Part 36

4.2K 308 3
                                    

Burung bersiul di pagi yang cerah. Membuat alunan musik yang begitu indah. Cahaya matahari masuk melalui celah kamar seorang gadis membuat gadis itu terbangun dari tidurnya.

"Eugh, masih jam 7 ini," ucap gadis itu sambil menggosok matanya. Sedetik kemudia dia baru tersadar. "Hah? Jam 7? Kan gue beresin masalah jam 8. Gila-gila gue telat," ucap gadis itu lalu berlari ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Setelah 15 menit dia berdiam di kamar mandi, gadis itu lalu menggunakan pakaian casualnya. Setelah penampilannya siap, dia mengambil slingbag dan kunci mobilnya.

Gadis itu turun ke meja makan dan melihat Angel tengah mengoleskan selai di roti miliknya.

"Baru bangun lo?"

"Kalau gue belom bangun, ngapain gue di sini hah? Si Nesy udah berangkat?" tanya Leora sambil mengambil roti selai yang berada di tangan Angel. Angel mendengus kesal dengan tingkah Leora yang langsung mengambil makananya.

"Udah dari tadi. Lo sendiri nginep di sini ngapain?" tanya Angel yang belum tahu rencana Leora.

"Gini ya. Gue rasa masalah yang ada di hidup gue selalu bermunculan. Setelah hilang satu bakal ada lagi. Jadi gue memutuskan buat selesain masalah itu secara perlahan. Lo liat sendiri kan kemaren, sebelum masalah Syara gue selesain ada penyerangan di sekolahan aunty dan gue harus cari dalang di balik semua itu. Gue memutuskan, setelah masalah Syara beres, gue bakal bantu bang Yaroz buat selesain masalah dia," jelas Leora panjang lebar. Lalu setelah menjelaskan itu, Leora melahap roti yang berada di tangannya.

Angel yang mendengar penjelasan Leora mengangguk paham. Berarti tugasnya sekarang adalah mengumpulkan bukti.

"Lo udah ambil berkas yang gue ambil waktu itu?" tanya Leora setelah menghabiskan roti yang berada di tangannya.

"Udah, gue rasa Leon curiga tentang berkas itu. Secara ni ya mereka tau gue kerja di perusahaan L'E corp," ucap Angel kepada Leora.

"Gue bakal kasih tau mereka kok. Tenang aja, gue bakal segera ungkap semua kebenaran. Sesuai dengan jalannya waktu," ucap Leora matang. "Sekarang ambil laptop lo. Kita ke perusahaan sekarang. Bang Yoraz udah berangkat kan?" tanya Leora kepada Angel.

Angel berdiri dari kursinya sambil mengangguk. Lalu dia melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk mengambil barang-barangnya. Setelah mengambil barang-barang yang di butuhkan, Angel kemabali ke ruang makan.

"Udah? Ayo berangkat," ajak Leora pada Angel. Mereka berdua pun keluar mansion dan menuju ke kantor. Mereka mengendarai mobil mereka dengan kecepatan sedang. Leora menggunakan mobilnya yang di simpan di mansion Angel.

Saat sampai di kantor, Leora tidak lupa memasang maskernya agar tidak ketahuan. Saat sampai di koridor, mereka di sambut ramah oleh para karyawan. Mereka berdua langsung menuju ke kantor Leora. Saat sampai di kantor, Leora meletakan slingbag nya lalu duduk di kursi kebesarannya.

"Telfon bang Yoraz ke sini. Biar cepet selesai," ucap Leora. Angel pun segera menelfon Yoraz untuk segera ke ruangan Leora.

Menunggu selama 5 menit, Yoraz datang dengan beberapa berkas di tangannya.

"Ada apa miss menyuruh saya untuk datang kemari?" tanya Yoraz sopan. Dia sadar, jika di kantor dia akan menggunakan bahasa formal sedangkan di mansion dia menggunakan bahasa sehari-hari.

"Saya menyuruh mu kemari untuk menyelesaikan masalah kamu dengan keluargamu. Untuk urusan panti, saya akan memberikan dana ke panti itu. Untuk sekarang, saya meminta kamu untuk menyelesaikan masalah kamu dengan keluargamu. Saya tahu ini bukan masalah kantor, tetapi saya ingin masalah ini cepat selesai dan mereka tahu kebenarannya," jelas Leora panjang lebar sambil menatap serius Yoraz.

QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT] Where stories live. Discover now