What is problem?

11 8 0
                                    

"Gampag lah tinggal kakak kabulin semua permintaan kamu!" lanjut Kak Arie.

Liva berdecak kesal lalu berdiri dan meninggalkan ruang makan. Ia memilih pergi masuk kekamarnya dari pada beradu mulut dengan kakaknya. Toh percuma pasti kakak nya yang memang.

Brakk

Pintu Liva tutup. Hingga mengeluarkan suara yang cukup keras. Ia membuang hp nya diatas tempat tidurnya. Rambutnya ia acak berantakan. Bisa dibilang Liva frustasi. Saat ini Liva tidak bisa berpikir jernih. Saking frustasinnya ia menggigit jari jempolnya dan mondar-mandir nggak nentu.

Ia bingung sendiri, jika Liva menghapus akunnya dan vidionya. Itu tandanya BlackSweet akan bubar. Maka Kak Al juga akan pisah dengan mereka berempat. Bukan maksut Liva tidak ingin jauh dari Kak Al. Tapi ia benci dengan perpisahan. Ditambah lagi sifat Liva ke Kak Al sudah tidak terlalu jutek. Itu tandanya Liva sudah menganggap Kak Al seperti kakaknya sendiri. Dan mau membuka sifat keceriaannya.

"Olivia! Buka pintunya!!" teriak Kak Arie dibalik pintu kamar Liva. Yang sontak mengagetkan Liva.

"Kakak mau apaan lagi sih?" pekik Liva dalam kamar dan tidak mau membukakan pintu kamarnya.

"Buka dulu pintunya!!"

Dengan perasaan jengkelpun Liva terpaksa membukakan pintu.

"Apalagi?" tanya Liva begitu pintu sudah terbuka.

"Sini hp kamu!"

"Nggak!!"

"Olivia! Jangan bikin kakak marah!"

"Emang dari tadi kakak sudah marah kan? Lagian kalok Liva hapus akun Liva, banyak orang yang sudah rugi gegara Liva kak! Liva enggak sendirian, ada temen-temen Liva. Dan juga asisten plus manager yang membiayain semua kebutuhan Liva sama temen-temen. Liva juga sudah punya banyak fans. Apa salahnya sih kak Liva jadi dancer? Toh mungkin ini bakat Liva!"

"Kakak enggak suka punya adik yang ngebantah kek kamu!"

"Liva juga enggak suka punya kakak yang enggak ngerti perasaan adiknya kayak kakak!"

"Untung kakak kandung! Kalo enggak gua jatuhin pala lo pake durian!" lanjut Liva dalam hati.

"Liva!" pekik Kak Arie.

"Kakak!" pekik Liva balik.

Untuk menetralkan perasaannya, Kak Arie menarik nafas dalam sebelum berbicara melawan Liva kembali.

"Jadi seseorang yang terkenal itu enggak gampang Liv!"

"Liva tau kalok susah"

"Dan semua itu ada konsekuensinya Liv!"

"Liva juga tau kalok ada konsekuensinya"

"Dan semua itu juga butuh uang banyak!"

"Yang ini, Liva udah tau lebih dulu. Jadi Liva buat grup dance di youtube deh, kalok yang like sama subscribe nya banyak. Liva sama temen-temen kan dapet uang, terus ditabung buat jadi trainee deh." penjelasan Liva yang bikin Kak Arie memijat pelipisnya.

"Seseorang yang terkenal itu susah buat gerak!"

"Kan Liva jadi dancer kalok Liva susah gerak ya enggak jadi dancer lah, berarti itu namanya Liva jadi pantonim"

"Astaghfirullah, udah gue tinggal dikorea setahun setengah nih anak begonya masih dipelihara. Percuma gua pergi kesono buat nyekolahin dia, kalok otaknya aja kaga dipake" batin Kak Arie.

"Gue bingung sama lo Liv. Disekolahin bapak udah berapa tahun? Otaknya kok enggak pernah dibawa kesekolah sih?" nyinyir Kak Arie. Diam-diam Kak Arie suka nyinyir sama adek-adeknya. Padahala kalo sama cewek paling sok cuek.

NK 4 (Nae Kkum)Where stories live. Discover now