18☀️

11 1 0
                                    


Aku sedang di the Orlandos Cáfe sekarang bersama Lauren dan Johnny yang kebetulan sedang tidak latihan basket. Sudah cukup lama kami tidak berkumpul bertiga seperti ini dan itu sebabnya aku tidak menolak saat Lauren menelponku untuk menyusul mereka ke sini.

"Bagaimana kabar Carson?" Tanyaku.

"Kami terakhir FaceTime dengannya seminggu yang lalu dan dia sedang pusing dengan tugas yang di berikan guru homeschoolingnya," jawab Johnny.

Aku mengangguk. Aku tidak pernah menghubungi Carson selama dia kembali ke LA mungkin aku akan menghubunginya nanti.

"Bagiamana dengan hubunganmu dan Will?" Tanya Lauren.

Aku yang tadi sedang mengaduk-aduk minumanku berhenti.

"Baik." Aku menjawab singkat.

"Bukankah ku dengar Eve menyukai Will?" Tanya Lauren lagi.

Aku mengerutkan dahi bingung dari mana Lauren tau prihal itu tapi mungkin Eve yang membertahunya mengingat gadis itu mempunyai mulut lebar dan cerewet.

"Iya aku tau, tapi Will menolaknya beberapa hari sebelum kami resmi berpacaran," balasku.

"Benarkah? Dia menembak Will?" Kejut Lauren.

Aku mengangguk mengiyakan.

"Kau tidak merasa bersalah pada Eve?" Tanya Lauren pelan.

Aku menghela nafas sejenak. Tentu saja aku merasa bersalah dan bahkan merasa seperti pengkhianat teman sendiri. Tapi hei, aku lebih dulu mengenal Will dan mungkin aku menyukai Will sebelum dia mengenal Eve tapi aku hanya tidak mau mengakuinya bahkan pada diriku sendiri.

"Tentu saja aku merasa bersalah, dan itu sebabnya aku menjaga jarak dengan Will saat di sekolah," jawabku murung.

"Baiklah, ini sedikit rumit mengingat kau dan Eve kan berteman," kata Lauren.

"Dan aku tak mau dia membenciku karena hal ini," tambahku.

Lauren mengangguk dan Johnny memilih untuk tidak ambil pusing sepertinya karena sejak tadi dia hanya fokus pada ponselnya entah chatingan dengan siapa. Tidak biasanya

"Kau chatingan dengan siapa Jhon?" Tanyaku memajukan kepala berusaha mengintip ponsel Johnny.

"Kau selalu mau tau urusan orang Gracey, urus saja Will sana," balasnya yang membuatku menjitak kepalanya.

Aku hanya tertawa melihat Johnny meringis kesakitan tapi dia tersenyum lagi melihat ke Ponselnya. Dasar gila.

"Aku tau itu siapa Jhon?" Lauren tersenyum jahil ke arah Johnny.

"Who?" Tanya Johnny mengernyitkan dahi.

"Your crush?"

"Jangan sok tau Lolo," Johnny menatap tajam Lauren. Aku hanya kebingungan dengan dua bersaudara ini. Apa yang mereka bicarakan? Crush?

"Tentu saja aku tau, dia satu tingkat denganku dan tolong jangan panggil aku dengan panggilan itu Jhon, you know I hate that!"

"Terserah kau saja," Johnny menghempaskan punggungnya kembali ke kursi.

"Hei, what do you guys talking about?" Tanya geram.

"Tanya saja pada orang yang sedang jatuh cinta." Lauren menunjuk Lauren dengan wajahnya.

"What? Jhon? Can you please tell me, who that girl?" Aku melihat ke arah Johnny yang memasang tampang bingung.

"Kalian akan tau nanti," jawabnya terkekeh dan berlalu begitu saja meninggalkanku dan Lauren.

Summer BlueTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon