Part 2

27.4K 1.1K 67
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.
Jangan lupa tinggalin jejak setelah membaca.

Happy Reading.

***
Matahari kini telah bersinar, udara segar pagi hari sangat menyejukan.

Kring.
Suara alarm jam milik Leora terdengar sangat keras dan membangunkan sang pemiliknya.

"Etdah, ni jam keras banget suaranya. Ganggu gue tidur aja," ucap Leora kesal.

"Kenapa lo nyalahin alarm sih? Kan lo yang setel volume segitu, itu salah lo sendiri," ucap Leon yang duduk di kursi dekat meja belajar milik Leora.

"Eh, abang kok udah disini. Ini kan masih pagi. Tumben bat lo udah bangun duluan njir, biasanya gue yang bangunin lo,"

"Kagak tau gue juga, cepetan lo siap-siap,"

"Mau kemana bang?"

"Lo bego apa pura-pura lupa sih, ini hari apa queen?"

"Hari senin king, ehk anjir kok lo ngak bilang. Nanti telat bangke,"

"Sono cepetan mandi anjer. Lo jangan ngomong terus,"

"Bentar, gue nyari baju gue dulu aelah,"

"Gue tunggu lo di bawah, cepetan,"

"Iya bang,"

Leon pun pergi meninggalkan Leora. Leora yang melihat jam ternyata sudah jam 6.15 pun segera mandi. Setelah dia merasa puas dengan penampilannya, Leora pun turun langsung dan makan bersama abangnya.

Mereka pun segera makan bersama di ruang makan. Setelah menghabiskan makanannya, Leora pun langsung berbicara kepada kakaknya.

"Bang, gue kangen deh sama ayah sama bunda,"

"Gue juga, Le. Kita harus bisa lupain kejadian itu,"

"Tapi bang, gue udah coba lupain kejadian 10 tahun lalu. Tapi gue ngak bisa bang," ucap Leora lirih. Kemudian ia menunduk, lalu menagis. Leora jarang sekali menangis kecuali itu membahas tentang keluarganya.

"Udah jangan sedih,ayok berangkat,"

"Gue berangkat bareng lo bang?"

"Gue tau lo,Le. Kalo lo lagi sedih kayak gini ngak akan bener nanti,"

Tidak bisa di elakan oleh Leora. Memang benar, jika suasana hatinya sedang kacau dia tidak akan benar dalam melakukan berbagai hal. Kecuali, dia membunuh seseorang. Keadaan hatinya akan membaik.

"Iya bang, lo paling ngertiin gue," ucap Leora.

Memang,kini Leora dan Leon tinggal di mansion milik keluarganya. Ayah dan Ibunya sudah tidak ada sejak 10 tahun lalu. Mereka berdua di besarkan oleh kakek dan neneknya.

Mereka pun langsung masuk ke dalam mobil sport milik Leora. Entah mengapa Leon tidak ingin mengunakan mobilnya sendiri.

"Bang janji ya ke gue,lo ngak akan ninggalin gue," ucap Leora.

"Lo kok ngomong gitu sih?"

"Tapi lo janji ya bang ngak akan ninggalin gue,"

"Iya gue janji,"

Mereka pun langsung menuju ke sekolah mereka. Saat di dalam mobil hanya ada keheningan, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Emmm, bang nanti pulang lewat jalan kemarin ya," ucap Leora pada kakaknya.

QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT] Where stories live. Discover now