ALPHA's MATE

2.2K 177 4
                                    

THEO POV
'Happy Birthday sayang' ucapan selamat dari Mama.
'Thanks Mam' aku memeluknya.

18 tahun sekarang usiaku.
Waktu berjalan begitu cepat, seingatku baru kemarin Papa dan aku berlatih pedang.

Kita akan memimpin Black Shadow Pack? Tanya Ted.
'Hmmm' jawabku.
Kapan kita akan dapat MATE? tanya Ted lagi.
'Seriously?' Balasku kesal.

Bisa-bisanya dia membahas Mate sekarang.
Disaat aku berpikir bagaimana memimpin sebuah Pack, dia menanyakan Mate.

Jujur saja tak pernah terpikirkan olehku tentang Mate ini, karena Papa bertemu Mama saat usianya 25 tahun.
Aku tak ingin terburu-buru.
Lagipula aku sudah mempunyai wanita cantik disampingku,

Mama
Wanita tercantik dalam hidupku.

'Kau akan tinggal di castle bersama Nenek' ucap Papa ditengah-tengah jamuan makan.
'Kenapa?' Tanyaku.
'Karena kau akan menjadi Alpha disana, kau harus tinggal disana, Theodore' ucap Papa tegas.

'Tapi aku ingin tetap tinggal disini, bersama Mama. Bolehlah Mama ikut denganku saja?' Tanyaku
'Hell No, stay away from my wife!' Jawab Papa.

'Sudah, kalian jangan bertengkar. Theo, kau bisa bertemu Mama setiap Weekend' kata Mama.
'No, aku mau setiap hari' jawabku.
'Kau bisa datang saat sarapan, karena setelah itu kau sekolah dan malam hari kau harus rapat dengan para tetua Pack. Keputusan Final' kata Papa tegas.
'FINE' jawabku kesal.

'Aku sungguh tak ingin jauh dari Mama' ucapku.
Berhentilah seperti anak kecil, protes Ted.

Keesokan Harinya
'Selamat pagi Alpha, Selamat Ulang Tahun!' Ucap Shawn, Betaku di Black Shadow Pack.
'Apakah kau sudah menemukan Mate?' Tanya Jerry, Gammaku.
Aku menggeleng.
Kenapa semua orang selalu menanyakan itu.

Apa kau tak tertarik pacaran? Tanya Ted.
'Untuk apa?' Tanyaku.
Agar cepat menemukan Mate dan kau bisa lebih bersosialisasi dengan manusia, kau terlalu dingin, jawab Ted.
'Tidak mau' jawabku.
Lihatlah Aron, dia sudah sering berganti pacar, bujuk Ted.
'Aku bukan Aron' jawabku dingin.

Selama ini aku baik-baik saja, bila nanti bertemu Mate, kuharap dia seperti Mama, mandiri dan tangguh.

Sepulang Sekolah.
'Jangan ambil tasku, hiks' ku mendengar sesuatu.
Kau dengar itu? Tanya Ted.
'Iya' jawabku sambil berjalan menuju sumber suara.

Ada gadis yang dikelilingi tiga orang lelaki.
Gadis itu menangis ketika para lelaki itu mengambil tasnya.
Manusia busuk, ucap Ted.
Ya ketiga lelaki itu adalah manusia.
Aku bersekolah di sekolah umum, bersama manusia.

'Apa yang sedang kalian lakukan?' Tanyaku dengan nada mengancam.
'Ah, tidak ada kak. Kami permisi' kata anak lelaki itu, mereka ketakutan.
Mereka adik kelasmu? Tanya Ted
'Entah' jawabku.

Aku mengambil tas gadis ini, mengembalikan padanya.
'Ini tasmu, kau tak apa?' Tanyaku sambil menyerahkan tasnya.

Drrrttttt tak sengaja tanganku bersentuhan dengannya.
Seperti ada aliran listrik.
Lalu dia menatapku sejenak kemudian menunduk lagi.

DEG
Begitu kira-kira jantungku berhenti saat dia menatapku.
Aromanya menyeruak ketika dia sedang malu atau gugup, aroma mawar.

MATE! Teriak Ted kegirangan.
Mataku terbelalak, No Way, bagaimana bisa aku menemukan Mate secepat ini?

I WOLF YOU [COMPLETE]Where stories live. Discover now