ATTESA : 13

750 110 48
                                    

✨✨✨✨✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✨✨✨✨✨

"Vi, ini gimana?"

"Coba buka materi sebelumnya, kalo gak salah di halaman tujuh puluh ada soal yang mirip, tinggal lo ubah angkanya aja."

"Pusing, Pak Bondan suka banget ngasih tes dadakan."

"Mungkin tujuannya biar kita lebih giat belajarnya."

"Gue udah belajar, tapi dari dulu emang lemah banget soal hitungan. Berasa salah jurusan."

Belajar bareng ceritanya. Markas Alpha Girl—grup yang diberi nama oleh Zaana ini adalah rumah Helsy. Karena kamar aslinya sedang digunakan oleh Sovia, maka Helsy mengajak kedua sahabatnya untuk duduk di balkon kamar cadangan. Ia sengaja belajar lebih dulu karena takut akan ada tes dadakan lagi dari Pak Bondan. Meski rasanya melihat rumus saja mengantuk.

"Perasaan lo ngeluh kek gitu terus, tapi nyatanya bertahan di lima besar, tuh," kata Zaana yang asyik nonton comeback NCT 127. Dia memang sering mengaku istri sah Sehun, tapi setia pada satu bias itu adalah hal mustahil ia lakukan. Katanya kalau gak halu, hidup bakal terasa hampa.

"Hua jadi susah fokus kalau kayak gini!" Helsy mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Dia aja bisa lupain lo, masa lo enggak?" Delvi membuat Helsy terduduk tegak.

"Gue tanya, lo emangnya bisa lupain mantan walau cuma pacaran satu minggu dalam waktu singkat?"

Hening. Delvi menatap Helsy tanpa ekspresi, sementara Zaana yang ada di tengah-tengah mereka memasang wajah polosnya.

"Memangnya ada gue bilang lo harus bisa lupain mantan dalam waktu dekat? Itu cuma sekadar perbandingan."

"Kenapa harus ada kata mantan di dunia ini, sih?! Plis deh, kasian banget gue yang gak pernah punya mantan sungguhan ini...." Zaana jadi nelangsa.

"Gue mau tips dari lo, Vi."

"Tips apa lagi?" tanya Delvi sembari membersihkan kacamatanya.

"Biar bisa B aja kalau ketemu mantan. Lo sama Andrik, kan—"

"Gue gak pernah nganggap Andrik mantan."

Zaana dan Helsy saling pandang, merasa tak enak hati padahal Delvi biasa saja. Dulu, saat mereka masih kelas 10 Andrik memang mengaku menyukai Delvi. Hanya Zaana dan Helsy yang tahu akan hal itu.

Delvi juga mengaku ada rasa pada Andrik karena cowok itu mau menerima hukuman dua kali lipat dari senior MOS untuk menggantikannya akibat salah bawa barang. Semenjak hari itu, ia sering bertukar kabar dengan Andrik di jam tertentu. Biar bagaimana pun, Delvi tetap mengutamakan belajar. Semua terasa menyenangkan, saat Delvi suntuk Andrik bersedia menghiburnya walau terkesan gaje. Hingga satu minggu kemudian ia terpaksa mengakhiri, sebab sang mama memergokinya tengah video call dengan Andrik. Hari itu juga, mamanya meminta Andrik untuk tidak mengganggu Delvi lagi.

ATTESA [Completed] Where stories live. Discover now