari rangsangan dan suhu tubuh Kai yang meningkat, aroma itu menyebar dari seluruh lipatan tubuh Kai, dimanapun itu Soobin hanya bisa mengendusinya dalam-dalam.

Manis. Seperti aroma bunga.

Kai terisak kecil saat Soobin membaringkannya pelan-pelan—masih dengan kedua sayap terkulai di punggung—dan mengecup kedua sudut kelopak mata Kai yang masih mengeluarkan air mata.

Di antara batas kesadarannya, Kai berujar lirih, sarat akan kesedihan. Pun mungkin ia tidak akan ingat apa yang ia katakan malam ini. Hanya beberapa kalimat sederhana, tapi mampu menohok hati Soobin hingga ke dasar.

"Maafkan aku, Yeonjun-ah. Aku... benar-benar mencintaimu."

.

.

.

a/n:

Iya, pendek. Ixora sedang mengetes kesabaran. Doakan saja besok terbit lanjutannya, tapi tidak janji. Jadi jangan menagih. Spam komen aja banyak-banyak <3

COSMOS | SooKaiWhere stories live. Discover now