ALE #10

1.1K 58 7
                                    

-Ada yang jatuh,
Tapi bukan hujan-
Lalu??

•••••

Pagi ini Dista berangkat sekolah tak diantar oleh supir. Pak Anton sedang sakit, jadi Dista memutuskan untuk naik taxi.

Dista sampai disekolahnnya tepat pukul setengah tujuh. Suasana sekolah sudah lumayan ramai, Dista berjalan menuju kelasnya.

Tepat dikoridor kelas XI, Dista dibuat kaget ketika ada seseorang yang tiba-tiba merangkulnya.

Dista langsung menoleh "ngapain lo?" sambil melepas tangan cowok itu dari bahunya.

"Hay" sapa cowok itu, dia adalah Ale.

Ale merangkul Dista kembali.

"Apaan sih lo" ucap Dista sambil berusaha melepas tangan Ale dari bahunya. Namun nihil, tangan Ale lebih kuat darinya.

"Kenapa sih? Nggak mau dirangkul? Minta dipeluk?"

"Lepasin!"

"Enggak"

"Lepasin Ale!" Ucap Dista.

"Galak bener sama pacar sendiri" jawab Ale.

"Gue bukan pacar lo!" Ucap Dista.

Ale mengangkat bahunya acuh dengan tangan yang masih merangkul Dista.

"Temen-temen semua harap berhenti sejenak, gue ada pengumuman penting" ucap Ale dengan suara sedikit keras.

Beberapa siswa-siswi yang berada juga berada di koridor langsung berhenti.

"Hari ini, tepat tanggal 3, gue sama Dista resmi berpacaran" ucap Ale dengan lantangnya.

Dista melebarkan matanya.

"Jadi, mulai sekarang nggak ada yang boleh deketin Dista selain gue" ucap Ale dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

Dista menatap Ale tajam.

"Udah, itu aja, kalian boleh kembali" ucap Ale.

"Gila lo ya!" Maki Dista.

Ale malah tersenyum didepan Dista.

Dista tak berkata, ia langsung pergi meninggalkan Ale.

•••••

Suasana kelas XI IPA 2 sangat ramai karena bel masuk belum berbunyi.

Dista masuk kedalam kelas dengan wajah kesalnya. Seisi kelas memperhatikannya, dan ia tau pasti ini sebab berita hoax yang disebarkan oleh Ale. Dista langsung duduk dibangku samping Ci.

"Dis" panggil Cici.

"Enggak Ci" jawab Dista, ia tau apa yang akan ditanyakan oleh Cici.

"Sejak kapan lo ganti ahli profesi jadi dukun gini? Tau aja apa yang bakal gue tanyain ke elo" tanya Cici.

Dista memutar bola matanya lalu menaruh kepalanya di atas tangannya yang ia lipat diatas meja.

"Diiiis"

"Apa sih Ciiiii?" Tanya Dista malas.

"Lo harus jelasin ke gue! Lo nggak liat apa temen sekelas merhatiin lo mulu"

Dista menoleh ke sekelilingnya, dan benar saja teman-temannya sedang menatapnya. Dista menghela nafasnya kasar.

"Cerita sama gue Dis"

ALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang