Part 39

4.3K 312 5
                                    

Yuhuuu, kembali lagi dengan author.
Ramaikan part ini yok.
Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini ke temen-temen kalian.

Happy reading.

***
Kring...

Bel istirahat menggema di seluruh penjuru sekolah Angkasa High School. Semua murid berhamburan keluar kelas menuju ke kantin. Begitu juga dengan Leora dkk. Mereka langsung menuju kantin dan menuju ke tempat ke Leon dkk dan juga Atlas dkk. Banyak yang menatap heran, jijik, benci, dan juga ada yang mencibir mereka karena dengan berani ke meja para most wanted. Mereka berbicara seperti itu belum tahu yang nyata.

"Udah pada pesan makan?" tanya Mona kepada mereka semua. Namun di jawab oleh gelengan kepala.

"Gue mau mesen. Mau nitip apa?" tanya Syara kepada yang lain.

"Kagak usah Sya. Biar calon adik ipar gue yang traktir. Sebagai tanda pajak jadian," ucap Nathan sambil menatap Leon dengan alis di naik turunkan bermaksud untuk menggoda.

Leon mendengus kesal. Artinya hari ini uang yang ada di dompetnya akan terkuras habis. Leon hanya bisa pasrah. Tak bisa berbuat apa-apa. Rencana hubungan yang tidak ingin di umbar sekarang malah ketahuan. Malang sudah nasib Leon.

"Mukannya jangan di tekuk gitu kali. Kagak akan abis duit lo kok. Sans aja," ucap Leora kepada Leon. Leon hanya bisa mendengus pasrah.

"Jadi? Panggil aja tukangnya ke sini?" tanya Atlas dengan semangat. Kapan lagi kan dia menguras dompet sepupunya.

"YOI," jawab mereka serempak kecuali Nathelia dan Leon.

Atlas dengan senang memanggil tukang bakso, batagor, dan siomay. Sedangkan yang lain menatap cengo Atlas. Leon ingin sekali menimpuk kepala sepupunya itu. Dengan seenak jidat dia menguras dompetnya.

"Amang bakso, pesen bakso nya 12, jus jeruk 6, sama jus alpukat 6. Amang siomay pesen siomay nya 6 porsi sedang. Amang batagor pesen batagor 6 pake pedes dikit aja," ucap Atlas mengucapkan semua pesananya.

"Serius lo pesen segitu banyak buat lo sendiri?" tanya Mona menatap tak percaya Atlas.

"Ya kagak lah. Buat lo pada juga. Gue kagak serakah ya Mon," ucap Atlas.

"Ada lagi yang mau di pesen?" tanya salah satu pedagang.

"Udah itu aja. Nanti di bayar sama Leon dan Nathelia," ucap Atlas tanpa dosa. Sedangkan Leon dan Nathelia menatap tak percaya Atlas yang pesan begitu banyak.

Para pedagang itu pun langsung menyiapkan pesanan mereka. Setelah menunggu 15 menit, para pedagang itu kembali lagi membawa makanan yang di pesan oleh Atlas. Mereka pun lalu menyatapnya dengan lahap tanpa ada sisa.

"Gila, kenyang banget gue. Makasih sepupu ku tercinta udah traktirin ini semua," ucap Atlas. Seperti orang tak bersalah.

Leon hanya bisa pasrah dan mendengus kesal atas ucapan Atlas.

"Gue cabut dulu. Mau bayar," ucap Leon lalu diikuti oleh Nathelia.

Mereka pun tertawa melihat wajah cemberut Leon dan Nathelia. Bukannya mereka bahagia atas hubungan mereka, namun mereka cemberut karena uang yang ada di dompet mereka akan lenyap dalam seketika.

Semua orang yang berada di kantin menatap mereka dengan tatapan heran karena most wanted mereka tertawa bersama dengan gadis cupu.

"Ouh ya. 2 minggu lagi kan ujian. Terus, oma sama opa udah balik. Mau kan belajar bela diri?" tanya Leora kepada mereka semua.

"Serius? Otw dah gue balik sekul nanti. Yang lain gimana?" tanya Mona.

"Gue sama Dion kagak bisa deh kayaknya. Soalnya kita berdua balik ke LA. Bokap sama Nyokap udah beres urusan disini. Sekalian, lo semua pasti tau kan siapa gue, Dion, sama Geova?" tanya Elena kepada Leora dan yang lain.

QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT] Where stories live. Discover now