ATTACK!!

2.9K 251 8
                                    

THYA POV

Kehidupan kami berjalan sangat damai.
Bisa dibilang terlalu damai, kadang aku berpikir kalau akan ada badai setelah ini,
Seperti istilah -Tenang sebelum Badai-

Hari ini aku mengajar anak-anak seperti biasa, perasaanku tak tenang.

‘Yogi, turun dari pohon, kau bisa terluka’ perintahku.
‘Cih, aku tak peduli, akan ku lakukan sesukaku’ kata Yogi yang malah memposisikan dirinya dipohon untuk tidur.

‘ 1,2,3……….. 14’ aku menghitung anak didikku
Kenapa Cuma 14? Yang satu dimana?
Kuulangi lagi
‘Ada yang lihat Abel?’ Tanyaku
‘Sepertinya ke arah hutan’ Jawab Tristan santai
‘Martha, aku akan mencari Abel, kamu jaga anak-anak’ perintahku
‘Baik Luna’ Jawab Martha

Aku menyusuri jalan menuju hutan,
Apa yang dilakukan Abel disini?
Bayik Werewolf memang sesuatu, tak pernah takut pada apapun.

‘Abel…. Abel’ panggilku
Setelah 100m aku berjalan akhirnya aku bertemu dengan Abel.
‘Abel, apa yang kau lakukan disini?’ tanyaku
‘Lunaaa, look!’ kata Abel menunjuk sesuatu
Kulihat seekor kelinci lucu, ah pasti dia mengikuti kelinci itu.
‘Abel mengikuti kelinci itu?’
Abel mengangguk

‘Lain kali jangan pergi sendirian ya, ajak Luna atau Martha, nanti kalau Abel ilang gimana?’ tanyaku
Abel menunduk, bersalah.
Aku mengusap rambutnya pelan
‘Luna ga marah, Cuma khawatir. Jadi Abel jangan buat Luna khawatir lagi ya’ ucapku
Abel mengangguk
‘Janji?’ ucapku sambil menunjukkan jari kelingking (pinky promise)
Abel memandangku, lalu tersenyum.

Aaaauuuuuuuuuuuu
GggRRRRRRRR
(Ps. Pokoknya suara srigala 🤣✌)

‘Lunaaa, aku takut’ kata Abel
Aku langsung menggendongnya

Ada yang patroli didaerah selatan?’ tanyaku pada Aiden melalui telepati.
‘Kami di Utara’ jawab Aiden
‘Sial’ ucapku
‘Ada apa Thya?’ tanyanya
‘Kalian ke Selatan segera, ada penyusup. Banyak anak-anak’ ucapku singkat lalu memutus telepati.

‘Abel, diam ya, jangan menangis dan bersuara’ bisikku
Abel mengangguk dan menyembunyikan wajahnya di leherku.

‘Martha, DARURAT! Bawa anak-anak masuk, ada penyusup’ perintahku
‘Apa? Baik Luna’
Setelah mendapat balasan Martha, akupun bergegas berlari.

Lalu muncul 5 wolf
Sial, kecepatanku tak seberapa kalau berlari, syukurlah Castle terlihat.
Kulihat anak-anak masih susah disuruh masuk.

‘RRUUUUUUUUN!!!! RUN!!!!’ teriakku
Setelah menoleh kearahku dan melihat wolf asing semua berlari cepat ke Castle.
Aku menyerahkan Abel ke Martha.
Kuhitung anak-anak.
14 anak.
Oh tidak, satu anak hilang.

‘Yogi!’ teriakku
Yogi masih tertidur di pohon.
Aku berlari tak memperdulikan seruan orang-orang.
Kutarik Yogi dari dahan pohon.

‘Apasi-‘ belum sempat Yogi menjawab, di sudah menatap takut melihat para wolf yang semakin mendekat.
Yogi akhirnya loncat kepadaku.
Aku mundur pelan-pelan.
Ada dua werewolf yang berwujud manusia.

‘Halo Luna’ sapa salah satu yang berkulit putih.
‘Kalian siapa?’
Well, kalau kau ikut dengan kami, kau akan tahu’
Aku semakin mundur

‘Ini terlalu lama, kita ambil saja dia’ ucap yang berkulit gelap
‘Kau benar’
‘Serang!’

Mataku langsung terbelalak.
‘Martha!’ teriakku melempar Yogi
Aku tahu Martha akan menangkapnya.

Sementara aku,
tentu saja ikut kedua werewolf itu.

Belum sempat aku kabari Aiden, mereka membungkamku.
Aku kehilangan kesadaran.

Aiden POV
Kami semua sedang melakukan patroli seperti biasa.

Perasaanku sungguh tak enak sejak tadi pagi, ucap Axel
‘Kenapa? Apa ada yang akan terjadi?’ tanyaku
Iyaa, kurasa sesuatu yang besar akan terjadi, jelas Axel

Kamipun tidak membicarakannya karena sejauh ini tak ada penyerangan terbuka kepada Black Shadow Pack.
Aku merasakan ada yang menyusup wilayah kita, kata Axel
Belum sempat aku membalas, aku menerima telepati dari Thya.

‘Ada yang patroli didaerah selatan?’ tanya Thya
‘Kami di Utara’ jawabku
‘Sial’ ucapnya
‘Ada apa Thya?’ tanyaku mulai khawatir
‘Kalian ke Selatan segera, ada penyusup. Banyak anak-anak’ ucapnya singkat lalu memutus telepati.

‘SHIT!’ ucapku
‘Semuanya, bergegas menuju Selatan!’ perintahku

'Bodohnya aku, kenapa kubiarkan Thya tanpa penjagaan' ucapku
Kau harus tenang, setidaknya ada werewolf wanita disekitar Thya, dia pasti baik-baik saja, jawab Axel
'Mereka akan sibuk dengan anak-anak mereka' ucapku
Kau benar, kita harus bergegas, balas Axel

Butuh waktu lumayan untuk sampai ke bagian Selatan wilayahku.
Seperti membelah wilayah, aku datang dari utara menuju selatan.

Sesampainya di Playground, aku terkejut melihat semuanya porak poranda.
Anak-anak menangis tanpa henti, wajah Martha dan Mama yang kebingungan.

Tapi sosok wanita yang kucintai tidak terlihat.
Oh tidak, ucap Axel
‘Kalian baik-baik saja?’ tanya Steven
Tidak ada yang menjawab, semuanya menunduk.
‘Alpha, ampuni hamba, tak bisa menjaga Luna’ ucapan Martha yang mebuatku terduduk lemas.
Aku duduk sambil memegang kepalaku.

‘Kalian tahu siapa mereka?’ tanyaku.
Aku tak merasa kesakitan yang teramat sangat, satu hal yang melegakan pertanda Thya masih hidup.

‘Hamba tidak tahu, ada dua orang yang berwujud manusia, satunya berkulit putih dan lainnya berkulit gelap’ jelas Martha
Anderson, ucap Axel geram

Lalu ada bocah kecil mendekatiku sambil terisak.
‘Alpha, semua ini salahku. Luna menyelamatkanku, lalu dia…dia… huaaaaaaaa’ dia menangis histeris.

Aku tahu dia ini suka membuat masalah, tetapi dia tetap anak-anak, Thya pasti memilih menyelamatkan mereka semua.
Aku usap kepala Yogi
‘Kita akan menemukan Luna’ kataku

Tak lama kemudian Robie (Betaku) melaporkan hasil investigasinya.
‘Sepertinya dugaanmu benar, aku mencium aroma wolf dari Red Moon Pack’ katanya
‘Seharusnya aku tetap disini menjaga mereka, maafkan aku Aiden’ sesal Steven (Gammaku).
‘Ini bukan salahmu Steven, hanya saja aku tak menyangka akan ada penyerangan setelah bertahun-tahun kita hidup damai’ jelasku

‘Mereka pasti telah mendengar kau sudah menemukan MATE’ ucap Mama
‘Tapi untuk apa mereka menyerang?’ lanjut Mama

Aku memandang Mama, para wanita dan anak-anak disini, mereka butuh istirahat.
‘Kalian kembalilah ke kamar masing-masing, istirahat. Jangan khawatir, aku akan membawa Luna kembali’ perintahku
‘Baik Alpha’ jawab mereka
Mama mengangguk dan mengusap kepalaku sebelum pergi.

‘Kita harus menyusun rencana sebelum menjemput Luna, bukan berarti menunda-nunda misi penyelamatan, akan tetapi menghadapi Red Moon harus dengan kepala dingin, bukan amarah’ kata Robie
‘Kau benar, kita tak boleh gegabah. Malam ini kita susun rencananya, besuk pagi kita menuju Red Moon Pack’ jelasku
‘Baik Alpha’ jawab semua warrior, Beta, dan Gammaku.

Tunggulah sebentar lagi Thya.
Aku akan menjemputmu.

-Selamat Membaca-
Berusaha mengejar janji update🤣✌

I WOLF YOU [COMPLETE]Where stories live. Discover now