chapter 36

130 11 6
                                    

Happy reading 💞💞💞

“Lo bakalan liat apa yang bakalan gue lakuin.” ujar Fika tersenyum devil.

Salah satu teman fika yang juga berada di sana ia mengambil ember yang bersisi air penuh.

“Lo mau ngapain jangan gila.” Kayla mencoba untuk memberontak namun semakin ia memberontak tangannya yang sedang diikat semakin terasa sakit.

“Lo diem dan nikmatin permainannya.” Fika menumpahkan semua air itu tepat pada tubuh Kayla.

Tubuh Kayla gemetar hebat merasakan dinginya air tersebut ia belum sembuh total dari sakitnya kemarin dan sekarang ia harus merasakan sakit yang lebih.

“Gue mohon cukup.” ujar Kayla mengigil.

“Lo bilang cukup, bahkan gue belum mulai.” kini Fika berjongkong di hadapan Kayla yang terlihat tak berdaya.

“Lo rasa in.”

Plak

Fika menampar salah satu pipi Kayla dengan kuat. “Ini karena lo yang udah menjadi penyebab Kenan putusin gue.” ujar Fika penuh emosi.

Plak

Tamparan kedua yang Fika daratkan di pipi Kayla. “Ini karena lo yang udah berani rebut Kenan dari gue.” Fika mencengkram pipi Kayla mengugunakan kedua tangan beserta kuku panjangnya.

Plak

Tamparan ketiga kembali Kayla dapatkan rasa sakit di pipinya sangat tak bisa ia tahan.

“Dan ini karena lo udah buat kenan benci sama gue.” Fika meluapkan semua emosinya pada Kayla. Kayla sudah tergeletak lemas sisa tenaga yang ia punya sudah habis tak tertisa.

“Gue jahat ya memang gue jahat dan ini semua karena lo.” ujar Fika lantang. “Kenan milik gue dan lo berani ngambil dia dari gue.”

Plak

Fika kembali menampar kayla. “Gue benci sama lo gue benci.” teriak Fika.

“Dan sekarang tinggal hitungan jam lagi berita kematian lo bakalan kesebar luas, dan selamanya kenan akan jadi milik gue.”

“Gue mohon stop.” Kayla memohon agar Fika menhentikan aksi gilanya.

“Lo bisa bilang baik-baik lo nggak harus nyiksa gue itu semua nggak berguna. Apa lo yakin dengan kematian gue kak Kenan bakalan balik sama lo, gue rasa nggak justru dia bakalan lebih benci sama lo.” ujar Kayla disisa tenaganya.

“Gue nggak peduli gue mau lo mati.” Fika sudah di penuhi emosi dan rasa bencinya terhadap Kayla, apapun yang gadis itu katakan sama sekali tak ia hiraukan.

Setelah Fika puas menyiksa Kayla ia dan teman-temannya begegas meninggalkan gudang tersebut dan meninggalkan Kayla seorang diri dengan keadaan tak berdaya. Mereka berjalan santai menuju keluar sekolah. Keadaan sekolah sudah sangat sepi karena jam sekolah telah selesai jadi mereka yakin apa yang mereka perbuat pada Kayla tak akan ada orang yang mengetahui nya, dan mereka juga yakin jika Kayla tak akan selamat jadi tak akan ada orang yang bisa bersaksi melawannya.

Fika dan teman-temannya sampai pada parkiran sekolah dan bergegas meninggalkan sekolah tanpa mereka  sadari kini ada seseorang yang menatap mereka penuh curiga. Kenan segera berlari masuk kembali ke dalam sekolah ia mengecek ke kelas Kayla namun tak menemukan Kayla disana. Kenan merasakan ada sesuatu yang tak beres ketika ia tak menemukan Kayla dimana pun.

Saat tadi pulang sekolah kenan menunggu Kayla ia ingin mengatakan sesuatu pada gadis itu, namun Kayla belum juga keluar dan hanya Raina saja yang keluar. Kenan menanya kan keberadaan Kayla pada Riana, ia mengatakan jika Kayla masih berada di kelasnya, Kenan memutuskan untuk kembali menunggu Kayla sampai gadis itu keluar namun  sangat lama kenan menunggu Kayla belum juga keluar, ia memutuskan untuk menyusul Kayla ke kelasnya namun saat munuju kelas kayla ia melihat Fika dan teman-temannya berjalan dari arah belakang sekolah Kenan mengikuti mereka sebentar namun Fika hanya berjalan ke arah parkiran sekolah dan pergi.

Your Presence_ENDWhere stories live. Discover now