chapter 11

222 38 4
                                    

Happy reading 💞

***
Saat ini Kayla masih setia berbaring di kasur besar miliknya. Hari ini hari minggu sebab itu Kayla masih tidur meskipun matahari sudah menanpakkan dirinya. Malam minggu pun ia habiskan untuk menonton film yang berada di laptopnya.

Masih menjelajahi mimpi dalam tidurnya, Kayla harus rela bangun dari bunga tidurnya ketika ponselnya berbunyi. Ia melihat ponselnya yang ia simpan di nakas sebelah tempat tidurnya. Terlihat sebuah nomor yang tidak ia kenali di layar ponselnya. Karena takut itu merupakan panggilan penting kayla terpaksa menjawab panggilan tersebut.

“Hallo” ujar Kayla

“Bangun woi, udah siang. Siap-siap cepet gue mau ngajak lo jalan!” Seru orang yang menelpon Kayla

Kayla merasa tidak asing dengan suara tersebut. Karena masih merasa mengantuk, kayla tidak bisa mengingat siapa pemilik suara tersebut.

“Siapa?” tanya Kayla

“Pake tanya siapa, gk usah sok gk kenal atau jangan-jangan lo amesia ya. Lo abis jatuh dari kamar mandi apa lo abis jedutin kepala lo ke tembok apa lo-“

“Berisik banget, ganggu orang tidur aja. Lo gk tau apa gue itu lagi mimpi ketemu sama pangeran gue.” Sinis Kayla

“Pengeran? Gue ya?” Ujarnya dengan sangat percaya diri 

“Idih PD banget sih lo. Lagian Lo siapa sih, pagi pagi ganggu orang tidur aja.”

“Jam 11 lo bilang pagi yang bener aja, ini gue Kenan. Siap-siap gih cepet, 10 menit lagi gue sampe ke rumah lo.” Ujar Kenan

“Hah lo mau ke-“ sebelum Kayla menyelesaikan kalimatnya kenan terlebih dahulu mematikan telpon nya, jika tidak Kayla pasti akan memintanya untuk tdak ke rumah nya dan membuat berbagai macam alasan supaya tidak bertemu dengan Kenan.

Setelah Kenan mematikan telpon nya Kayla bingung apa yang harus ia lakukan bersiap-siap untuk jalan bersama Kenan atau mencari alasan supaya tidak bertemu dengan Kenan. Jujur Kayla ingin bahkan sangat ingin  bisa jalan bersama kenan tapi ia juga masih merasa canggung jika bersama dengan Kenan. Terlebih lagi rasa malas yang membuat nya enggan turun dari kasur empuknya membuatnya tidak mau pergi kemana-mana.

Berpikir, itu yang sedang Kayla lakukan ia masih belum memutuskan akan pergi bersama Kenan atau tidak.

“Kay, ada Kenan tuh.” Ujar Satria di balik pintu kamar Kayla. Entah mengapa belakangan ini Satria sering sekali menginap di rumah Kayla.  Kayla sempat bertanya kepada nya tapi ia hanya menjawab ‘kan gue mau ketemu sepupu gue yang paling cantik’  jawaban yang membuat Kayla ingin muntah dan merasa jijik. Kayla bukan nya tak suka jika dibilang cantik tanpa ada yang bilang pun ia tau bahwa ia memang cantik, tapi mendengar Satria yang berkata seperti itu membuatnya ingin muntah, apalagi dengan nada yang Satria buat-buat sungguh ia merasa jijik.

Kembali ke Kayla. Ia masih bingung jika memang ia harus pergi bersama kenan ia tidak tau harus memakai apa.

Tok……tok…….tok…..
Kayla tersentak ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Saat ia buka   

“Mama?” Panggil Kayla

“Itu temennya nungguin di bawah kok gk ditemui sih?” tanya Clara

“Ini mah, hmmmmmmm.” Kayla bingung harus menjawab apa pada mamanya itu.

Clara melihat ke dalam kamar Kayla, ia tau anak gadis nya itu sedang bingung apa yang harus ia kenakan sekarang. Terlihat jelas baju-baju Kayla yang berserakan memenuhi kasurnya.

“Sini mama bantu siap-siap.” Clara masuk kedalam kamar kayla.

Setelah hampir 10 menit bersiap kayla turun ke bawah untuk menemui kenan.

“Lama banget sih lo.” Sinis Satria

“Namanya juga cewek kalo siap-siap agak lama dikit, banyak yang harus dipake.” Sinis Kayla

Saat Kayla turun, Kenan melihat Kayla merasa sedikit terkejut, pasalnya Kayla sedikit berbeda dari biasa nya. Dengan balutan drees navy dengan sedikit aksesoris yang melekat pada tubuhnya tak lupa juga dengan sedkit polesan make up dan rambut yang tergerai indah membuatnya terlihat sangat cantik. Tentu saja itu semua bukan Kayla yang melakukannya sendiri itu semua karena bantuan dari mama nya. Kayla merasa itu semua tidak diperlukan dan sangat berlebihan cukup memakai kaos dan jeans saja itu sudah cukup tapi mamanya memaksanya untuk tampil cantik dan anggun. Dengan terpaksa ia menuruti semua kehendak mama tercintanya itu.

“Ya udah katanya mau jalan, sana gih mumpung princess nya udah cantik tuh. Jaga hati-hati jangan sampe ke gores sedikit aja apalagi sampe diambil orang, dijamin gk akan selamet lo.” Peringat Satria.

“Tenang aja. Pasti gue jaga kok, gk akan gue biarin kayla luka sedikit aja.” akin Kenan

“Ya udah kalo mau pergi, mama ijinin tapi jangan pulang malem-malem, nanti papa sama mama khwatir.” Ujar Clara yang berada disamping Kayla.

“Ya udah kalo gitu saya sama Kayla jalan dulu ya tan. Assalamulaikum.” Pamit Kenan lalu pergi  meninggalkan rumah Kayla di ikuti sang pemilik rumah.

~~~~~~
Keheningan. Lagi lagi Itu lah yang dapat digambarkan untuk keadaaan yang Kayla dan Kenan rasakan sekarang. Sendari tadi Kayla dan Kenan sama-sama diam tanpa ada niatan untuk berbicara. Kayla sibuk dengan pemandangan jalan yang sedang ia lewati sedangkan kenan fokus menyetir mobilnya sesekali ia juga mencuri pandang menatap Kayla.

Kenan sedang menunggu Kayla berharap Kayla mengajaknya untuk mengobrol dan mencari tau lebih banyak tentang dirinya. Tapi hasilnya nihil Kayla sama sekali tak membuka mulutnya dan tetap diam sembari menatap jalanan yang mereka lewati. Tak tahan untuk terus berlama-lama diam, akhirnya Kenan memutuskan untuk memulai pembicaraan.

“Kay?” Kenan bingung apa yang harus ia katakan pada Kayla. Ia ingin tetap diam tapi sepertinya itu bukanlah pilihan yang tepat, karena ia sungguh ingin berbicara dengan Kayla sekarang.

“Iya. Kenapa?” Tanya Kayla.

“Hmmmmm Kay?” ujar Kenan bingung.

“Apa?”

“ck. Kay-“

“Apaan sih kak, lo mau ngomong apa ?” Geram Kayla

Kenan menarik napasnya dalam dalam dan menghembuskannya dengan kasar. Ia sedang berpikir bagaimana cara menyampaikan apa yang ingin ia bicarakan pada Kayla.

“Kay” Kenan berpikir sejenak
“Lo masih suka gk Kay sama gue?” tanya Kenan sedikit ragu.

“Kok lo tiba-tiba nanyanya kayak gitu sih kak. Horor gue jadinya.” Kayla berusahan mengalihkan pembicaraan.

“Jangan coba ngalihin pembicaraan Kay, susah payah gue ngumpulin niat dan keberanian untuk ngomong kaya gini.”

“Alay lo kak.” sinis Kayla

Kenan menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menatap Kayla dengan serius.

“Plis lah Kay, gue tanya sekali lagi, lo masih suka gk sama gue? Gue mohon kay jawab pertanyaan gue jangan becanda untuk sekarang.” Tegas Kenan

Kayla menelanan salivanya dan berpikir sejenak mempertimbangkan jawaban yang aka ia berikan pada Kenan.

“Gu….gue…..gue.” gagap Kayla.

“Sejak kapan lo jadi gagap kay?” Tanya Kenan.

“Ihhhh lo mah kak. Gue udah serius-serius lo malah becanda.” Kesal Kayla.

“Ya udah. Gue tanya sekali lagi. Lo masih suka gk sama gue?” serius Kenan.

“Gue……gue masih suka sama lo kak.” tegas Kayla.



Tbc.

Jangan lupa vote and comment ya
Semua itu berharga bagi aku☺





Your Presence_ENDWhere stories live. Discover now