Dugong and Macan

20 7 0
                                    

Seperti biasa, Liva datang lebih awal disekolah. Dan seperti biasa, sesampainya dikelas Liva membaca buku sampai teman-temannya datang. Kalau teman-temannya sudah datang, bukunya  sudah diduakan oleh Liva. Ia memilih ngegibah bias Kpop nya. Maklum lah namanya juga Kpopers.

"Hae gaess istrinya Tae dateng" teriak Delia kala masuk kelas sambil merentakan kedua tangannya.

"Paan sih Del! Tae mulu, ngga bosen ama Taehyung?" cibir Ziya menyelakan tangan kanan Delia yang menutupi wajahnya.

"Salam Del!" ganti cibir Liva"

Delia dan Ziya pun berjalan menghampiri Liva yang sibuk baca buku. Padahal tadi nge-cibir Delia.

"Iya-iya, Assalmu'alaikum Olivia" ujar Delia saat duduk di kursi depan Liva. Tak lupa memakai wajah sok manis.

"Ya bukan Liva doang dong! Tuh banyak soib lo!" cibir Ziya lagi.

"Ya deh iya! Assalamu'alaikum kawan-kawan!" teriak Delia dan salam nya dijawab teman satu jelasnya yang sudah masuk.

"Wa'alaikumussalam Dehlia!!" jawab satu kelas kompak termasuk Ziya dan Liva.

Selesai dengan ritual ketemuannya. Ketiga gadis itu kembali ke rutinitas tiap paginya. Gibahin Bias!. Olahraga mulut gess. Maklumlah jiwa fan-girl nya lagi mode on.

Brak!!

Suara tumpukan kertas yang ditaruh diatas meja tepat dihadapan Liva. Dengan kasar.

"Daftar peserta lomba lo yang absen!" ujar Erza cuek.

Yap! Yang dateng Erza, si anak mami. Dan alangkah terkejutnya Delia dan Ziya saat melihat siapa yang naruh kertas secara kasar. Mereka belum tahu dengan kehadiran Erza yang menjadi anak baru disekolah mereka. Karena kemaren kan mereka berada di aula buat latihan dance.

"Lu ngapaing ada disini? Pake seragam sekolah gue lagi?" selidik Delia.

"Sans ae lurr gue anak baru disini!" jawab Erza santuy.

Tanpa aba-aba Delia berdiri menatap Erza tak menyangka. Yakali dia harus satu sekolah lagi sama si anak mami?

"Terus lo masuk kelas IPA 1?" tanya Delia lagi.

"Yaiyalah lurrd"

"Na'udzubillah himindzalik Ya Allah amit-amit! Ni ngga mimpikan gue? Ziy tampar gue! Ni ngga mimpikan?" pekik Delia histeris, macam kek liat bias jalan bareng ama mba kunti. Sambil mengetuk keningnya dan meja Liva beberapa kali, serta menyeret tangan Ziya untuk menampar pipinya.

"Apaan sih Del! Lo ngga mimpi ni nyata!" jawab Ziya melepaskan tangannya dari Delia.

"Ya Allah nih cobaan apa lagi buat istrinya Tae? Masa gue harus sekelas lagi ama nih si anak mami!"

"Lebay lu!" cibir Erza.

"Va, nih tadi dititipin sama Adi" imbuhnya, kali ini pandangannya menghadap Liva. Dan menunjukkan tumpukan kertas yang tadi ia taruh secara kasar.

"Adi mana?" tanya Liva.

"Diruang guru, mau nemuin Bu Indah"

"Oh" jawab Liva singkat.

Detik berikutnya Erza menaruh tas punggungnya dikursi sebelah Liva. Detik itu juga Delia langsung melotot dan sewot.

"Eh lu ngapain duduk disitu?" sewot Delia.

"Kan, gue temen sebangkunya Liva. Lo ngga tau? Kemana lo kemaren?"

"Eh lo pergi ngga?"

"Ngga maulah, Liva aja ngizinin gue kenapa lo sewot?"

NK 4 (Nae Kkum)Where stories live. Discover now