chapter 16

189 21 3
                                    

Happy reading💞

Hari ini Kayla memulai hari seperti biasanya, hanya saja ada yang sedikit berbeda dengan hari ini. Tidak biasanya Kenan tidak menjemputnya untuk pergi ke sekolah bersama, beberapa hari belakangan ini Kayla selalu berangkat dan pulang sekolah bersama Kenan jadi tidak heran Kayla terbiasa dengan itu. Setelah sarapan biasanya Kenan sudah menunggunya di halaman rumahnya bahkan beberapa kali Kenan juga ikut sarapan bersama Kayla dan keluarganya.

Tapi hari ini setelah sarapan Kayla menunggu Kenan untuk berangkat bersama tapi setelah menunggu hampir setengah jam lamanya hasilnya nihil Kenan tak datang  juga, beberapa kali Kayla juga menelepon Kenan untuk memastikan tapi telpon darinya pun tak dijawab. Kemarin malam Kenan sendiri yang memberi tau Kayla untuk menunggunya karena ia akan menjemputnya tapi lihatlah apa hasilnya sekarang.

Kayla melihat jam yang berada di pergelangan tangannya, jika ia tetap menunggu Kenan pasti ia akan telat sampai di sekolah itu pun jika Kenan datang, akhirnya Kayla meminta supirnya untuk mengantarnya.

Sesampainya di sekolah Kayla bergegas menuju kelasnya tapi belum sempat ia berlari, ia melihat Kenan baru saja tiba di sekolah itupun bersama seorang gadis. Kayla berusaha menghilangkan pikiran negatif yang berada di otaknya, mungkin saja Kenan mempunyai suatu alasan tentang kejadian ini. Tapi sekeras apa pun Kayla berusaha, ia tidak bisa menghilangkan rasa kecewanya terhadap Kenan, bagaimana tidak pagi ini Kayla menunggu kenan hampir setegah jam berusaha menghubungi Kenan tapi menjawab telpon dari nya saja tidak di tambah lagi Kayla harus melihat kenan berbojengan bersama seorang gadis, lengkap sudah paginya  ini dengan hal yang sangat tidak menyenangkan.

Tanpa menghiraukan ke dua orang itu, Kayla memutuskan untuk langsung ke kelasnya. Sampai di kelasnya kayla di sambut oleh sahabat-sahabatnya yang terlebih dahulu sampai.

“Kok tumben jam segini baru nyampe, biasanya lo yang paling rajin?” tanya Raina

“Kesiangan bangunnya.” Elak Kayla. Jangankan kesiangan bahkan Kayla bangun lebih awal hari ini agar Kenan tak menunggunya~niat awalnya sih seperti itu, tapi bukannya Kenan yang menunggu, Kayla yang menunggunya hingga orang yang ditunggu tak datang juga.  Sudahlah lupakan.

Ketika guru menjelaskan materi Kayla sama sekali tak berniat untuk memperhatikannya, syukur ia sudah memahami materi tersebuti jadi ketika guru bertanya kepadanya ia bisa menjawabnya. Sebelum mengakhiri pelajarannya Mis Seva yang mengisi pelajaran di kelas Kayla mengingatkan siswa-siswa nya akan cham yang akan dilaksanakan besok.  Beruntung Mis Seva mengigatkannya jika tidak Kayla pasti sudah lupa akan acara itu.  Di tambah lagi saat ini saja ia masih bingung apa saja barang yang harus ia bawa karena jujur baru kali ini ia mengikuti acara seperti ini.

“Kay lo mau ikut kita nyari perlengkapan cham untuk besok?” Tanya Raina

Kayla ingin ikut tapi moodnya sedang benar-benar buruk saat ini, lebih baik ia pergi sendiri karena jika bersama Raina, Shofi, dan Shasa akan panjang urusannya pasti nanti mereka akan mengajaknya nontonlah, makan, dan sebagainya. Tapi jika pergi sendiri juga ia sama sekali tak tau apa yang harus ia beli, apa yang akan ia beli menjadi urusan belakangan yang jelas Kayla ingin sendiri sekarang.

“Nanti gue sendiri aja Rain.” tolak Kayla.

“Oke, kalo lo mau sendiri.” Ujar Raina

***** 

Setelah pulang sekolah Kayla mumutuskan untuk pulang terlebih dahulu, tadinya ia pikir ia akan langsung mencari barang apa yang harus ia beli untuk cham tapi berhubung ia masih belum tau apa saja yang akan ia beli lebih baik ia pulang terlebih dahulu.

“Assalamualaikum.” Sapa orang yang baru saja masuk ke dalam rumah Kayla.

“Walaikumussalam, eh ada den Satria, kok tumben. Ada apa den?” tanya bi Imah asisten rumah tangga Kayla.

“Tante ada bi?” tanya Satria.

“Nyonya lagi keluar udah dari dari sih den, bilangnya sih mau nganterin makan siang untuk tuan.” Jawab bi Imah.

“Kalo Kayla ada?”

“Kalo non Kayla ada, baru aja pulang. Mau bibi pangilin?” tawar bi Imah.

“Gk usah bi, biar aku aja yang ke atas.”

Satria memutuskan untuk ke atas menemui sepupunya itu, sudah lama ia tak mengganggu Kayla. Kayla sedang berada di kursi meja belajarnya sambil mengotak atik ponselnya saat Satria membuka pintu kamarnya.

“Serius amar.” Ujar Satria.

“Ngapain lo?” tanya Kayla.

“Napas.” Canda Satria.

“Bego, gue juga tau lo napas maksud gue ngapain lo disini?”  sinis Kayla.

“Santai aja kali, PMS lo sensi amat. Geu abis nganterin titipan bunda buat tante Clara.”

“Oh.” Singkat Kayla.

“Ngapain sih lo?” tanya Satria penasaran.

“Napas.” Balas Kayla.

“Ditanya bener bener juga.”

“Lagi nyari peralatan untuk cham.”

“Wih, seru tuh. Ikut dong.” pinta Satria.

“pala lo, ini acara sekolah bukan piknik keluarga.”

“Omongan lo kasar amat sih.”

“Heheh, ya sorry hilaf. Eh lo mau gk anterin gue belanja keperluan nya?” tanya Kayla.

“Sibuk.”

“Sok sibuk. Ayolah bantuin gue kali ini aja, jarang jarang kan gue minta bantuin lo.” Pinta Kayla dengan sungguh.

“Gue tunggu 5 menit lo siap siap.” Ujar Satria lalu pergi keluar dari kamar Kayla.

Akhirnya Kayla pergi di temani Satria, Satria juga membantunya memilih barang-barang apa saja yang akan Kayla beli.  Satria memang berpengalaman jika menyangkut cham seperti ini bagaimana tidak hampir setiap waktu luangnya dan jika ada kesempatan ia pasti akan melakukan kegiatan ini Kayla saja sering sekali ia ajak, hanya saja yang diajak pasti menolak entah alasan apa saja pasti akan Kayla buat agar ia bisa lolos dari ajakan Satria.

“Thanks ya lo mau ngawanin gue.” Ujar Kayla.

“Tumben lo bilang makasih.” Ledek Satria.

“Salah mulu perasaan, padahal gue lagi baik sama lo.”

“Iya deh, sama sama Kayla.” Ujar Satria dengan nada yang ia buat buat.

“Laper. Makan yuk.” Ajak Satria.

“Sayangnya gue gk laper.” Jawab Kayla.

Walau pun Kayla menolak untuk makan, Katria kukuh memaksa Kayla untuk makan bersamanya. Masa iya, Satria makan Kayla hanya melihatnya saja akhirnya mau tidak mau Kayla ikut makan juga.


Tbc.
Jangan lupa vote and comment ☺

Your Presence_ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang