Part 31

4.2K 293 14
                                    

Yuhuuu, author balik lagi.
Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya dengan vote dan comment di cerita ini.

Yang masih silent readers masih di pantau loh.
Bikin author seneng dengan comment dan vote kalian yuk

Happy reading.

***

Kini Leora dkk, Leon dkk, dan Atlas dkk sedang berada di mansion keluarga Lavier. Setelah penyerangan tadi, mereka memutuskan untuk mengganti pakaian mereka yang penuh akan darah di ruangan milik Atlas. Setelah sepi, mereka baru pergi dari sana.

"Gue ngak ngerti deh kejadian tadi. Kita ngak ada masalah sama mereka, kenapa tiba-tiba main nyerang?" tanya Mona yang sendari tadi memikirkan kejadian tadi.

"Gue pikir itu suruhan orang," ucap Ravendra dan di angguki oleh yang lain.

"Mungkin aja. Black Shadow enggak ada musuh, Dark Killer ngak ada. Bisa jadi mereka memang suruhan," ucap Atlas.

"Yang gue heran ni ya. Kenapa ada tangan kanan Dark Monster tadi?" tanya Elena. Leora dkk dan Leon dkk gelagapan sendiri untuk menjawab pertanyaan itu.

"Entahlah," ucap Nesy.

"Lo semua bisa pakai senjata kayak gitu. Terus kalau gue liat lo semua udah terlatih banget, jangan bilang lo semua anggota Dark Monster," ucap Dion sambil memicingkan matanya.

"Apasih. Ya ngak mungkin aja kita anggota Dark Monster. Ni ya, gue sama abang gue dilatih dari kecil sama oma dan opa. Ya wajar aja sih kalau gue sama abang gue bisa. Tanya ke Atlas coba," ucap Leora sambil mengedipkan matanya kepada Atlas.

Atlas yang mendapat kode dari Leora pun segera membenarkan saja. Toh, dia juga tahu kalau sepupunya ini adalah Leader. Semua keluarga nya itu masuk ke dalam dunia gelap mengikuti jejak orang tua mereka.

"Iya, di dari kecil di latih sama oma dan opa. Gue juga kadang ikut latihan," ucap Atlas.

"Terus yang lain? Soalnya kalau gue liat, cara bertarung kalian itu sama persis kayak anggota maupun bagian inti dari Dark Monster," ucap Dion lagi.

"Ni anak kepo banget sih. Ngak ada urusan lain apa. Kan gue binggung jawabnya," batin Nesy mendengus kesal. Leora yang mendengar batin Nesy hanya terkekeh.

"Yakali aja. Mungkin menurut lo aja sama. Tapi menurut gue sama yang lain itu beda," ucap Syara.

"Tapi—" ucapan Dion yang ingin bertanya di hentikan oleh Mona.

"Lo mau jadi detektif hah? Kepo amat hidup lo. Mending lo cari aja lah siapa anggota inti di sana. Jadi kagak kepo lagi lo," ucap Nesy yang sudah jengah dengan pertanyaan Dion.

"Gue udah pernah cari sih siapa leader dari tu gangster. Tapi, kagak bisa di lacak. Sedih hayati," ucap Elena dramatis  "Padahal gue pengen tau banget siapa tu leadernya," lanjutnya.

Leora tersenyum dalam hatinya. Dia memang menutup semua akses tentang gangster Dark Monster. Berkat bantuan Nathelia dan Angel juga.

"Udah lah ngak usah dipikirin. Kan kita ada waktu nih liburan 3 hari. Jalan-jalan kek kemana aja," ucap Mona.

Mereka pun berfikir sejenak. Benar juga apa yang dikatakan Mona. Setelah penyerangan tadi, sekolah sengaja di liburkan oleh ibunya Atlas. Sepertinya, mereka harus berterima kasih kepada dalang di balik penyerangan tadi.

"Pantai besok yok," ucap Geova.

"Boleh juga tuh. Kita ke lombok yok. Gue tadi search di google ada pantai lucu banget gitu," ucap Nathelia dengan mata berbinar.

QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT] Where stories live. Discover now