Chapter 11•• Espionage

9.7K 348 11
                                    




































♥️♥️♥️

30 hari kemudian

Seperti biasanya wanita bernama Isabella itu selalu memakai motor skuter milik starla untuk mengirimkan berbagai buket bunga ke berbagai tempat termasuk keacara-acara sakral pernikahan maupun acara lainnya.

Sudah terhitung dari kejadian hari itu,hari dimana ia kembali bertemu dengan pria menjengkelkan yang sampai kapanpun akan selalu ia ingat dihidupnya sebagai pria brengsek yang telah merenggut keperawanannya. Ia masih ingat kala itu dia digunakan  oleh Edgar sampai malam hari di kantor yang seperti neraka baginya,hingga akhirnya ketika Edgar lengah dan mengira dirinya sudah tertidur, Bella pun kabur sampai saat ini Edgar tidak pernah ia temui lagi dan hidupnya pun terasa damai. Tapi,ia sering berfikir kenapa pria itu tidak mencarinya? Atau mungkinkah dia sudah tidak lagi diinginkan? Persetan,jika memang seperti itu Bella tidak masalah dan dia akan tenang jauh dari pria brengsek berkedok lowongan kerja,kok lowongan kerja? Aahh,ia tidak peduli wajahnya itu sudah seperti penjaga pintu taubat. Tampan tapi juga menyebalkan..Astaga kenapa hal seperti itu ada dipikiran nya.

Setelah beberapa lama bergulat dengan pikirannya sendiri,akhirnya Starla menghampiri Bella dan memberikan sebuah alamat yang harus dituju oleh Bella,tentu saja untuk mengantarkan bunga-bunga yang cantik ini.

“Aku rasa kau harus memakai mobil saja,Bella” ucap Starla seraya melirik ke arah motor skuter berwarna birunya. “Apakah itu banyak?” tanya Bella membuka kembali helm nya.

“Eumm,,tidak terlalu sih tapi itu sangat jauh, jadi pakailah mobil. Hujan akan segera turun jika kau kehujanan kau bisa sakit” tutur Starla menatap langit yang sudah mulai mendung pertanda akan datangnya hujan.

“Baiklah,aku pergi dulu” ucap Bella dengan senyuman manisnya ia pergi menuju mobil.

“Hati-hati!” seru Starla dan diangguki oleh gadis itu.

Hari mulai gelap dan Bella tau sepertinya dia tersesat hingga ia harus masuk ke area perkebunan seperti ini. Bella menghentikan mobilnya dan melihat map yang ada di ponsel nya itu,

“Tidak ada sinyal,sial!” geram Bella sembari mengayunkan handphone nya ke udara berharap sinyal muncul di handphone nya.

Kemudian Bella mengambil payung nya di belakang kursi kemudinya untuk mencari orang untuk menanyakan perihal alamat yang ia tuju. Dan akhirnya Dewi keberuntungan pun berpihak padanya belum sempat ia mengambil payungnya ada seorang pria melewati mobilnya.

“Tuan..tuan,tunggu!” Ucap Bella sembari cepat keluar dari mobil. “ Iya” ujar pria itu dengan manaikan jaketnya hingga wajahnya hampir tidak terlihat dengan memakai kacamata hitam seperti itu.

“Aku ingin bertanya,apakah anda tau alamat ini?” ujar Bella menaikan suaranya karena rintikan hujan yang cukup besar, takutnya pria itu tidak mendengar nya.

“Disana,anda lurus saja kemudian belok kanan..di ujung sana rumahnya” tutur pria itu tanpa sedikit pun melihat ke arah Bella,seakan dia terburu-buru dan sedikit aneh.

“Te-terimakasih!” bukankah dia orang yang menolongku waktu itu? Tidak seperti nya dia selalu ada ketika aku sedang dalam masalah. Tutur Bella dalam pikirannya mencoba mengingat pria ini. Seperti tau jika Bella mengingatnya,pria itu buru-buru berjalan dan merapatkan payung hitamnya.

DON'T GO FROM ME! [Edgar Story]Where stories live. Discover now