Chapter 28

107 14 1
                                    

Happy Independence Day 🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Happy Reanding 💞💞💞

Kayla sedang berada dikamarnya bersama laptop dan snack yang ia sediakan untuk melengkapi malam penuh bintang ini. Kayla mencari-cari film yang pas untuk ia tonton sekarang.

Tok tok tok 

Pintu kamar Kayla diketuk oleh seseorang yang berada di sisi luar kamarnya.

“Buka nggak dikunci.”setelah mendapat persetujuan dari sang pemilik kamar, Satria langsung masuk kedalam ruangan khusus milik sepupunya itu.

Kayla melihat kearah pintu melihat siapa yang datang ke kamarnya. “Lo Sat.” ujar Kayla.

“Lagi ngapain lo?” tanya Satria pada sepupunya.

“Gue mau nonton tadi nya cuman ada lo berubah pikiran gue. Ngapain lo kesini?” tanya Kayla.

“Mau ganguin lo.” balas Satria.

“Sorry nggak punya waktu gue.”sinis Kayla.

“Nggak dibukain pintu lagi kan lo sama tante?” tebak Kayla.

Kayla paham bagaimana sikap sepupunya ini karena ini bukan pertama kali Satria datang kerumahnya tanpa alasan, pasti setiap ia sedang di marahi oleh mamanya dan tidak dibukakan pintu tentu rumah Kayla yang menjadi sasarannya. Satria duduk disofa tepat disebelah Kayla.

“Oh iya Kay, kemaren gue udah coba cari alamat Tante Dewi tapi hasilnya zonk rumah itu udah lama kosong.” lapor Satria.

“Lo serius Sat, cuman itu harapan gue saat ini kalo kita aja nggak tau dimana tante Dewi gimana kita bakalan dapet bukti. Ditambah mama udah jarang ketemu sama dia.” ujar Kayla memasang wajah pasrah.

“Gue bakalan cari cara lain untuk dapet semua bukti itu.” Satria berusaha menenangkan Kayla yang terlihat cemas.

“Ya udah deh tidur sana lo besok juga masih sekolah kan, gue kekamar sebelah dulu mau istirahat.” satria beranjak dari tempat duduk menuju kamar yang terletak disebelah kamar Kayla yang memang biasa ia gunakan ketika meminap.

Kayla memberi informasi kepada teman-temannya bahwa ia tak berhasil menemukan keberadaan tante Dewi  sekarang. Raina, Shofi, dan Shasa memberikan dukungan selalu pada Kayla agar ia tak menyerah begitu cepat mereka akan tetap membantu Kayla kapan pun dan dimana pun.

*****

Kenan berada bersama teman-temannya saat ini menikmati sarapan pagi dikantin sekolah. Dari kejauhan terlihat Fika yang sedang berjalan berlenggak-lenggok bak super model di sebuah catwalk ia berjalan mengahampiri kenan beserta teman-temannya.

“Hai.” Sapanya. Aldo dan Rifky tersenyum membalas sapaan Fika dipagi hari ini sedangkan Kelvin dan kenan melihatnya sekilas lalu kembali melanjutkan makanan mereka. Fika menghampiri Kenan dan duduk disebelahnya.

“Nan, nanti pulang sekolah kawanin gue yuk.” pinta Fika.

“Gue sibuk.” jawab Kenan tanpa melihat ke arah Fika.

“Ayolah nan, hari ini aja.” rengek Fika.
Kenan menghela napasnya dan melihat ke arah Fika dan saat itu juga ia melihat dua orang yang sedang berjalan bersama tertawa dan bersenda gurau mereka terlihat begitu akrab.

Kenan pernah melihat orang tersebut, tak salah lagi itu adalah Kayla dan orang yang menawarkannya tumpangan di halte kemarin. Pagi yang sejuk ini terasa begitu panas bagi Kenan. Kenan beranjak dari tempatnya kini mengahampiri kedua orang tersebut.

“Ikut gue.” kenan menarik paksa Kayla.

“Lepas.....sakit.” lirih Kayla.

Ray heran dengan apa yang kenan lakukan sekarang, ia ingat bahwa Kenan orang yang menyeret Kayla ke taman belakang kemarin tapi sekarang apa lagi yang akan ia lakukan.

“Lo nggak denger Kayla kesakitan.” Ray berusaha melepaskan tangan kenan dari Kayla.

“Nggak usah sok jadi pahlawan.”sinis Kenan.

“Lo yang kaya preman sekarang, dia cewek nggak seharusnya lo kaya gitu ke Kayla. Lepasin dia sekarang!” perintah Ray.

“Kalo gue nggak mau lo mau apa?” Kenan berusaha untuk tenang.

“Nggak seharuanya lo kasar sama cewek. " ujar Ray meredam emosinya.

"Lo perhatian banget sama dia, pacarnya? tanya kenan sinis.

"Kalo iya kenapa? " Ray menjawab sekaligus bertanya.

Kenan tersenyum sinis mendengar perkataan Ray yang mengaku sebagai pacar Kayla. "Gue nggak suka ada orang yang ngehalangin jalan gue."  ujar Kenan memperingati.

"Gue nggak suka pake cara kaya gini tapi kalo itu bisa buat Kayla bebas dari lo, gue tantang lo tanding basket pulang nanti one by one. Kalo gue menang lo lepasin Kayla jangan pernah lo ganggu dia lagi.” Kayla menatap Ray tak percaya dengan apa yang ia katakan baru saja.

“Dengan senang hati gue terima tanangan lo itu, tapi dengan syarat kalo gue yang menang lo jauhin Kayla dan jangan pernah ganggu apapun yang gue lakuin.” Kenan menaikkan sebelah alismya.

“Gue terima syarat lo.” Kayla menatap keduanya tak percaya.

“Ayo Kay.” Ray menarik tangan Kayla yang sudah terlepas dari genggaman Kenan. Mereka berjalan menuju kelas dan saat itu Kayla melihat Fika yang sedang menatapnya dengan sinis dan penuh ejek.

“Lo itu mau ngapain sih sebenarnya?” tanya Kayla saat mereka sudah sampai dikelas.

“Gue nggak suka liat dia memperlakukan lo kaya gitu.” Ray berterus terang.

“Tapi apa harus pake cara kaya gini?” Kayla tak mengerti apa yang ada di otak Ray saat ini. Ray hanya diam tanpa berniat menjawab apa yang Kayla tanyakan padanya.

“Jawab gue lo jangan diem aja kaya gini dong.” Kayla geram.

“Gue mau lo lepas dari orang itu Kay, gue cuman mau bantu lo, percaya sama gue.” lirih Ray.

“Oke gue paham. Tapi gue mohon sama lo ini pertama dan terakhir kalinya lo ngelakuin hal bodoh kaya gini.” Ray mengangguk mengiakan permintaan Kayla.

Sendari tadi Kayla tak fokus pada pelajarannya, ia memikirkan apa yang akan terjadi pulang sekolah ini. Ia harap ini tak akan berdampak buruk baginya maupun Kenan dan Ray.

Kring kring

Bel pulang berbunyi. Jantung Kayla berdetak tak karuan membayangkan apa yang akan terjadi beberapa menit kedepan. Ia mencari keberadaa Ray yang sudah menghilang dari kelasnya sekarang.

“Ray.” Panggil Kayla lalu berlari ke arah orang yang ia panggil.

Raina, Shofi dan Shasa masih berada di dalam kelas mengikuti Kayla mencari Ray, mereka masih tak mengerti apa yang senernya terjadi.

“Plis, jangan lakuin tantangan bodoh itu.” Kayla memohon pada Ray.

“Dan ngebiarin dia terus nginjak-nginjak lo?” tanya Rey.

“Itu semua cuman salah paham aja, gue yakin masalah ini bakal reda nantinya.” ujar Kayla.

“Gue bakalan tetep ngelakuin tantangan itu gimana pun hasilnya nanti. Kalo lo mau pulang silahkan.” ujar Rey. Ia melanjutkan langkahnya menuju lapangan yang sudah Kenan singgahi bersama temannya.

“Lo yakin mau ngelakuin ini semua Nan?” tanya Kelvin pada Kenan.

“Gue udah disini itu artinya bakalan gue lakuin tantangan itu, gue mau tunjukin dimana posisi orang itu disini, dan nggak akan ada oang yang ngehalangin gue untuk lebih nyiksa Kayla.” jawab Kenan.

“Jangan nyesel kedepannya.” Kelvin memperingatkan.

Tbc.

Jangan lupa vote and comment 😊

Salam hangat 🤗

Your Presence_ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang