3☀️

20 1 0
                                    

Bagus sekali, di hari pertama musim panas aku mendapat hadiah patah hati. Dan aku berakhir menatap lampu-lampu jalan dari jendela kamarku seperti gadis menyedihkan. Oke, sepertinya aku memang pantas mendapat gelar itu malam ini.

"Kau sepertinya sedang memikirkan sesuatu, Grace?"

Jane dengan tanpa sopan santunnya masuk ke kamarku dan berhasil membuatku hampir jantungan.

"Apa kau bisa mengetuk pintu sebelum masuk ke kamarku, Jane Gracia Jhonson?" Tegasku.

Ia malah dengan santainya mengangkat bahu dan duduk disampingku. Andai aku sekuat Thor, aku bisa saja melemparnya keluar jendela saat itu juga.

"Aku tau kau sedang ada masalah, Grace. Tak ada yang bisa kau sembunyikan dariku."

"Jangan sok tau, Jane." Aku menatapnya kesal.

"Ayolah, Grace. Ini kakakmu yang sudah mengenalmu sejak dalam kandungan Mom."

Aku diam kali ini. Oh, Jane tidak bisakah dia membiarkanku menikmati peran sad girl- ku ini?

"Kau tidak ingin menjadi gadis bodoh yang mengharapkan seorang pemuda yang sekarang sudah memiliki pacar, bukan?" kata Jane Santai.

Mataku tak tahan untuk tidak melotot mendengar pernyataan Jane yang satu ini. Oke, sepertinya aku harus mencurigai Lauren sebagai pelaku yang menceritakan semuanya pada Jane.

"Bagaimana kau tau? Apa Lauren menceritakannya?"

Damn.

Jane malah tertawa memegangi perutnya dan aku ingin sekali mencakar wajahnya.

"Kau pikir aku tidak penasaran melihat lagakmu belakangan ini? Jadi, aku memutuskan untuk mengikutimu ke Festival itu dan melihat kau berlari dari kerumunan ketika seorang pemuda diatas panggung menyatakan perasaannya pada seorang gadis."

"Lalu ketika matamu terlihat seperti habis mengiris bawang merah satu kilo saat pulang kerumah, aku tau semuanya, Grace."

"Tapi, kau bilang tidak akan ikut ke Festival itu karena kau akan bertemu temanmu," kataku.

Wajahku pasti sudah memerah sejak tadi.

"Aku memang bertemu dengan temanku di Festival itu. Dan hei, aku tidak bilang kalau aku tidak akan datang ke Festival itu, Grace." Ia tertawa lagi.

"That's not funny at all."

"Tapi sangat lucu melihat kisah cinta monyet, adik kecilku." Jane berkata tidak perduli. Menyebalkan.

"Aku bukan adik kecilmu, dan aku sudah remaja, kau harus ingat itu!"

"Baiklah, adik remajaku dengan kisah cinta monyetnya." Jane berlari keluar sebelum aku mengambil sesuatu untuk membuat keningnya berdarah.

"YOU'RE BAD STALKER, JANE!"

"YOU'RE MY CUTEST SISTER WITH YOUR PUPPY LOVE STORY,GRACE!"

Jane menambah satu oktaf suara tawanya yang membuatku ingin menjambak rambutnya.

***

Sinar matahari musim panas menyinari kamarku dari jendela. Seingatku, aku tidak menutup tirai jendelaku malam tadi karena terlalu mengantuk akibat semalan melamun tak berguna. Kurasa Jane atau Mom yang berbaik hati menutup tirainya. oke, itu tidak penting.

Lagu Treat you better-nya Shawn Mendes terdengar dari ponselku di nakas. Aku meraihnya malas dan melihat nama Lauren Orlando disana.

"Kau tidak ada kegiatan lain selain mengganggu tidaurku pagi-pagi begini, Orlandos?" Kataku pada Lauren setelah mengangkat teleponnya.

Summer BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang