ANGER

2K 205 9
                                    

THYA POV
Aku kira setelah semalam dia mengecup keningku dan meminta maaf, kami akan baik-baik saja hari ini.
Tapi aku salah.
Ketika aku membuka mata, Aiden sudah tak ada ditempat tidur.

'Aiden, Axel, kalian dimana?' Tanyaku
'Kau sudah bangun? Maaf kami harus menyiapkan penyambutan' kata Aiden
'Siapa yang akan datang?' Tanyaku lagi
Sang Raja dan keluarganya jawab Axel

YaTuhan
Apasih maunya mereka? Pembicaraan mereka semalam tak cukup?
Aku menghela napas.

'Apa ada yang bisa kubantu?' Tanyaku lagi
'Mandilah dulu lalu menuju ke dapur, bantu Mama' Perintah Aiden
'Okee' jawabku singkat

Lalu Telepati terputus?
Dimana -I Love You/ I Love You too- berada? Huh. Aku sangat kesal.

Selesai mandi aku turun menemui Mama di dapur.
'Pagi Ma' sapaku sambil mencium pipinya.
'Pagii, bagaimana tidurmu? Kenapa mata bengkak?' Tanya beliau.
'Gapapa Ma, mungkin kemaleman aja kemarin tidurnya' jawabku asal.
'Baiklah, kalau ada apa-apa beritahu Mama ya' pinta Mama.
Aku mengangguk.

'Keluarga Kerajaan memang selalu rutin berkunjung Ma?' Tanyaku.
'Sebenarmya tidak selalu, tapi entah mengapa mereka datang sekarang, padahal semalam sudah bertemu di pesta' jawab Mama.

'Thya, kau dan Martha siapkan anak-anak ya' pinta Mama
'Siapin untuk?' Tanyaku
'Penyambutan, sepetinya sebentar lagi mereka datang'
'Baik Ma'

Aku memanggil anak-anak di Playground, merapikan satu-persatu baju dan rambut mereka.
Semua sudah berbaris rapi.

'Jangan lupa, SMILE!' Teriakku
'SMILLLLLLEEEEEEEE!!!' Mereka mengikutiku.
Aku melihat Aiden, Robie dan Steve sudah bersiap di depan, Mama dan yang lainnnya juga sudah ikut bergabung dengan kami.

'Raja Albertus beserta Keluarganya telah tiba' teriak penjaga gerbang.
'Selamat datang di Castle kami Raja Albertus' sapa Aiden dengan membungkuk.
Kami semua ikut membungkuk.

Kulihat ada Danilla dan William juga.
William tersenyum dan melambaikan tangannya.
Aku membalas senyumannya.

'Jangan tersenyum padanya' perintah Aiden.
Aku melihatnya.
Lalu memalingkan muka.

Raja masuk Castle dengan Aiden dan Danilla.
Wanita itu benar-benar ya, seperti hama.

'Kau tak ikut masuk?' Tanya William tiba-tiba.
'Aku akan masuk' jawabku.

'Mari anak-anak kita masuk' aku menyuruh mereka masuk.
Diikuti dengan William tentu saja.

Kunjungan kali ini diawali dengan makan siang bersama.
Tapi tempat dudukku, disamping Aiden sudah terisi oleh Danilla.
Baiklah, aku akan duduk berseberangan.

Lalu William duduk disampingku.
Mata Aiden membulat.
'Beri jarak' perintahnya.
'Tidak mau, kau juga membiarkan Danilla menempel padamu' jawabku.
'Dia Putri Raja, lagipula aku temannya, tak ada alasan kau cemburu' ucap Aiden.
'William juga seorang Putra Raja, lagipula semalam aku sudah berteman dengannya, aku MATE mu, jadi kau juga tak perlu cemburu' balasku.

Enak aja bikin aku cemburu.
Akan kubalas.
'Kunjungan kali ini berbeda dari sebelumnya Aiden, kami akan tinggal 3hari disini, ikut rutinitas kegiatan Pack ini' jelas Raja

Wow. GOOD
Aku akan melihat serigala berbulu domba ini setiap hari.

Selesai makan, kami mengelilingi Castle dan Aiden menjelaskan satu-persatu.
Tak lupa tangan Danilla di lengannya.
Aku sangat tidak ingin bertengkar dengannya sekarang.
Jadi kubiarkan.

'Jangan murung, kau bisa menggandeng lenganku' kali ini suara William.
'Aku bisa dibunuh fansmu kalau aku melakukannya' bisikku sambil terkekeh.
William ikut tertawa.

'Kenapa kau tak ikut membicarakan masalah Kerajaan dengan Aiden dan Papamu?' Tanyaku.
'Aku bukan pewaris tahta, aku hanya Warriors dengan pangkat tertinggi' jawabnya

'Maksudmu Danilla yang menjadi pewaris tahta?'
'Bukan, lebih tepatnya Mate dari Danilla'.

Pantas saja dia sangat menggebu mendekati Aiden.
Dan pantas saja semua Alpha didunia menginginkannya.

'Apa kau tak bisa protes?'
William terkekeh dan menjawab, 'Takdirku sudah digariskan begitu'.

Malam Harinya
Aku dan Aiden sudah masuk ke dalam kamar.
Aku baru saja selesai mandi.
Aiden sedang melepas bajunya menuju kamar mandi.

Tiba-tiba
Tok…tok..Tok

'Biar aku membukanya' kata Aiden.

'Aiden sepertinya jendela dikamarku tidak bisa mengunci' suara perempuan paling kubenci.
'Baiklah. Aku ke kamarmu' dengan begitu Aiden keluar dari kamar.

'Pakai bajumu dulu' perintahku.
'Ini hanya sebentar' jawabnya.
Sebentar katanya? Dia merelakan tubuhnya dilihat wanita lain?
Aku bisa gila.

Aku memutuskan untuk menunggunya ditempat tidur.
Aiden kembali tak lama kemudian.
Aku cemberut.
'Jangan cemberut, nanti jelek' godanya.
'Aku memang jelek, tak seperti Danilla' jawabku.

'Thya… bukan i…' belum sempat Aiden berbicara ada yang mengetuk pintunya lagi.
'Maaf Aiden aku mengganggu lagi, air hangatnya tidak menyala' kata Danilla.

'Jangan coba-coba kau keluar dari kamar ini' ancamku
'Sebentar saja, aku janji ini yang terakhir' janji Aiden

Aiden kembali setelah 15menit memperbaiki keran di kamar Danilla.
Lalu Aiden langsung menuju kamar mandi untuk mandi.

Selesai mandi dan berganti baju menjadi piyama.
Aiden menuju ranjang untuk bersiap tidur di sampingku.

Tok..tok
'Aiden' ucap Danilla

'Demi Tuhan Aiden, kalau kau pergi, aku tak akan tidur denganmu malam ini' ucapku.
'Sebentar saja oke… (cup)' ucapnya sambil mencium keningku lalu beranjak untuk membuka pintu.

'Tapi kau sudah janji, kemarin juga kau ingkari janjimu'.
Aiden tak mendengarnya, dia sudah ke kamar Serigala itu lagi.

15 menit Kemudian
'Thya kau dimana? Kenapa dikamar tak ada?' Tanya Aiden
'Aku tidur dengan William' jawabku asal
'Jangan bercanda Thya, KAU DIMANA???' Bentak Aiden
What? No Thya kali ini Axel yang berteriak.
'Kau dan Aiden bisa tidur dengan Danilla, aku tak peduli. Kalian teman lama kan, pasti tidak akan terjadi apa-apa. Aku tak bisa tidur kalau wanita itu terus-terusan mengetuk pintu kamar kita. Sudah ya, Good NIGHT!' Aku memutus telepati.

'Ada apa dengan kalian sebenarnya?' Tanya Mama.
Yup, aku tidur dengan Mama, aku tak segila itu untuk tidur dengan William.

'Aku cemburu dengan Danilla dan Aiden pun lebih memperhatikannya. Aku tahu harusnya tak begini, tapi aku merasa Danilla mencintai Aiden Ma, aku ….'
Mama memelukku, mendekatkan tubuhku ke tubuh beliau.

'Tentu saja insting wanita itu benar Thya, tapi kau tak boleh mengalah. Kau harus menunjukkan kalau bonding antara kau dan Aiden itu kuat. Besuk bicarakan dengannya baik-baik' pinta Mama.
'Baik Ma' jawabku.
'Sudah ayo tidur'.

-Selamat Membaca-
Jangan benci Aiden ya, dia emang ga peka hahaha
Maaf kemaren ga update ✌
Enjoy💜

I WOLF YOU [COMPLETE]Where stories live. Discover now