UNITED

2.5K 194 13
                                    

AIDEN POV
'Aku mengumpulkan kalian semua disini karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan' ucapku.
Theo, Aron dan Mate mereka memandangku serius.
Thya menggenggam tanganku.
'Aku akan turun tahta' ucapku.

Semua mata tampak terkejut.
Keputusan ini bukan semata-mata gegabah, tapi memang aku ingin menikmati masa tuaku dengan Thya, tanpa jabatan, tanpa tekanan.

'Papa bercanda kan?' Tanya Aron.
Aku menggeleng, 'Papa serius'.
'Yaudah kalau gitu Theo jadi Raja' kata Aron.
'Ga bisa, aku Alpha Black Shadow Pack' jawab Theo.
'Kan Papa dulu juga gitu, dari Alpha jadi Raja' kekeh Aron.

'Kami menunjukmu jadi Raja, Aron. Bukan Theo' ucap Thya.
'Nah, selamat adek' kata Theo sambil tersenyum.

'Ya ga mungkin Pa, Ma. Aku pasti ga dipercaya sama para tetua dan Pack lain' protes Aron
'Buat mereka percaya dan tunduk padamu, ini misimu' ucapku.

'Kalau aku diserang gimana?' Tanya Aron.
'Ya aku bantu' jawab Theo santai.
'Nah itu, gunanya kalian bersatu, united' ucapku.

Aku sangat percaya pada kedua putraku.
Mereka sangat suportif satu sama lain, alasan kenapa aku menunjuk Aron sebagai Raja karena aku yakin dia mampu memimpin negeri ini, Theo akan jadi support sistem Aron yang paling utama.
Mereka kuat.

ARON POV
Aku bisa pusing kalau kau terus bolak balik, kata Ice
'Aku tak bisa membayangkan aku akan jadi Raja, kenapa bukan Theo?' Tanyaku.
Kau siap jadi Alpha Black Shadow memangnya? Tanya Ice.
'Tentu tidak, aku sudah cukup bahagia hanya menjadi warriors akhhhhh' ucapku kesal.

'Bisakah kau diam? Aku sedang pusing ini' kata Clara.
'Kau baik saja?' Tanyaku.
'Tidak! Aku bisa gila, baru setahun tahun yang lalu aku jadi Mate mu, sekarang kau menjadikanku Ratu negeri ini. Bagaimana aku harus bersikap?' Teriak Clara.

'Tenanglah, kita lalui ini bersama' ucapku menenangkan.
'Aku bahkan tak bisa menduga apa yang terjadi besuk' kata Clara.
'Well, Life is never flat' ucapku bercanda.

Hari Penobatan
'Kau siap?' Tanya Theo.
'Serius deh, kenapa bukan dirimu yang Raja?' Ucapku.
Plakkk
'Udah hari-H, masih aja bahas masalah itu' kata Theo.
Kita bakal ada dibelakangmu, ucap Ted.
Jadi percaya dirilah, kata Ice.

Well, penobatannya sih mulus, tapi saat rapat dewan, kepalaku rasanya mau pecah.
Banyak Pack yang keberatan, tapi terpaksa tinggal karena tak mungkin melawan Raja.

Dua minggu setelah acara penobatanku sebagai Raja.

'Selamat pagi' sapa Lili.
Seperti janji Papa kepada Theo dulu, bahwa mereka bebas berkunjung saat sarapan.

'Pagi Ma' Cup sapaan dan morning kiss Theo untuk pipi Mama yang tak pernah absen.
Namun sekarang Lili mengikuti sapaan itu, Mama mendapat dua kali morning kiss.

Kalian ingin tau dimana Clara?
Dia disamping Mama, membantu menyiapkan sarapan.
Dia belajar banyak kepada Mama, karena sekarang dia Ratu negeri ini.

Berita diluar mengatakan alasan Papa menunjukku adalah karena Mate ku seorang manusia, sama seperti Mama dan Papa. Bedanya adalah orang-orang tak mendukungku karena menganggap aku lemah dalam memimpin.

'Kenapa wajahmu?' Tanya Theo padaku.
'Kenapa emangnya?' Tanyaku balik.
'Ga usah sok mikir, ga pantes'
'Sial, pergi sana'
'Aku sama Lili bakalan disini sampai makan malam'
'Ngapain?'
'Liburan'
'Ini istana bukan tempat liburan'
'Bodo'

I WOLF YOU [COMPLETE]Where stories live. Discover now