22☀️

4 0 0
                                    

Aku menunggu Will di Orlandos, karena ia bilang ingin mengatakan hal penting. Aku tidak bertemu dengannya di sekolah hari ini dan semoga saja ini bukan pertanda buruk.

Dari arah pintu masuk Will akhirnya datang. Aku melambaikan tangan padanya agar melihat dimana aku duduk. Tapi ada yang berbeda dari tatapannya. Entahlah, hanya saja dia tak menampakkan senyumnya sejak tadi.

Will duduk dengan wajah datar tanpa ekspresi. Bahkan dia mengabaikan sapaanku. Hatiku sedikit sakit melihat gelagatnya.

"What's wrong?" Tanyaku pelan sambil menyentuh lengannya. Tapi dia menghempaskannya.

Will mengeluarkan selembar foto dan meletakkannya dengan kasar di atas meja. Mataku tertuju ke arah benda itu dan mataku membulat sempurna melihat siapa yang ada di foto itu.

Fotoku dengan Jack yang menciumku. Foto ini jelas di ambil saat kejadian seminggu yang lalu saat laki-laki itu menabrakku di lorong sepi dekat toilet.

"Darimana kau dapat foto ini?" Tanyaku pada Will yang hanya tertawa sumbang.

"Seseorang meletakkannya di lokerku." Dia menatapku tajam. "Jadi, ini yang kau lakukan di belakangku?!"

"Tidak, aku bisa jelaskan.." Suaraku tercekat di tenggorokan dan air mataku sudah membasahi pipiku. Will baru saja membentakku.

"Tidak perlu," potong Will.

Dia mengulurkan tangannya untuk menghapus air mataku.

"Jangan menangis." Will bangkit dari kursinya. "sepertinya kita tak perlu bertemu untuk sementara waktu Alice." Dia beranjak dan meninggalkanku yang hanya menatap punggungnya yang menjauh.

Siapa yang tega melakukan ini. Dia tidak hanya menghancurkan hubunganku dengan Will tapi juga berhasil membuatku terlihat seperti gadis murahan. Aku benci keadaan dimana aku lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku menghapus air mataku kasar dan memutuskan untuk beranjak dari kafe dan tujuanku kali ini adalah menemui Lauren. Ia bilang sedang menemani John latiham basket di gedung tempat biasa dia berlatih.

Lauren sedang duduk memegangi botol minuman dan sesekali meneriaki Johnny dari tribun. Johnny dan tim nya memang biasa berlatih di tempat ini dan aku juga sesekali menemani bersama Lauren.

Aku langsung mengambil tempat di sebelah Lauren. Aku sebetulnya bisa saja langsung pulang ke rumah tapi aku tidak mau Mom memergokiku dalam keadaan sembab seperti ini. Dan kau tau, Mom adalah penerka yang handal mungkin saja beliau langsung tau kalau aku sedang ada masalah dengan Will.

"What's wrong with those ugly face?" Lauren memandangiku dengan alis berkerut. Aku menatapnya jengah.

"I guess you have a problem?" tebak Lauren. Dan siapapun pasti akan menebak seperti itu jika melihatku.

Aku mengangkat bahu.

"Katakan padaku Grace, siapa yang membuatmu menangis? Will? Ah, siapa lagi." Lauren bermonolog lalu meminum air dari botol yang ia pegang.

Aku menghela nafas dan mengeluarkan foto yang di bawa Will dari dalam tasku.
Lauren menyemburkan air yang ia minum begitu saja ke depan. Untungnya tidak ke samping atau aku akan basah kuyup.

"Apa-apaan ini? Kau.."

"Ini jebakan Lauren. Waktu itu Jack tak sengaja menabrakku dan.. well seperti ini kejadiannya tapi ini murni hanya kecelakaan," jelasku.

"Lalu siapa yang mengambil foto ini?" Tanya Lauren masih terlihat syok.

Aku mengangkat bahu lemah. "Aku tidak tau, dan dia meletakkannya di loker Will lalu.." suaraku tercekat. Astaga kenapa aku menjadi cengeng seperti ini.

Summer BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang