ALE #9

1.1K 62 6
                                    

Tenang, jangan panik, nanti susah mikir hehe..
-Adista Caroline-

•••••

Pagi ini Ale sudah berada disekolah bersama Rizan dan Bisma. Mereka berjalan bersamaan di koridor untuk menuju kelas.

"Motornya si Agam mau diapain Al?" Tanya Rizan.

"Simpen aja dulu, entar gue kembaliin" jawab Ale.

"Lo kembaliin? Kenapa nggak dijual aja? Kan untung" tanya Bisma.

"Jangan, kasian si Agam pasti dimarahi sama bokap nya" jawab Ale terkekeh.

Rizan dan Bisma pun jika ikut terkekeh.

"Eh, Dista tuh" ucap Bisma.

Ale mengikuti arah pandang Bisma, begitupun dengan Rizan. Terlihat Dista tengah berjalan menuju ruang kantor.

"Cantik ya" ucap Rizan.

"Punya Abang Ale tuh, lo jangan nikung punya temen sendiri" ujar Bisma.

"Belum resmi pacaran juga" ucap Rizan terkekeh.

"Entar gue resmiin" jawab Ale terkekeh.

"Wiiiih mantap boskuu" ucap Bisma.

"Tapi lo pada tau nggak?" ucap Ale.

"Kagak" jawab Rizan dan Bisma bersamaan.

"Belum ngomong bego" ucap Ale.

Rizan dan Bisma malah nyengir.

"Dista mantannya Agam" ucap Ale.

"Oh" jawab Bisma, namun sedetik kemudian "ha? mantannya Agam?" Serius?" Tanya Bisma.

"Iya gitu?" Tanya Rizan tak percaya.

Ale mengangguk.

"Lo tau dari mana?" Tanya Rizan.

"Semalem Dista bilang sendiri" jawab Ale.

"Oooh, jadi semalem nyuruh kita duluan mau nyamperin Dista" ucap Rizan "dugaan gue bener kan Bis" ucap Rizan selanjutnya.

"Lo pada duluan ke kelas" ucap Ale.

"Etdah, Lo mau kemana?" Tanya Bisma.

"Udah, Lo pada duluan aja" jawab Ale lalu pergi meninggalkan kedua sohibnya.

Ale berjalan mendekati Dista yang tengah kesulitan membawa beberapa buku.

"Oooh, mau nyamperin ayang beb" ucap Bisma.

"Udahlah, kelas yok" ajak Rizan.

Bisma pun mengikuti Rizan namun pandangannya masih melihat Ale dan Dista.

Ale sudah berada didepan Dista.

"Mau ngapain lo?" Tanya Dista sewot.

"Perlu bantuan?" Tanya Ale balik.

"Nggak!" Tolak Dista lalu berjalan meninggalkan Ale.

Ale pun langsung mengikuti Dista.

"Sini gue bawain" ucap Ale hendak merebut buku yang ditangan Dista.

"Iiiih apaan sih" ucap Dista merebut kembali buku itu lalu langsung berjalan.

Bukan Ale kalau mudah menyerah begitu aja.

"Entar malem sibuk nggak?" Tanya Ale.

"Sibuk lah" jawab Dista.

"Gue kerumah lo ya" ucap Ale.

ALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang