Chapter 21•• Won't a Baby

8.8K 353 27
                                    

Video | Feel it–Michele Morrone
Komentarnya!!

Don't Go From Me!
Update!!!

_________________________

“When love meets, whatever is done will feel lighter and happier”

🌥️🌥️🌥️


      Pada pukul dini hari, Bella bergerak gelisah dalam tidurnya—merasa terganggu karena tangan yang melingkar di perutnya. Berat. Bella membuka matanya, mengerjapkan mata berkali-kali menetralkan cahaya yang masuk pada netra nya.

“Euhh—” Bella mendesah pelan,  menyingkirkan tangan besar milik pria dewasa yang tidak tahu malu telah tidur di ranjangnya. Bella mengusap wajahnya, cahaya remang di lampu tidur nya masih menyala.

“Ahhh! Shit!” umpat Bella kala merasakan perih di area sensitifnya. Wanita itu menarik selimut dan duduk—menatap keadaan tubuhnya yang mengenaskan di dalam sana.

Bella tidak memakai pakaian se-benang pun, wanita itu memicingkan matanya marah pada Edgar. Sial! Rasanya, Bella ingin sekali menampar wajah pria itu. Alih-alih menampar Edgar, wanita itu mengalihkan niatnya takut jika sang singa terbangun dan menerkamnya kembali.

Krukk..!

Astaga. Bella menahan perutnya, rasa lapar melandanya saat ini. Sadar betul jika dia belum memakan apapun dari siang tadi sampai sekarang, dan semua itu lagi-lagi karena ulah si Brengsek Edgar.

Menarik baju kimono yang tidak jauh di kasur—memakainya setelah itu keluar dari selimut tebal tersebut meninggalkan Edgar.

“Aku lapar” Gumam Bella setelah ada di dapur wanita itu membuka kulkas, namun tidak ada bahan makanan disana, kemudian Bella membuka lemari atas dan menemukan setumpuk mie instan dengan berbagai merek dan rasa. Lagi-lagi Bella melupakan belanja dan dia harus memakan makanan instan tersebut. “Jika aku menambahkan sedikit lada pasti rasanya akan sangat enak” monolog Bella memikirkan rasa mie tersebut. Bella mengulum bibirnya sendiri. Pasti itu akan sangat lezat, entah mengapa Bella sangat ingin memakan itu.

Bella menyiapkan air untuk menyeduhnya tak lupa juga mangkuk dan sepasang sendok, garpu. Sesekali Bella bersenandung, ah sial. Seharusnya dia saat ini sedang marah pada Edgar, tapi sekarang? Mood nya malah sedang bagus, alhasil Edgar selamat dari kemarahannya itu.

Tanpa Bella sadari sedari tadi gerak-gerik nya sedang di pantau oleh mata Edgar. Pandangannya sangat tajam bagai ujung panah yang siap melesat. Mendekat—tanpa Bella ketahui pria itu sudah ada di belakang tubuh Bella.

What are you doing honey?” tanya Edgar setelah melingkarkan tangannya di perut wanita itu. Alhasil, Bella terpental menjauh kaget dan untung saja Edgar menahannya karena jika tidak, Bella bisa menumpahkan isi air dalam wajan tersebut yang mendidih.

“Bisakah kau datang dengan tanpa mengejutkanku huh?” tendas Bella kesal. “Awas aku sedang masak” tutur Bella sedikit mendorong dada bidang milik pria itu.

“Apa kau sedang lapar? Apa yang kau masak?” tanya Bella melepaskan pelukannya. Bella melirik Edgar kembali dengan tatapan tajamnya, “Aku tidak akan memasak malam-malam jika aku tidak sedang lapar. Pertanyaan macam apa itu?” ucap Bella sudah sangat kesal atas pertanyaan pria itu.

Edgar tersenyum melihat tingkah gadisnya saat ini—melipatkan tangannya didepan dan bersandar pada dinding sambil terus melihat gadisnya yang sangat cantik dihadapannya.

“Aku akan memesankan nya, jangan masak ini sudah malam” Edgar berkata tanpa melepaskan pandangannya.

“Tidak usah, aku bukan boss besar seperti mu. Pergi sana—pergi dari rumahku”

DON'T GO FROM ME! [Edgar Story]Where stories live. Discover now