Chapter 16•• Impossible

7.4K 364 31
                                    

Photo | Isabella Aster Hill

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Photo | Isabella Aster Hill

Semoga ada yang baca,amin!😌😌

Don't Go From Me!
Double Update!!!

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Sudah terhitung hari ia di Washington, setelah seleksi itu ternyata Tuhan masih baik padanya,akhirnya ia lolos menjadi salah satu pegawai disana,dan sudah hampir satu Minggu Bella bekerja di perusahaan tersebut.

Hari ini Bella memiliki jadwal di siang hari untuk berangkat ke kantornya,ia memutuskan untuk beristirahat sebentar di apartemen nya karena sudah beberapa hari ini ia tidak memiliki selera makan, ditambah ia sering mual jika mencium bau-bau yang akan membuatnya memuntahkan kembali makanannya di wastafel, ia tidak tau sebenarnya kenapa terus-terusan muntah dengan sebab yang sepele.

Bella menyandarkan kepalanya di senderan tempat tidurnya, kepalanya terasa pusing dan tidak lama kemudian Bella bergegas lari ke kamar mandi, lagi-lagi Bella memuntahkan sarapan nya lagi di wastafel. Tuhan,Bella merasa tak berenergi saat ini,padahal sekitar satu jam'an lagi ia harus bergegas ke kantor.

Huekkk...!! Bella langsung menutup mulutnya,dia tidak mau ke kamar mandi lagi sungguh dia sudah lelah harus bulak-balik ke wastafel.

“Ohh God,apa mungkin aku—” ujar Bella menerka, ia baru ingat dia sudah tidak datang bulan hampir dua bulan ini. Bella terlihat panik,ia mengambil ponselnya dan membeli barang lewat online.

Sembari menunggu Bella terus berdoa agar ketakutannya itu tidak nyata,selang beberapa lama kemudian seorang kurir datang dan memberikan belanjaan yang dipesan Bella, “Aku hanya kelelahan,iya aku hanya kelelahan” monolog Bella untuk menenangkan jantungnya yang kini berpacu dengan cepat. Bella mengambil benda tersebut dan berlalu ke kamar mandi.

Cemas,takut dan kecewa kini yang sedang Bella  rasakan sekarang,ia terus berdoa kepada Tuhan agar ketakutannya itu tidak benar.

Lima menit Bella menunggu benda tersebut untuk berfungsi, “Aku mohon tuhan,” ucap Bella dengan memejamkan matanya mengambil benda tersebut.

Bella membuka matanya perlahan..

Tap..!
Dua garis biru,terpampang jelas di testpack itu—Bella merasakan jantungnya nyeri dan ia tidak bertenaga untuk berdiri lagi—Bella luluh di lantai,kedua matanya sudah berlinang dan ia menangis merutukki nasib sialnya yang sangat bertubi-tubi ini.

“Ya tuhan,kenapa kau melakukan ini padaku?” Bella berteriak didalam kamar mandi tersebut,ia mencengkram perutnya yang masih datar, tak sangka ada kehidupan didalam sana yang telah Tuhan berikan untuknya,hanya saja diwaktu yang salah.

DON'T GO FROM ME! [Edgar Story]Where stories live. Discover now