Part 30

4.4K 297 3
                                    

Yuhuu, author balik lagi.

Jangan lupa tinggalin jejak kalian yo.
Vote dan comment nya jangan lupa.

Happy reading kalian.

***
Matahari telah bersinar. Semua orang bangun dari tidur lelapnya semalam. Begitu juga dengan Leora dan sahabatnya yang lain. Mereka memilih untuk menginap di sini.

"WOY, BANGUN LU PADA. CEPET BANGUN AYO BANGUN. NGAK ADA KATA TERLAMBAT. AYO BANGUN KA---"  teriak Nesy terpotong karena lemparan bantal dari Syara.

"IH, LO NGAPAIN LEMPAR BANTAL LO KE GUE OGEB. GUE KAN PUNYA NIAT BAIK BUAT BANG---" ucapan Nesy kembali terpotong karena lemparan sebuah bantal lagi. Tetapi, bukan dari Nesy melainkan dari Nathelia.

"Lo diem. Gue udah bangun, panas kuping gue denger suara lo yang kek toa gitu," ucap Mona kepada Nesy.

Nesy mendengus kesal. Toh dia hanya ingin membangunkan sahabat-sahabatnya itu. Tidak ada salahnya dia berteriak.

"Si Leora mana? Dia udah bangun?" tanya Nathelia dengan mata setengah terpejam.

Mereka semua celingak-celinguk mencari keberadaan Leora. Namun tidak melihat keberadaan Leora dimana-mana.

"Si Leora ilang apa ya?" tanya Syara melantur.

Pletek....
Nesy dengan kesal menjitak kepala Syara. Ada-ada saja pertanyanaan sahabatnya ini. Sungguh aneh.

"Yakali aja ilang. Terus yang kemaren balik langsung tidur saha? Setan hah?" ucap Nesy dengan amarah yang di tahan.

Setelah Geova mengantar Leora kemarin, Leora langsung saja masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya ke kasur queen size  nya. Sedangkan yang lain masih sibuk dengan urusan masing-masing.

"Kali aja itu arwahnya si Leora," ucap Syara makin ngelantur.

"Nat, bawa balik temen lo ini. Kalau bisa ceburin ke rawa-rawa. Ngak tahan gue dengan kepitarannya yang di atas rata-rata," ucap Nesy sambil meremas bantal yang ada di pangkuannya untuk meluapkan amarahnya.

"Iya, gue tau gue pin---" ucapan Syara terpotong karena bunyi orang membuka pintu dari arah kamar mandi.

Ceklek...
Pintu kamar mandi tersebut terbuka dan menampakan gadis cantik dengan rambut yang basah sudah siap dengan seragamnya. Tatapan nya seperti elang, tatapan tersebut di berikan kepada Syara.

"Siapa tadi yang ngatain gue balik cuman arwah doang hah?" tanyanya sambil menuju ke meja rias untuk mengeringkan rambutnya.

Syara yang mendengar ucapan Leora hanya cengegesan dan merasa tidak bersalah. Sedangkan Nesy berusaha sabar dan menahan amarahnya.

"Lo semua ngak mau mandi? Yodah gue duluan," ucap Mona tiba-tiba lalu meninggalkan yang lain untuk mandi.

Mereka lalu mandi secara bergantian. Sebenarnya banyak kamar mandi di mansion ini, cuman mereka tidak ingin ribet saja.

"Ready?" tanya Leora.

"READY," ucap mereka serempak.

Mereka semua keluar dari kamar Leora. Tidak lupa mereka memasukan sebuah pisau lipat ke dalam tas masing-masing.

"YUHUUUUU, NESY YANG CANS DATANG," teriak Nesy sambil menuruni tangga. Yang lain hanya bisa menutup telinga karena suara cempreng milik Nesy.

"Berisik dodol," ucap Mona yang ada di sebelahnya.

"Ada apa ini seorang Geova sudah berada di sini?" tanya Nathelia saat sampai di bawah sambil menaik turunkan alisnya bermaksud untuk menggoda.

"Kepo lo kek dora," balas Geova. Nathelia mendengus atas jawaban yang di berikan oleh Geova.

QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT] Where stories live. Discover now