Part 20

4.4K 301 17
                                    

Yuhuuu author balik lagi.
Thx buat kalian yang udah baca cerita ini. Makasih banget yang udah dukung cerita ini.
Thx buat 2k nya. Author seneng banget ternyata banyak yang suka sama cerita ini.

Happy reading buat semuanya.

Typo bertebaran:)

***

Sang surya kini telah kembali menyinari bumi. Banyak orang berdoa, semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya. Gadis cantik yang memiliki kulit putih masih berdiam di kamarnya. Dia masih bergelung dengan selimutnya yang hangat.

Saat malam hari, dia lebih memilih untuk tidur terlebih dahulu. Entah apa yang di lakukan oleh teman-temannya.

Kring...
Jam walker miliknya berbunyi keras membuat sang empu terlonjak kaget karena suara jamnya sendiri.

"Aelah, jam berapa sih? Ngagetin aja ni jam," ucap Leora sambil menggosok-gosok matanya khas seperti orang bangun tidur.

"Ish, masih jam 6 ternyata. Gue ngapain ya? Kan sekolah masih libur. Dah lah, gue mandi aja dulu kali ya," ucapnya bermonolog.

Leora pun langsung bangun dari tempat tidurnya lalu pergi ke toilet untuk mandi. Leora melakukan ritual itu selama 15 menit. Bagi Leora, 15 menit adalah waktu yang singkat. Setelah mandi dia menggunakan pakaian santai biasanya.

Saat membuka pintu kamar, Leora berjalan lalu melihat ke lantai dasar. Sahabat dan teman abangnya ternyata tidak tidur di kamar. Tetapi, mereka memilih tidur di ruang kumpul.

Saat melihat mereka, Leora tertawa. Mereka tidur dengan tidak elit sama sekali. Kaki Mona berada di muka William, ketek Ravendra berada di muka Nathan, pantat Nathan berada di depan muka Mona, Mulut Nathelia yang terbuka sehingga membuat aliran sungai kecil, dan Kaki Syara yang berada di depan muka Nathelia. Sungguh aneh.

Tidak ingin berlama-lama melihat pemandangan aneh tersebut, Leora pergi ke kamar abangnya yang berada di sebelah kamarnya.

Tanpa mengetuk pintu, Leora langsung masuk ke kamar abangnya itu. Dia sudah di beri tahu oleh abangnya pin kunci kamar abangnya itu.

Pemandangan yang pertama dia lihat adalah kakak nya itu tidur dengan tenang dengan selimut yang menempel di tubuhnya. Aroma mint menyeruak di indra penciuman Leora. Aroma ini yang di sukai Leora-membuat dirinya tenang.

Leora memutuskan untuk membangunkan abangnya itu dengan cara menguncang kan tubunya.

"Abang, bangun. Jangan ngebo lu bang," ucap Leora.

"Eugh, napa sih Le? Masih pagi njir. Gue masih ngantuk," ucap Leon sambil bergeliat. Di hadapan Leora, Leon bersikap tidak dingin dan tidak cuek. Namun jika di depan sahabat dan temannya, sikap itu muncul.

"Ish abang mah kebo mulu. Cepet mandi sana."

"Bentar napa, gue ngumpulin nyawa gue dulu. Lo tumben banget udah bangun?"

"Gini ni yang bikin gue heran. Gue bangun pagi salah, bangun siang salah."

"Ya maap. Gue mandi dulu," ucap Leon lalu bangkit dari tempat tidurnya. Leon melakukan ritual mandinya dengan waktu 10 menit. Leora masih setia di kamar Leon. Dia membaringkan tubuhnya di kasur king size milik Leon.

"Lo ngak mau ke luar gitu? Ngapain masih di kamar gue?" ucap Leon sambil mengusap rambutnya yang basah.

"Emang salah ya? Gue pengen aja di sini," ucap Leora lalu duduk di ujung kasur Leon.

"Sono keluar. Lo bangunin aja yang lain. Ganguin atau ngak usilin aja."

"Ish abang mah. Btw gue mau nanya bang," ucap Leora menatap serius kakak nya itu.

QUEEN OF THE DARKNESS (END) [TERBIT] Where stories live. Discover now