BACK.

2K 191 1
                                    

THYA POV
13 tahun sejak Theo menghilang.
10 Tahun umur Aron sekarang.
Hari ini ulang tahun Theo, kami tetap merayakan ulang tahunnya setiap tahun.
Harapan dan doa yang selalu sama, KAMI INGIN THEO KEMBALI.

'Akkkkkkk, MAMAAA!! Sakittt' teriak Aron tiba-tiba.
'Kenapa? Nak?' Aku ikut panik mendekati Aron.
Tapi Aiden mencegahku, 'Biarkan dia' kata Aiden.
'Bagaimana bisa? Dia kesakitan begitu' jawabku.
Tenanglah Thya, jika kau mendekat kau akan menyakitinya. Aron akan berubah menjadi wolf, biarkan dia mandiri jelas Axel.
'Benarkah? Tapi itu terlihat menyakitkan ucapku tak tega melihat Aron' kataku
'Bagaimana tidak sakit kalau seluruh tulang ditubuhmu bergerak' jawab Aiden.
Hanya perubahan pertama yang menyakitkan Thya, selanjutnya dia akan terbiasa kata Axel.

'Apa… apa Theo juga mengalami ini?' Tanyaku sedih.
Iyaa, aku sudah bisa merasakan wolfnya, tapi karena dia belum menjadi anggota pack yang sah, kita jadi tak bisa melacaknya jawab Axel.
'Aku sangat merindukannya' ucapku.
'Kami juga sama Thya, sekarang kita focus ke Aron dulu' perintah Aiden.

Setelah kesakitan 20menit, kini Aron berubah menjadi wolf berbulu putih.

Aron telah digigit Aiden untuk menjadi anggota pack sejak bayi, karena kejadian Theo yang diculik sejak bayi, kami melakukannya untuk pencegahan, sehingga mudah melacaknya jika dia diculik seperti Theo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aron telah digigit Aiden untuk menjadi anggota pack sejak bayi, karena kejadian Theo yang diculik sejak bayi, kami melakukannya untuk pencegahan, sehingga mudah melacaknya jika dia diculik seperti Theo.

Namun efek sampingnya adalah Aron demam selama seminggu.
Werewolf akan memiliki wolf pada usia 10 tahun dan mereka bisa berubah menjadi wolf setelah itu.
Seperti Aron sekarang, ulang tahunya yang ke-10 itu sebulan yang lalu.
Aron lahir dibulan Oktober dan Theo lahir di bulan November.

Werewolf dan wolf akan bisa komunikasi setelah werewolf berubah menjadi wolf untuk yang pertama kali.
Jadi saat Aron mempunyai wolf dia hanya bisa merasakannya saja tanpa komunikasi.

Auuuuuuu auuuuu (suara wolf)
'Aron? Kau baik saja nak?' Tanyaku.
'Iyaa Ma, sudah tidak sakit, aku sekarang bisa bicara dengan wolf ku, ini menyenangkan hehehe' kata Aron.
'Syukurlah, Namanya siapa?' Tanyaku.
Ice, namaku Ice kata wolf Aron.

'Wow, suaramu sangat dalam dan berat. Senang bertemu denganmu Ice, kuharap kau akan menjaga Aron selalu' ucapku.
Baik Ratu, itu sudah tugasku jawabnya
'Aww kau bisa memanggilku Mama sama seperti Aron' perintahku.
Ice diam beberapa lama.

Aku mendekat dan memeluknya.
Kubelai kepala hingga telinganya, dia terlihat sangat nyaman.
Kau sangat manis, batinku.

'Yang Mulia, ada yang masuk ke Istana, dia bersama kami, membawa kantong berisi jasad, Anda harus melihat ini' kata penjaga.

'Ada apa?' Tanyaku.
'Ada yang menyusup, Aron kembali ke wujud manusia' kata Aiden.
Kami semua menunggu di halaman istana.

Ada wolf berwarna Abu-abu muda, tinggi, aku yakin itu Alpha.
Begitu mata kami saling menatap, hatiku bergemuruh tak karuan.
Siapa dia?

'Yang Mulia' sapa si Penjaga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Yang Mulia' sapa si Penjaga.
'Kenapa tidak kalian ikat dia?' Tanya Aiden.
'Dia tidak mebahayakan Yang Mulia, tidak menyerang dan hanya membawa kantong mayat ini dan sepucuk surat' jelas si Penjaga.
'Surat?' Tanya Aiden.
'Ini Yang Mulia' si Penjaga menyerahkan suratnya.

Aiden pun membacanya,

Hai Aiden,
Ini aku, William.

Kami semua terkejut dan terdiam mendengar Aiden mengatakan nama William.

Jika surat ini sudah sampai padamu, itu artinya aku sudah mati.
Aku akui aku bodoh karena menjual hidupku untuk ilmu sihir demi balas dendam padamu.
Aku ingin kau merasakan apa yang aku rasakan bertahun-tahun lalu.
Kehilangan sesuatu yang berharga.
Sekarang aku sudah puas dan balas dendamku sudah tercapai.
Kini aku kembalikan dia padamu.

Aiden berhenti membaca.

DEG
Hatiku tak karuan jangan bilang yang didalam kantong mayat itu anakku.

'Tenang semuanya, ini masih ada lanjutannya' kata Aiden.

Aku memerintahkan dia untuk membawa jasadku padamu, kebumikan aku bersama Ayah dan Adikku.
Wolf yang membawa jasadku adalah Theodore, Putra pertamamu.
Salam
William

Aku meneteskan air mata, demi Tuhan anakku di depan mataku sekarang.
Aku melangkah mendekatinya.

'Thya, berhenti' perintah Aiden.
'Kenapa? Dia Theo, Aiden. Anak kita' ucapku.
'Aku akan memastikannya dulu' kata Aiden.

Aiden berdiri didepan wolf itu.
'Berubah jadi manusia sekarang!' Perintah Aiden pada wolf.

Tak butuh waktu lama, terdengar suara tulang-tulang bergemeretak.
Wolf itu berubah menjadi lelaki tampan, hidung mancung, mata coklat keemasan dan rambut hitam.
Aku memandangi tubuhnya, mengamati apakah dia benar putraku.
Hingga pandanganku tertuju pada satu hal, lengannya.

'Aiden lihat' kataku sambil menunjuk lengan lelaki didepanku.
'Itu?' Tanya Aiden
'Tanda lahir bintang, sama seperti milik Theo. Dia anak kita Aiden' ucapku sambil bercucuran air mata.
Setelah sekian lama, akhirnya Tuhan mengabulkan doa kami.

BRUKKK
Tubuh lelaki itu terjatuh.
'Theo!' spontan aku berlari kearahnya, memeluknya, mengusap wajahnya,
'Nak, ini Mama, bangunlah. Panggilkan dr. Christy!' Aku berteriak karena fruatasi.
'Thya kurasa dia kelelahan, biar aku yang membawanya' kata Aiden.
'Aiden, gigit dia segera! Aku tak ingin dia pergi lagi' pintaku.
'Tapi kita tidak tahu dia benar Theo atau bukan' ucap Aiden.

Aku tahu dia merasa was-was tapi aku sungguh yakin dia anakku, dia Theo.
'Aku mohon lakukanlah' pintaku sekali lagi.
'Baiklah- dengan kata itu Aiden menggigit lengan Theo lalu membawa tubuh Theo masuk.
Aku dan Aron mengikutinya dari belakang.

'Ma, apa benar dia kakakku?' Tanya Aron.
'Iya sayang, Mama yakin dia Theo' jawabku.
Akhirnya kami menemukanmu nak.
Terima Kasih Tuhan.

-Selamat Membaca-
Bagaimana? Puas dengan ceritanya? hehe
Maaf info ttg werewolfnya itu belum tentu valid, itu karanganku saja 🤣✌
Luv 💜

I WOLF YOU [COMPLETE]Where stories live. Discover now