Pengakuan

11 8 0
                                    

Bantu share sama vote

***

"Maksut lo apa Del?"

"Jadi gini kak. Yang daftarin Liva di agensi Z-STARS entertainment itu kita berdua"

"Iya kak, kita minta maaf" saut Ziya.

Kak Al menarik nafas dalam-dalam sebelum dihempaskan. Ia merasa sesak sendiri berada diantara gadis yang masih labil.

"Maksud kalian itu apa? Daftarin Liva ke agensi? Kalian tau sendirikan, bahwa Liva adalah penyemangat BlackSweet. Jika Liva out karena ditarik oleh agensi. Maka BlackSweet dipastikan akan bubar!"

"Iya kak maaf kita emang salah. Tapi kita enggak bermangsut buat bubarin BlackSweet kok. Kita hanya takut kalok Liva bakal berhenti jadi dancer. Jadi karena itu kita daftarin Liva diagensi." jelas Delia yang juga termasuk mewakili Ziya.

Melihat ekspresi yang Delia dan Ziya tunjukan Kak Al merasa bersalah sendiri, sudah memarahi mereka berdua.

Kak Al pun memegang kedua pundak Delia dan Ziya agar mereka berdua menatap Kak Al.

"Del, Ziy, Liva pendiri BlackSweet. Liva juga penyemangat saat kalian lelah latihan, dan menyerah. Dan Liva juga termasuk jantung nya BlackSweet. Tanpa Liva, BlackSweet enggak bakal ada. Dan tanpa dia, kita berlima sudah pisah karena perpisahan waktu SMP. Apa lo mau hal itu terjadi?"

Mendapat ceramah dari Kak Al, yang panjangnya dikali lebar. Delia menepis tangan Kak Al dari pundaknya.

"Kak! Dengerin Delia dulu!" ucap Delia hampir emosi, karena dituding Kak Al membubarkan BlackSweet.

"Kita punya alasan tersendiri daftarin Liva di agensi Z-STARS!" pekik Ziya saat melihat amarah dimata Delia. Takut Delia kelepasan Ziya memilih bersuara.

Delia pun menjelaskan alasannya mengapa mendaftarkan Liva di agensi Z-STARS. Dari huruf A sampai Z, dan dari upin ipin yang masih kecil hingga tiba-tiba gede pun diceritakan. Tentang kronologi dan kejadian yang Liva ceritakan, lebih tepatnya hal penyebab Liva mau mengundurkan diri. Dan berhenti mengejar impiannya.

Selesai, penjelasan Delia yang cukup membuat Kak Al dan Liva tersentuh. Begitu besarnya rasa sayang mereka terhadap sahabatnya hingga enggak mau sahabatnya putus impian hanya karena tentangan dari keluarga.

"Liva! Bener yang dijelasin Delia?" tanya Kak Al menatap Liva.

Seperti biasa, walaupun Liva hatinya sedang bergetar karena penjelasan Delia. Tapi tidak menghilangkan sifat Liva yang cuek sama cowok.

"Hm" jawab Liva singkat dengan wajah datarnya.

"Siapa kakak kamu?"

"Manusia!"

"Namanya?"

"Kepo!"

"Kakak kamu namanya kepo ya?"

Bugh!..

Satu pukulan yang lolos dari tangan Liva. Tepatnya di perut Kak Al. Pukulan yang cukup sakit sih. Sampai membuat Kak Al meringis kesakitan.

Coba dilogika saja deh. Adik mana yang terima nama kakak nya dihina? Pasti pada enggak terima lah, kecuali adiknya punya gangguan jiwa.

"Terus nama kakak lo sapa Va? Sakit nih perut gue. Aduuhh!!"

"Kak Arie"

'Kak Arie' nama itu terngiang-ngiang dipikiran Kak Al. Seperti tidak asing dengan nama itu.

"Nama panjangnya siapa?"

"AAARRRIIIEEE, panjangkan?"

Anak yang sangat pintar. Kak Al saja sapai tepok jidat gegara jawaban Liva. Sempat ia berfikir, kalau emaknya Liva dulu ngidam apaan anaknya kok bisa kek gini? Kadang-kadang ramah, baik, cerewet, jutek, cuek, parahnya lagi bego. Ngidam apaan sih emaknya Liva? Mungkin ngidam spongebob sama squite weard baikan kalik ya? Anaknya bisa campur aduk kek gini. Lentur badannya dari squite weard begonya dari spongebob.

NK 4 (Nae Kkum)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن