Les Private

17 2 0
                                    

"Sekolah Liva aja ngasih libur satu hari buat istirahat!" ujar Liva dengan nada emosi.

Kak Arie menarik nafas dalam-dalam lalu dihembuskan pelan.

"Ini rumah Liv, bukan sekolah."

"Iya! Liva tau ini rumah bukan sekolah! Dan setidaknya rumah lebih perhatian dan lebih pengertian dengan Liva dibanding sekilah yang menjadi rumah ke-dua Liva!" cerocos Lova tak terima.

"Liv! Bisa nggak sih sekali aja nurut sama kakak!"

"Dan kakak, bisa nggak sih sekali aja buat nggak nuntut kemauan kakak sama Liva!"

Kedua adik kakak tersebut makin larut dalam pertengkaran mereka. Tanpa ada yang mau mengalah. Hingga berhentilah mereka karena sang ibu masuk dan melerai ke-dua putra dan putrinya tersebut agar tak bertengkar lagi.

"Ini apa-apaan sih!? Kalian kok bertengkar kek kucing gini!?" bentak Mira. Mamah Liva sekaligus nyokap dari Arie.

"Liva!! Bisa nggak sih sekali aja nurut sama kakak kamu!?" imbuh Mira. Kini kedua mata ibu paruh baya tersebut beralih menatap sang putrinya.

Liva menatap kedua orang dihadapannya dengan tajam.

"Mamah kok belain Kak Arie sih!?" tak terima Liva akan pembelaan yang diberikan Mamahnya pada sang kakak.

"Memang kamu salah Va!"

"Mah! Sekolah Liva aja kasih Liva waktu buat istirahat dirumah. Sementara? Keliarga Liva? Keluarga Liva justru menekan Liva agar belajar-belajar dan belajar!"

"LIVA!!" bentak Kak Arie.

"Semua ini demi kebaikan kamu!!" lanjutnya lagi.

"Kebaikan apannya? Yang ada Liva kecapean terus sakit! Itu yang namanya kebaikan? Apa Mamah sama kakak pengen Liva sakit!?"

"Kakak nggak mau tau, pokok nya besok kamu harus dirumah! Guru private akan datang pukul tujuh pagi." ujar Kak Arie penuh keamarahan.

Liva menundukkan kepalanya dan mengacak rambutnya frustasi.

"Iya! Emang Liva besok dirumah. Kan libur. Tapi tenang aja, Liva bakalan kabur kok." jawab Liva tenang. Seperti ancaman.

Usai mengatakan kalimat itu. Liva merubuhk tubuhnya dan segera tidur membelakangi kakak dan sang mamah.

"Liva!!-"

"Udah Rie, biarin aja. Dia maub kabur kemana nggak bakal bisa." ujar Mamah nya memotong pembicaraan Kak Arie.

Kak Arie pergi melenggang keluar meninggalkan kamar Liva yang diikuti oleh sang Mamah.

Liva sempat membuka selimut untuk melihat apakah kakak dan mamah nya sudah benar-benar keluar. Puas melihat kamarnya sepi, dan tak ada orang selain dia. Ia menutup kepalanya dengan selimut. Dan kembali tidur.

****

"Liva!! Cepet bangun!!! Guru private dateng pukul tujuh! Sekarang udah pukul enam! Buka pintunya!" teriak Mira di pintu kamar Liva.

Tok tok tok!!

Suara ketukan pintu berulang kali dikamar Liva. Tapi sayang. Sang pemilik kamar sudah tidak berada dilokasi.

"Liva!!! Mamah sudah muak sama kamu! Cepat keluar!!" suara Mira. Kali ini lebih keras dari sebelumnya.

Tak ada jawaban dari dalam. Membuat Mira ingin mendobrak pintu kamar sang putri.

"Belom keluar Mah?" tanya Arie didepan Mira.

"Belum, nggak kayak biasanya dia belom bangun. Pukul lima pagi biasanya udah bangun buat sholat subuh." jelas Mira pada Arie.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NK 4 (Nae Kkum)Where stories live. Discover now