Calon Mantu Papa

19 9 0
                                    

"Iiiiihhh Kak- tauk ah!" ujar Liva lalu mempercepat tempo jalannya dan meninggalkan Kak Al yang tertawa lepas.

Sesampainya Liva di aula, teman-temannya memandang nya dengan tatapan bingung.

"Nggak usah sok kaget!" sewot Liva lalu duduk di kursi tempat istirahat.

Ketiga temanya Liva langsung menghampirinya.

"Kok lo bisa kesini?" tanya Delia begitu didepan Liva dan duduk disamping Liva.

"Truss, Kak Al mana?" giliran pertanyaan Ziya.

"Tauk!!" bentak Liva sambil memutar bola matanya malas.

Tak lama setelah mengatakan kalimat itu. Munculah seorang cowok, jan nanya siapa. Pasti yah Kak Alvino lah.

"Udah siap kan? Latihan yuk" ajak Kak Al menyalakan laptop nya.

"Males!" jawab Liva jutek.

"Yang lain?"

Tak ada jawaban, ketiga cewek itu hanya saling menatap satu sama lain. Bingung. Itu yang dirasakan Delia, Ziya, dan Fani.

"Va, latihan yuk" bujuk Delia.

"Nggak!"

"Va ayolah, plies," rajuk Delia lagi. Kali ini ia memasang wajah merajuk biar dikasihani Liva. Tau sendirikan Liva orang nya kasihanan.

"Iya iya!!" ngalah Liva karena merasa iba dengan Delia.

"Yess yaudah kuy lah"

Keempatnya sepakat latihan dance. Tapi mereka hanya latihan dance yang sebelumnya sudah mereka pakai. Karena mereka belum menentukan dance apa buat tampil nanti.

Mereka latihan dengan sekuat tenaga. Hingga tak menyadari sudah jam pulang sekolah.

Setelah berpamitan satu sama lain, mereka pulang sendiri-sendiri.

***

Hari ini Liva pulang sekokah berjalan kaki. Karena dia belum dibolehi naik kendaraan sendiri, alhasil kalau pulang sekolah, berangkat sekolah selalu naik ojek online. Tapi untuk hari ini Liva males pesen ojol. Entah kesabet apa hatinya pengen jalan.

Tak lupa dengan kebiasaan Liva yang jadi K-popers, dimana aja dia selalu halu. Termasuk lagi dijalanan pun. Hingga tak sadar ada seorang lelaki yang berhenti disampingnya.

"Olivia!" panggil lelaki itu.

Sontak Liva memutar kepalanya sembilan puluh derajat mengadap cowok itu.

"Apa?" tanyanya, dan masih berjalan.

Sedagkan cowok itu membuntuti disampingnya sambil mengendarai motor nya.

"Sendirian?" basa-basinya.

Jangan kalian pikir cowok itu Handy! Dia Adi, ketua kelas 10 IPA 1. Yang digosipin suka sama Liva.

"Hm" jawab Liva seadanya.

"Gue anterin"

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Takut ketauan"

"Ketauan sama siapa?"

"Kakak gue"

"Yaudah ntarr gue yang jelasin" kekeh Adi.

"Lo nggak tau kakak gue kek gimana Di!" ujar Liva berhenti melangkah.

Kini tatapan mereka berdua bertemu.

"Ya nanti dikenalin dong"

Tak ada jawaban. Liva hanya memandang Adi dengan wajah datarnya. Tapi masih tetep cantik. Apalagi kalo senyum?

NK 4 (Nae Kkum)Where stories live. Discover now