Part 24

4.1K 306 3
                                    

Thx buat 3k nya.
Makasih banget buat yang udah baca cerita ini dan suka sama cerita ini.

Happy reading

***

Sang surya kini telah terbit. Hari ini adalah hari dimana Leora dkk dan Leon dkk untuk menjalankan misi mereka. Misi membantu uncle mereka untuk memberastas para cabe dan queen bullying yang ada di sekolah uncle mereka.

Pagi-pagi sekali Leora sudah bangun dan menghubungi semua temannya untuk datang ke mansion. Tepat pukul 06.30 mereka sudah datang dan langsung masuk begitu saja ke dalam mansion.

"HELLO EPRIBADEH NESY DAN PARA CURUT DATANG," teriak Nesy dari depan pintu mansion. Sedangkan yang lain menutup telinga karena suara melengking Nesy.

"Lo bisa ngak sih ngak teriak-teriak. Sakit njir telinga gue," ucap Ravendra yang berada di samping Nesy.

Mona dan William saling pandang. Seperti berbicara lewat tatapan. Mereka berdua seolah-olah mengatakan "Bakalan ada kita versi 2 nih." Seperti itulah.

"Suka-suka gue dong. Mulut-mulut gue. Siapa lo yang berani ngatur gue? Bukan kakak gue ini juga kan?"

Ucapan Nesy tadi seketika membuat Ravendra bungkam. Kejadian itu memberi kesempatan untuk Nathan menjahili sahabatnya itu.

"Cie yang ngak bisa jawab pertanyaan Nesy. Abis kata-kata lo?" tanya Nathan sambil menaik turunkan alisnya.

Leora, Leon, dan Syara yang melihat itu hanya menglengkan kepalanya. Pagi-pagi seperti ini, sikap gila mereka sudah muncul. Bagaimana nanti.

"Ck, masih mau debat apa masuk?" tanya Leora yang sudah jengah melihat perdebatan mereka semua. Ralat, lebih tepatnya perdebatan antara Nesy dan Ravendra.

Mereka pun langsung ngacir masuk dan mengikuti Leora ke meja makan.

"Gue yakin, kalian semua belom sarapan."

"YAIYALAH, ORANG LO NYURUH KESINI PAGI-PAGI," teriak mereka semua.

"Yodah, makan. Jan banyak omong," ucap Leora.

Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada suara. Setelah selesai, mereka berkumpul di ruang keluarga.

"Mau ngomong apa lo Le?" tanya Mona.

"Gue cuman mau bagiin jam yang gue beli kemaren. Jangan pernah kalian lepas kemanapun. Udah sih itu aja," ucap Leora sambil memyodorkan beberapa jam tangan.

"Thanks Le," ucap mereka serempak.

"Para cowok cepet berangkat. Jangan lupa nanti ke ruang aunty dulu ya bang," ucap Leora.

"Iya dek. Yaudah abang duluan," ucap Leon lalu mengecup pipi kiri adiknya. Setelah itu keluar dari mansion dan diikuti oleh yang lain.

"Woy, yang udah pada punya pacar, doi, atau gebetan jangan genit lo pada. Sampai rumah gue tebas pala lo kalau genit," teriak Mona dari dalam mansion.

"Nathan, lo kalau godain cewek lain gue penggal pala lo nanti," teriak Syara.

"Iye-iye gue sama yang lain ngak akan genit," teriak William yang sudah berada di luar mansion.

Setelah para lelaki pergi ke sekolah. Para cewek pun binggung ingin melakukan kegiatan apa.

"Gabut bat anjay gue di sini. Ngapain gitu kek," ucap Mona dan di angguki oleh yang lain.

Leora baru saja ingat bahwa dia ingin membicarakan sesuatu pada Syara.

"Sya, ikut gue ke kamar," ucap Leora lalu pergi ke kamarnya.

QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT] Where stories live. Discover now