ALE #16

275 33 2
                                    

-Dia nggak pergi, dia masih
ada, hanya rasa terhadapmu saja
yang tak lagi sama-

•••••

Motor Ale melaju membelah jalanan yang lumayan ramai. Pagi ini seperti biasanya, Ale akan menjemput Dista untuk berangkat sekolah.

Namun sial, ketika ditengah jalan, Ale merasa motornya ada yang aneh, Ale pun menepikan motornya untuk mengecek. Dan benar, ban motornya bocor.

Ale melirik jam yang melingkar di tangannya, lalu mengambil handphone di saku jaketnya. Jari tangannya mulai mengetik pesan untuk Dista, bahwa sepertinya ia tak bisa menjemputnya hari ini.

Dengan terpaksa, Ale mendorong motornya ke bengkel terdekat. Hingga sampai di sebuah bengkel, Ale mengeluarkan handphone nya, dan jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh lebih.

"Pak, kira-kira lama nggak?" Tanya Ale.

"Lumayan mas, soalnya harus tambal punya mas yang itu"

"Oh yaudah deh pak gak papa" jawab Ale.

Ale pun duduk di kursi panjang sambil memainkan handphone nya. Hingga ada sebuah mobil berhenti tak jauh dari bengkel tersebut. Ale hanya melihatnya sebentar, lalu kembali pada handphone nya.

"Ale" panggil seorang cewek.

Ale pun mendongakkan kepalanya.

"Lo ngapain disini?" Tanya cewek itu.

"Lo yang ngapain kesini?" Tanya Ale balik.

"Gue tadi liat lo, jadi gue samperin" jawab cewek itu. Dia adalah Rhea, MANTAN ALE.

Ale tak menanggapi ucapan Rhea, ia memalingkan wajahnya ke jalanan.

Rhea pun berjalan mendekat dan duduk di samping Ale.

"Lo masih marah sama gue?" Tanya Rhea.

Ale tak menjawab, kini ia kembali fokus pada handphone nya.

"Al"

"Ale"

"Apa sih Rhe? Kita udah nggak ada hubungan apa-apa, jadi berhenti usik hidup gue" ucap Ale.

"Gue kesini pengen memperbaiki semuanya" jawab Rhea.

"Nggak ada yang perlu diperbaiki, gue udah punya cewek"

"Iya gue tau, semalem kan gue liat lo" ucap Rhea.

"Itu tau"

"Tapi Al, gue masih sayang sama lo" ucap Rhea.

"Gue enggak" jawab Ale cepat.

Rhea pun terdiam.

"Maafin gue" ucap Rhea lirih.

Ale melirik Rhea "kemana aja lo selama ini baru minta maaf?"

"Al, gue tau waktu itu emang kesalahan terbesar gue milih Agam daripada lo, dan lo harus ta-"

"Apa? Lo baru nyadar sekarang? Lo tau? Gara-gara lo, semuanya hancur, termasuk pertemanan gue sama Agam" ucap Ale memotong ucapan Rhea.

Rhea menundukkan kepalanya.

"Mending lo pergi" suruh Ale.

Rhea menggelengkan kepalanya.

Ale menarik nafasnya panjang lalu menatap Rhea.

"Al, gue nggak punya siapa-siapa disini, dan lo satu-satunya tujuan gue balik kesini" ucap Rhea.

Ale hanya diam, tak berniat menanggapi ucapan Rhea. Ia tau bahwa Rhea memang tinggal jauh dengan keluarga. Orang tua nya tinggal di Singapura karena mempunyai bisnis disana.

ALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang