Part 37

4K 311 10
                                    

Holla, kembali lagi.

Buat kali ini author pengen dong kalian komen di cerita ini— bikin author seneng dengan komenan kalian.

Ok, buat part ini kalian ngak boleh iri sama kebucinan yang ada di sini. Setelah part bucin-bucin mereka beres nanti part-part selanjutnya bakal ada konflik kayak biasanya ya.

Happy reading.

***

Malam telah tiba. Seorang gadis masih berkutat dengan berkasnya sejak jam 5 dan sekarang sudah jam 7. Selama 2 jam dia menyelesaikan berkas itu semua. Dia pun meregangkan ototnya yang terasa kaku. Sedari tadi dia belum melihat batang hidung kakaknya yang biasanya mengunjungi kamarnya.

Gadis itu memutuskan untuk mandi lalu menganti pakaiannya menggunakan piyamanya. Setelah melakukan ritual mandinya selama 10 menit. Gadis itu pun keluar dari kamarnya sambil membawa ponselnya. Saat ingin melangkahkan kakinya untuk ke kamar kakaknya, ponselnya berdering menandakan ada orang yang menelfonnya. Tertera nama Nathan di sana.

"Woy, adek gue sama lo kagak?" tanya Nathan dari sebrang sana. Bagaimana bisa Nathelia bisa bersamanya. Sedangkan dia dari tadi mengerjakan berkas-berkas kantornya.

"Lia? Lah gue baru aja pegang hp. Emang kagak pulang apa tu anak?" tanya Leora cemas

"Lah, tadi dia bilang mau ke mansion lo. Terus sekarang tu anak kemana?" tanya Nathan.

"Gue, lacak jam tangan yang dia pake. Nanti gue kabarin," ucap Leora lalu menutup telfonnya.

Leora kembali lagi ke kamarnya lalu membuka laptopnya. Dia melacak keberadaan Nathelia. Saat melihat nya, ternyata Nathelia tidak sendiri. Namun, bersama Leon.

"Pantes, abang gue ilang dari tadi. Ternyata pergi sama ni anak," batin Leora.

Namun seketika Leora terdiam sejenak. Dia berfikir "Kok abang tumben pergi sama Lia?" Sedetik kemudian dia tersadar lalu tersenyum senang.

Dia mengambil ponselnya dan memberi tahu Nathan dan yang lain untuk ke alamat yang dia kirim. Namun, mereka tidak boleh masuk. Harus menunggu Leora datang.

Setelah menghubungi Mona, Nathan, Syara, dan Geova, Leora mengambil ponsel dan kunci mobilnya. Masa bodo dia menggunakan piyama. Yang penting dia tidak ketinggalan momen ini.

***

Seorang gadis menggunakan dress dengan panjang di atas lutut bewarna merah maroon menunggu kehadiran seseorang. Setelah pulang dari sekolah tadi, dia sengaja berbohong kepada kakaknya bahwa dia ingin bermain ke mansion Lavier. Tapi, dia malah ke butik milik keluarganya lalu pergi ke restaurant ini.

Dia pergi ke sini bukan karena hal semata. Namun, dia mendapatkan pesan dari orang yang menyukainya dari dahulu. Siapa lagi jika bukan Leon. Nathelia pikir, orang secuek dan sedingin Leon tidak akan bisa berperilaku romatis. Ternyata, setelah sampai di sini, dia melihat restaurant ini seperti di booking oleh Leon, di hias sebaik mungkin— makan malam romantis pikir Nathelia.

Tak lama orang yang mengundangnya datang dengan pakaian kemeja lengan panjang bewarna hitam dengan lengan digulung ke atas. Dapat kalian bayangkan jika seorang pria menggunakan pakaian bewarna hitam tingkat ketampanannya seperti apa.

"Maaf gue lama," ucap Leon sambil duduk di depan Nathelia.

"Ngak papa kok. Ada apa lo ngundang gue?" tanya Nathelia basa-basi. Nathelia tidak bego akan undangan Leon ini. Cuman, dia hanya ingin basa-basi agar tidak terlalu canggung.

QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt