EDENSOR

8.6K 556 12
                                    

Edensor (dibaca Ensor) adalah desa buatan di Inggris
Terima kasih kepada Andrea Hirata karena bukunya aku benar-benar terobsesi pada desa ini.

Dan disinilah aku, kuputuskan untuk tinggal disini.

Hai, Namaku Thya Anggraeni
Umurku 20 tahun
Aku berasal dari Indonesia, tepatnya Bandung.
Aku tak punya keluarga, seumur hidup aku hidup di panti asuhan selama 17tahun. Dan setelahnya aku keluar dari panti asuhan itu untuk bekerja.
Aku mahir dalam bahasa Inggris dan Perancis, itulah mengapa aku menjadi volunter di beberapa acara yang melibatkan dua negara itu.
Untuk apa? Tentu saja agar mendapatkan uang
Uang yang aku kumpulkan akan kugunakan untuk melarikan diri ke Edensor, desa yang sudah lama aku inginkan.

Aku muak dengan hidupku disini, eitss bukan kotanya ya
Bandung adalah kota yang nyaman, hanya saja hidupku tidak.
Sekian tahun di panti aku sama sekali tak pernah diadopsi oleh siapapun karena tubuhku yang gempal ini.
Aku yang mempunyai berat 98kg dan tinggi 163cm ini tak pernah dilirik oleh orang tua yang ingin mengadopsi anak.
Hingga suatu hari peraturan panti memaksaku untuk keluar dari panti, setelah lulus SMA kau harus meninggalkan panti.

Maka dari itu, aku kerja serabutan menjadi volunter, dari ujung ke ujung. Akhirnya setelah 3tahun aku berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk pergi ke Inggris.

Aku tahu disana tidak murah, tapi di desa itu aku bisa dapat yang lebih murah ketimbang tinggal di London atau Manchester. Aku sudah mempunyai rumah kecil disana, walau hanya sewa, setidaknya aku mampu untuk sewa satu tahun, selanjutnya aku akan bekerja mencukupi hidupku.

'Passport, Visa, Tiket. Siap' ucapku sebelum melangkah keluar dari kosan

Sesampainya di Bandara, aku langsung masuk dan melakukan pemeriksaan imigrasi.

'Bye, Indonesia'🖐

Setelah perjalanan panjang yang melelahkan aku tiba di Edensor.
Waktu menunjukkan pukul 05.30
Masih terlalu pagi, aku menyewa mobil untuk sampai di Edensor.
Kubuka jendela menghirup angin pagi, lalu aku seperti melihat serigala berlarian.
Aku kaget, langsung menutup jendela

'Disini banyak hewan buas ya?' Aku tanya pada supir
'Iya nona, lumayan banyak. Anda takut?' Tanya supir yang bernama Harold
'Sedikit, karena saya tinggal sendiri nantinya disini' jawabku
'Tak usah khawatir, kebanyakan disini adalah Wolf, mereka akan menjaga anda, tak akan pernah membahayakan anda'
'Sungguh?'
Harold mengangguk
Oke aku percaya dirinya

Setelah 20menit aku sampai di depan rumahku. Rumah kecil yang terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang tamu. Cukup untukku tinggal sendiri.

'Ini Harold' kuberikan uang padanya
Harold menerima dengan senyum
'Bila butuh apa-apa, kau bisa menghubungiku' tawarnya sambil menyerahkan kartu nama
Harold berumur sekitar 60tahun tapi masih sehat
'Ah iya, kira-kira dimana aku bisa mendapatkan pekerjaan?' Tanyaku
'Kerja? Kau mau kerja apa saja?' Tanyanya
'Mau, asal bukan club malam atau menjual diriku' jawabku
Harold terkekeh
'Disini tidak ada club malam, hanya cafe, kau mungkin mau bekerja di bakery?' Tanyanya
'Mau' jawabku
'Oke, aku akan berbicara pada pemiliknya, besuk aku akan menjemputmu untuk menemuinya'
'Terima kasih Harold' jawabku dan kemudian dia pamit.

Keesokan harinya
Harold benar-benar menjemputku dan aku dikenalkan kepada pasangan suami istri yang berusia 45 dan 50tahun.
'Marry, ini Thya, dia baru disini, dia yang akan bekerja ditokomu' Harold menjelaskan
'Hi, aku Marry dan ini suamiku Parker' ucap Marry sambil mengulurkan tangan
Kujabat tangan Marry lalu memperkenalkan diriku
'Namaku Thya Anggraeni, aku dari Indonesia, aku ingin menetap disini, dan kalau boleh aku ingin bekerja padamu'

'Kau sendirian disini?' Parker bertanya
Aku menggangguk
'Orang tua? Saudara? Semua di Indonesia?' Tanya Marry
'Aku yatim piatu, aku melarikan diri dari Indonesia untuk memulai hidup baru disini' jawabku
'Oh Dear' ucap Marry sambil melangkah memelukku
YaTuhan ini pelukannya sangat hangat
Marry melepaskan pelukan dan berkata 'Aku akan menerimamu bekerja disini, kau bisa menjadi petugas kasir. Dan kau bisa menganggap kami ini keluargamu'
Aku sangat terkejut dengan ucapan Marry
'Thank You' ucapku sambil menitikkan air mata

'Oke, cukup sedihnya. Mari bekerja' ucap Parker
Aku mengangguk
Lalu
Groooowl
Perutku bunyi, sungguh memalukan
'Ah, sepertinya ada yang lapar' ucap Harold
Aku menunduk malu
'Kau bisa sarapan dulu Thya, tunggu sebentar. Harry!' Ucap Marry lalu memanggil seseorang
'Yes Mom' cowok yang seumuran denganku muncul, kurasa namanya Harry
'Ini Thya, dia akan menjadi petugas kasir' Marry menjelaskan
'Hi, aku Harry' ucapnya
'Thya'
'Ambilkan pancake untuk Thya dan Harold' perintah Parker
'Okee Dad'
Dengan begitu Harry, Marry dan Parker meninggalkan kami berdua

Aku dan Harold makan Pancake dengan tenang
Pancakenya sungguh enak, lembut dan lumer dimulut.

Aku dan Harold makan Pancake dengan tenangPancakenya sungguh enak, lembut dan lumer dimulut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku duduk disamping jendela.
Kulihat kearah jendela.
Ada lelaki yang menatap kearahku
Dia tampan dan tinggi, aku menatapnya heran
'Dia memandangku atau memandang Bakery?' Batinku
Lalu kulihat matanya terbuka lebar
Dan berjalan kearahku

What the.....

-Selamat Membaca-
Double update hari ini
StaySafe
Luv 💜

I WOLF YOU [COMPLETE]Where stories live. Discover now