chapter 33

112 12 2
                                    

Sengaja up karena kemarin aku udah nggak up lama

Happy Reading💞💞💞

Pagi ini Kenan memulai aktivitasnya seperti biasa. Ia membawa motor kesayangannya menuju kesekolah ia harap bisa ia memiliki keberanian untuk meminta maaf pada Kayla.

Kenan berjalan menyusuri koridor sekolah ia sengaja mengambil jalan yang lumayan jauh dari kelasnya agar bisa melewati kelas Kayla dan berharap bertemu gadis itu. Kenan menghentikan langkahnya ketika sampai di depan kelas Kayla ia melihat kedalam kelas tersebut melihat apakan orang yang ia cari sudah datang atau belum.

“Kayla belum masuk hari ini.” ujar seseorang yang baru saja tiba. Kenan membalikkan tubuhnya ke belakang.

“Kayla bilang masih sakit tapi besok udah masuk kok.” ujar Raina ia mengerti apa yang sedang Kenan lakukan sudah sangat terlihat jika ia sedang mencari kayla karena pandangannya tak lepas dari tempat yang menjadi bangku Kayla.

“Maksih infonya gue duluan.” Kenan kembali berjalan tapi bukan kelas yang menjadi tujuannya kini melainkan kantin yang menjadi tempat tongkrongannya bersama sang kawan.

Sesampainya dikantin kenan memilih tempat yang biasa ia singgahi yakni berada di pojokan. Suasana kantin masih sepi saat ini mungkin karena masih terlalu pagi menjadi salah satu alasannya. Kenan mengeluarkan ponselnya dari saku seragam sekolah. Ia mengetik beberapa huruf yang berada pada kayboard ponselnya setelah itu Kenan kembali meletakkan ponselnya dia atas meja.

“Kenapa lo panggil kita, galau?” tanya Rifky saat tiba di kantin.

"Pagi pagi udah mau curhat aja lo." sela Aldo.

“Abis kena tabok ni anak sama bokapnya Kayla.” ujar Kelvin.

“Kok bisa?” tanya Rifky dan Aldo kompak.

Kelvin menceritakan kejadian kemarin pada Aldo dan juga Rifky. Mereka mendengarkan dengan serius tak ingin terlewatkan satu kalimat pun.

“Nggak nyangka gue bokap Kayla sangar juga ternyata, lagian gila lo ninggalin anak orang sendirian.” ujar Aldo.

“Salahin aja gue terus.” sinis Kenan.

“Memang lo yang salah, masa gue mau nyalahin dari gue sendiri nggak lucu.” balas Aldo.

“Udah minta maaf belum lo sama Kayla?” tanya Rifky.

“Nggak masuk sekolah anaknya.” jawab Kenan.

“Kasian brader gue satu ini.” ujar Aldo. “Nyesel kan lo sekarang?” lanjutnya.

“Masih nanya lo, jelas lah Kenan nyesel siapa coba yang nggak nyesel kalo nyia-nyiain cewek kaya Kayla udah cantik, manis, baik, pinter lagi nggak kaya mantanya yang lalu-lalu. Gue gih kalo dapet pacar kaya Kayla gue jagain 24 jam non stop takut kalo kalo ada yang tikung-tikung.” ujar Rifky panjang lebar.

“Maunya lo itu mah.” Kelvin mengeluarkan suaranya.

“Berisik lo pada, bukannya bantuin gue malah ngomongin hal yang nggak bermutu.” sinis Kenan. "Sekarang gimana cara gue perbaiki kesalahan gue ke Kayla?" tanya Kenan berusaha mencari saran teman temannya.

“Salah lo banyak Nan nggak ke itung udahan.”bujar Rifky dengan nada sok pasrah.

“Horor lo.” kesal Kenan, ia memilih pergi meninggalkan tempatnya kini niat hati ingin mencari solusi dengan saran teman-temannya kenan justru dibuat kesal oleh mereka semua.

*****

Jam istirahat Kenan sama sekali tak berniat untuk meninggalkan kelasnya. Dan kini Fika sangat senang karena orang yang ia tunggu-tunggu sedang berada dihadapannya sudah lama ia menantikan saat-saat bersama Kenan, ia berjalan menuju bangku kenan dan duduk disebelahnya.

“Kenan kamu kenapa sih?” tanya Fika dengan nada sok imut. “Aku kangen banget lo sama kamu.” ujar Fika kembali.

“Bisa jauh nggak lo?” ujar Kenan tanpa melihat kearah Fika.

“Kok kamu gitu sih.” ujar Fika kecewa.

“Gue bilang jauh dari gue.” Kenan menaikan suaranya.

“Ini semua pasti karena Kayla anak sialan itukan makanya kamu jadi kasar ke aku.”

“Jaga omongan lo, harusnya lo nagaca liat diri lo sekarang. Apa perlu gue sediain kaca sekalian?” Kenan sangat jijik dan muak dengan orang dihadapannya ini. Kenan ingat bagaiman Fika menceritakan keburukan Kayla tempo hari dan bodohnya ia percaya dengan semua itu sunnguh bodoh.

“Minggir!” Fika berdiri dan memberikan jalan untuk Kenan lewat.

“Gue akan buat lo nyesel Kayla.” ujar Fika penuh amarah.

Kenan berjalan ke luar kelasnya dengan emosi yang memuncak, ia butuh sesuatu sebagai pelampiasan amarahnya kini.

Tanpa pikir panjang Kenan berjalan kearah lapangan ia mengambil bola basket dan mulai memainkannya, banyak siswa melihat aktivitas yang sedang kenan lakukan mereka takjub sekaligus terpana melihat sosok Kenan yang sedang berada di tengah lapangan tersebut dengan lihai ia memainkan bola yang berada di tangannya memantulkannya dan tak ada satu pun yang tak bisa ia masukkan ke dalam ring.

Kelvin dan kedua temannya melihat itu mereka merasa kekesalan yang kenan rasakan kini, namun apa daya Kenan sendirilah yang harus bertanggung jawab dan memperbaikinya.

*****

Segini dulu ya besok tambah lagi ☺

Jangan lupa Taburan bintangnya ⭐⭐⭐

Your Presence_ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang