ALE #6

1.2K 75 3
                                    

Jangan galak-galak,
entar gue tambah suka
-Alister Aldebaran-

°°°°°

Dista dan Cici sedang menunggu jemputan didepan gerbang sekolahannya.

"Bareng gue aja yuk" tawar Cici karena jemputan nya sudah sampai.

"Makasih Ci, tapi gue udah bilang ke supir rumah gue buat jemput, kasian entar kalo udah sampai sini tapi gue nya nggak ada" jawab Dista.

"Ooh" Cici mengangguk-anggukan kepalanya "kalo gitu gue duluan ya" ucap Cici.

Dista mengangguk tersenyum.

Setelah mobil Cici tak terlihat lagi, Dista memutuskan untuk pergi ke supermarket dekat sekolahannya untuk sekedar membeli minuman.

Hari ini memang lumayan panas. Dista duduk di kursi depan supermarket tersebut seraya menunggu Pak Anton, supir nya.

Handphone Dista berbunyi tanda ada panggilan masuk. 'Pak Anton' nama yang tertera di handphone Dista.

"Iya? Halo pak" sapa Dista.

"Aduuh, non Dista udah nunggu lama?" Tanya Pak Anton.

"Enggak sih, kenapa pak?" Tanya Dista.

"Ini non, ban mobilnya bocor dan di mobil juga nggak ada persediaan ban, jadi harus nunggu tukang bengkel nya kemari" jawab Pak Anton.

Dista berfikir sejenak "Oh, yaudah deh kalo gitu Dista naik taxi aja pak" ucap Dista.

"Aduuh, maaf ya non" ucap Pak Anton.

"Iya pak, nggak papa" jawab Dista.

"Yaudah, non Dista hati-hati ya" ucap Pak Anton.

"Iya pak" jawab Dista lalu mematikan telfon tersebut.

"Pulang bareng gue aja" ucap seorang cowok tiba-tiba dan membuat Dista kaget.

"Lo ngagetin banget sih" ucap Dista kesal.

Cowok itu terkekeh.

"Ngapain lo disini?" Tanya Dista ketus.

"Suka-suka gue dong, emang nih supermarket punya lo" jawab cowok itu.

"Jangan-jangan lo ngikutin gue ya" tebak Dista.

"Pede banget lo" jawab cowok itu.

Cowok itu adalah Ale. Mereka dipertemukan lagi, mungkin aja mereka jodoh hehe.

Dista langsung berdiri dan pergi meninggalkan Ale.

Bukan Ale yang gampang menyerah begitu saja. Ale mengikuti Dista yang berjalan di pinggir jalan.

"Gue pastiin nggak ada taxi yang lewat" ucap Ale.

Dista tak menanggapi ucapan Ale.

Dan benar saja, sudah 15 menit Dista menunggu, tak ada satu taxi yang lewat. Ditambah lagi terik matahari membuat Dista semakin kesal.

"Batu banget sih, udah dibilang nggak bakal ada taxi yang lewat" ucap Ale.

Dista hanya diam dan berharap bakal ada taxi yang lewat.

ALEWhere stories live. Discover now