ALE

ALE #8

-Akhirnya, aku sampai pada titik
dimana melihatmu menjadi biasa
saja dan mengingatmu tak
lagi luka-

°°°°°

Dista saat ini sedang berada di toilet. Ia hanya berdiri di depan cermin sambil mendumel sendiri.

Setelah sekitar 15 menit an ia berdiam di kamar mandi, akhirnya ia kembali ke kelas.

Suasana kelas masih tetap, ramai. Dista masuk dan seisi kelas melihat Dista hingga Dista duduk di bangku nya.

"Ada apa sih?" Tanya Dista pada Cici.

Cici memicingkan mata nya.

"Apaan sih Ci?" Tanya Dista.

"Ale barusan kesini, nyari lo" jawab Cici.

"Ha? Seriusan?" Tanya Dista.

Cici mengangguk.

"Nekat banget sih tuh orang, terus lo jawab apa?" Tanya Dista.

"Ya gue bilang kalo lo lagi ke toilet" jawab Cici.

Dista mengangguk.

"Lo ngehindar ya?" Tanya Cici.

"Ya iyalah, masak ya dia ngajakin pulang sekolah bareng, ya ogahlah gue" jawab Dista kesal.

"Iiih terima aja kenapa sih, kapan lagi bisa naik motor bareng si Ale" ucap Cici.

"Udah pernah" jawab Dista.

"Oh iya ya" ucap Cici sambil menggaruk tengkuknya nya yang tak gatal.

°°°°°

Bel sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Dista dan Cici sedang berjalan menuju gerbang untuk menunggu jemputan.

"Lama amat sih" ucap Ale tiba-tiba.

"Ngapain lo disitu?" Tanya Dista sewot.

"Nungguin lo" jawab Ale dengan santainya.

"Gak butuh!" Ucap Dista.

"Dis, gue duluan ya" ucap Cici karena jemputan nya sudah datang.

Dista mengangguk dan tersenyum.

"Ayo" ajak Ale.

"Ogah!" Jawab Dista.

"Jemputan lo nggak bakal dateng" ucap Ale.

Dista tak menjawab.

"Udah buruan naik, gue anter lo pulang dengan selamat sentosa mengantarkan Dista kedepan pintu gerbang rumah Dista, yang-" ucap Ale terpotong.

"Berisik!" Potong Dista.

Ale hanya terkekeh.

Bertepatan itu, sebuah taxi lewat dan Dista langsung memberhentikan nya.

Dista hendak membuka pintu taxi tersebut, namun Ale langsung mencegah.

"Apaan sih lo" ucap Dista.

"Lo pulang bareng gue" ucap Ale.

"Nggak!" Jawab Dista lalu langsung masuk ke dalam taxi.