19☀️

8 1 0
                                    

Author's POV


Will baru bangun setelah siluet cahaya masuk dari kisi-kisi kamarnya. Dia melirik jam yang sudah hampir menuju angka 9.

Laki-laki bermata biru itu bangkit dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi untuk sekedar menggosok gigi dan mencuci mukanya.

Ponselnya berdering di atas nakas dan nama Grace terpampang di sana yang tentu saja di ponsel Will di beri nama 'Alice'.

"Hola?" Sapa Grace di seberang sana.

"Hai," balas Will dengan raspy voice nya. Meski ia sudah menggosok gigi dan mencuci muka tapi sebetulnya rasa kantuk masih menyerang.

Tidak ada jawaban di seberang sana.

"Hei? Alice?" Suara Will sekali lagi.

"Suaramu bisa membunuhku, tuan." Grace berdecak dan Will hanya terkekeh bangga.

"Aku bahkan tak menembakmu dengan senjata api," sergah Will.

Grace hanya bergumam tidak jelas di seberang.

"Bisakah kau ke sini membantuku menjaga Chloe? Mom pergi menemui temannya hari ini," kata Grace.

"Maaf aku sedang sibuk mengerjakan tugas Alice, jadi kau menjaga Chloe sendiri saja ya," balas Will.

Grace terdiam tak habis pikir dengan jawaban Will.

"Kau tidak bercanda 'kan?" Tanya Grace.

"Untuk apa aku bercanda?" Ucap Will menahan tawanya agar tak terlepas.

"Baiklah tuan, aku akan menjaganya Sendiri, bye." Grace memutuskan telepon sepihak.

Will terkekeh geli dengan ulahnya. Dia sengaja mengerjai Grace agar gadis itu kesal. Will segera mengganti pakaiannya dan bergegas menuruni tangga.

Tidak ada orang di rumahnya, Ayahnya tentu sudah berangkat sejak tadi dan Ibunya pasti sudah berangkat ke kantor majalahnya.

Will segera menyambar kunci mobil dan satu buah apel di atas meja.

Setelah sampai, dengan hati-hati ia menekan bel rumah Grace.

"Iya sebentar.." suara Grace dari dalam.

Jelas sekali gadis itu sedang kerepotan sekarang. Sambil menggendong Chloe, Grace membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

Grace menatap Will lama seperti hendak memakan laki-laki di depannya ini hidup-hidup karena berani mengerjainya. Sedangkan Will hanya memasang wajah cengengesan tanpa dosa.

"Lucu sekali tuan," sarkas Grace.

"Memang lucu." Will mengangkat bahu.

Grace memutar bola mata tambah kesal. Will memegang pundak gadis di depannya ini sambil menatapnya tapi Grace melihat ke arah lain masih menggendong Chloe.

"Berhentilah memasang wajah seperti itu, atau.." Will menatap Grace dengan smirk.

"Masuklah," balas Grace cepat sambil menyingkirkan tangan Will. Laki-laki itu hanya terkekeh geli lalu menyusul Grace masuk.

Chloe meminta turun dari gendongan Grace dan menuju ke arah tumpukan boneka Grace semasa kecil yang sengaja ia bongkar kembali agar Chloe bisa memainkannya.

"Bisakah kau menemaninya bermain? Aku akan membuat sarapan," kata Grace pada Will.

"Tentu," jawab Will langsung mengambil posisi di sebelah Chloe yang sedang bermain.

Summer BlueWhere stories live. Discover now