chapter 20

178 17 0
                                    

Happy Reading 💞💞💞

Raina membawa Kayla kembali ke area cham, dari tadi Kayla tak mengatakan apapun hingga mereka sampai ditendanya.

Raina mengambilkan Kayla air mineral agar ia sedikit tenang.

“Minum dulu Kay.” tawar Raina
Kayla mengambil gelas yang Raina berikan dan meminum sedikit air di gelas itu. Tepat saat itu juga ada yang membuka tenda mereka dan masuk.

“Rain.” Kelvin menghentikan kalimat nya kala ia melihat dua gadis di depannya dengan mata sedikit membengkak.

“Kalian kenapa?” Kelvin bertanya dengan nada yang sangat pelan.

Raina hanya menggeleng menjawab pertanyaan Kelvin, sedangkan Kayla ia hanya diam  dengan tatapan kosong.

“Bisa tinggalin gue sendiri dulu nggak?” pinta Kayla dengan nada lirih.

Raina mengangguk dan berjalan keluar dari tenda.

“Kalo butuh apa apa panggil gue aja Kay.” ujar Raina sebelum benar benar pergi meninggalkan Kayla sendiri yang di susul oleh Kelvin.

Setelah Raina dan Kelvin sudah benar benar pergi, Kayla memutuskan untuk pergi mencari udara diluar sebentar, ia harus menetralkan pikirannya sekarang.

Kayla sengaja meminta Raina untuk pergi bersama Kelvin jika tidak sahabatnya itu pasti akan mengikutinya kemanapun ia pergi sedangkan kayla benar benar ingin sendiri untuk saat ini.

Hari sudah semakin sore tapi Kayla tetap berjalan menyusuri hutan yang tak ia kenal sekarang.  persetan dengan tersesat atau bertemu binatang buas itu menjadi urusan nanti yang jelas sendiri menjadi solusi nya saat ini.

*****

“Kamu serius rain?” tanya Kelvin.

Raina menceritakan semua kejadian yang ia lihat bersama Kayla tadi mulai dari awal hingga akhir.

Raina terpaksa menceritakannya karena dari tadi Kelvin terus bertanya ‘ada apa’, akhirnya dengan terpaksa Raina menceritakannya untuk saat ini ia juga sedang butuh seseorang untuk berbagi kesedihannya, Raina merasa menjadi teman yang tidak berguna jka ia tidak bisa membuat Kayla tersenyum kembali.

“Aku nggak abis pikir kalo Kenan bener bener bisa ngelakuin itu semua.” ujar Kelvin.

“Kenyataannya memang kaya gitu.” jawab Raina.

Ia bisa jelas melihat amarah yang Kelvin tahan saat ini telihat juga kekecewaan terhadap apa yang Kenan lakukan. Raina juga sangat tau jika Kelvin bukan tipe orang yang suka melihat penindasan terlebih lagi pada seorang wanita. 

Kelvin bangkin dari tempat duduknya, dan berjalan ke suatu arah. Raina berusaha menyusul Kelvin, ia merasa akan terjadi hal yang buruk jika membiarkan Kelvin sendiri. 

“Mau kemana?” tanya Raina.

“Kasih pelajaran sama Kenan.” Jelas Kelvin. 

Raina menarik tangan Kelvin agar ia berhenti, ia tidak mau jika Kelvin hilang kendali nanti ditambah lagi sekarang mereka sedang dalam kegiata champing.

“Kenapa cegah aku sih Rain?” tanya Kelvin.

“Aku nggak mau nanti kamu hilang kendali.” jelas Raina.

“Rain denger aku, aku udah angep Kayla itu kaya adek aku sendiri, Satria sepupu Kayla itu sahabat aku kita temenan dari kecil, bahkan dulu gue sama Kayla itu sering main bareng sekarang aja udah agak jauh bahkan kaya orang nggak kenal. Gue nggak akan biarin kalo kenan sampe nyakitin dia.” jelas Kelvin.

“Aku paham, tapi untuk sekarang tenangin diri kamu dulu aku nggak mau kalo kamu sampe berbuat buruk nanti. Jujur aku juga pengen banget seret kak Kenan sampe monas tapi ini bukan saat yang tepat. Sekarang kita balik ke tenda aja mungkin Kayla udah mendingan sekarang.” Kelvin mengangguk lalu berjalan menuju tenda yang Raina maksud.

Raina sangat terkejut saat kembali ke tendanya namun tak menemukan Kayla disana.

Di mana sebenarnya Kayla sekarang, kecemasan Raina bertambah saat tak menemukan Kayla dimana pun ditambah lagi hari semakin gelap sekarang. 

“Kak Kayla kemana sekarang?” tanya Raina pada Kelvin.

“Aku juga nggak tau Rain, kita bilang sama pak jaka aja gimna jadi yang lain juga bantu nyari.” saran Kelvin.

Belum sempat mereka menemui pak Jaka, Kenan datang menghampiri mereka.

“Kayla mana? Kok gue gk liat dia dari tadi sih.” Tanya Kenan.

Raina hanya mengumpat dalam hati memaki orang di depannya dengan  berbagai kata mutiara. Hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang jika ia hilang kendali bisa bertambah panjang masalahnya.

Tanpa Raina duga, Kelvin tiba tiba menghadiahkan Kenan dengan sebuah hadiah manis di pipinya, apalagi jika bukan pukulan.

Kelvin sudah mati matian menahan amarahnya pada sahabatnya ini tapi kali ini sudah cukup Kenan memang harus di beri pelajaran. Kenan tersentak dengan apa yang baru saja Kelvin lakukan.

“Lo apa apaan sih vin?” tanya Kenan.

“Lo yang apa apaan?” Kelvin balik bertanya.

“Maksud lo apaan sih gue nggak  ngerti.” jelas Kenan.

“Nggak usah pura pura bego deh lo, lo gila ya anak orang lo jadiin mainan.”

“Maksud lo apaan.” kenan mendorong bahu Kelvin.

“Lo udah jadiin Kayla mainan lo, lo jadiin dia sebagai alat balas dendam lo, dan lo udah permaiin perasaan dia.” ujar Kelvin lantang.

“Kok lo jadi peduli amat sih sama dia, apa lo suka sama dia?” tuduh Kenan.

Kelvin tak terima dengan apa yang Kenan katankan biasa bisa nya ia malah menuduhnya seperti ini. Lagi lagi Kelvin memeberikan pukulan yang lumayan kuat pada wajah Kenan.

“Kak udah tahan emosi lo jangan kaya gini dong.” Raina mencoba menahan Kelvin agar tidak menghajar Kenan lebih parah lagi. 

“Mending sekarang kita cari Kayla lagi.” lanjut Raina.

“Kayla dimana?” tanya Kenan.

“Nggak perlu tau Kayla dimana, ini semua gara gara lo.” ujar Kelvin lalu pergi bersama Raina.

Kelvin dan Raina mencari pak Jaka untuk membantu mereka mencari Kayla.

Tapi belum sempat mereka bertemu pak Jaka, mereka terlebih dahulu melihat Kayla duduk di dahan pohon yang sudah tumbang.

Tanpa basa basi mereka langsung menemui Kayla takut gadis itu menghilang lagi entah kemana.

“Kay.” panggil Raina.

Kayla menoleh ke arah Raina yang tampak sangat khawatir. “Lo kemana aja sih Kay?” tanyanya.

“Cuman cari udara aja kok Rain, nggak usah lebay deh.” ujar Kayla.

“Cuman lo bilang, gue tu nyariin lo dari tadi takut lo kenapa napa Kay, dan ya lebih baik lo jauhin kak Kenan deh gue gedek banget sama tu orang udah kaya orang nggak punya dosa.” jelas Raina.

“Dan lo tau tadi kak Kenan sama kak Kelvin hampir aja baku hantam untung ada gue yang cegah mereka dan lebih untungnya tu area lagi sepi karena anak anak lagi pada sibuk,  jadi untung deh gk banyak yang liat.” lanjut Raina.

“Udah deh gue lagi males bahas itu.” ujar Kayla.

“Kay lo nggak papa kan?” kini Kelvin yang angkat bicara.

Kayla tesenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan Kelvin.

“Gak papa kok kak, santai aja kali. Gue tau Satria pasti nanyain gue kan ke lo.” tebak Kayla.

“Tau aja lo. Gue bingung kalo lo sampe kenapa napa gue harus ngomong apa ke dia.” jelas Kelvin.

Jika saja ada Satria pasti Kayla sudah curhat pada nya, mendadak Kayla jadi merindukan saudaranya itu. 


Tbc.

Jangan lupa vote and comment 👍👍👍

Your Presence_ENDOn viuen les histories. Descobreix ara