20 ➵ what if

5.4K 998 99
                                    

masi ada yang nunggu???

What if i love you?

[]

"Ekhem, Jae, dengerin dulu kenapa! Cowok itu sepupu gue. Lo lebay, deh."

Mendengar fakta yang gue tuturkan, Jaehyun langsung membuka matanya. Dia langsung bangkit dari posisi berbaringnya. Lantas dia mengalihkankan pandangannya dari gue.

"Oh. Kirain."

Gue hampir tertawa lepas. "Lo suka ngawur kalo sakit ternyata. Gue ambilin air dulu. By the way, itu telinga merah banget."

Jaehyun tidak membalas sama sekali. Gue beranjak dan mengambil segelas air hangat dari water dispenser lantai tujuh.

Gue masuk ruangan Jaehyun. Setelah meletakkan gelas itu di meja dia, gue duduk di sampingnya. Gue merogoh HP dan mengetikkan pesan ke Miyeon. Gue minta tolong bawain bubur dan paracetamol.

"Tolong jangan bego karena seseorang yang belum tentu mikirin lo," ucap gue seraya menyodorkan gelas air ke Jaehyun. "Minum, jangan bego."

Jaehyun menoleh ke arah gue, dia tersenyum canggung. "Maaf."

Gue menaikkan alis. "Buat apa? Lo ga salah."

"Seharusnya... kita bisa temenan beneran. Gue malah berantakin semuanya. Benci aja ke gue, ga papa, kok," ujar Jaehyun, lalu dia mulai meminum air yang gue kasih.

"Siapa bilang kita ga bisa temenan? Kita tetap teman, like what you said. We are friends, forever. Sekarang lo fokus aja sama kuliah lo, cepetan lulus. Terus lo nikah sama Mina. Bahagia, selamanya. Yeayy!" Gue berusaha tersenyum lebar.

Rasanya sakit. I have to pretend like everything is fine. Gue gak bisa bohong lagi. Gue ada rasa untuk dia. Dan saat tau dia punya rasa yang sama, senangnya gak ketulungan.

"Tiga bulan lagi gue wisuda. Tiga bulan lagi kolaborasinya. Lo pasti ngerti, Ci. Tiga bulan lagi gue bakal official sama dia. Bahagia? Gue rasa gak bakal." Jaehyun menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"Gue sering denger, cinta itu datang karena terbiasa. Siapa tahu ya, kan?"

Haha, Oci bertopeng is here.

"Kalau akhirnya gue ga bisa terbiasa gimana? Kalau akhirnya hati gue cuma buat lo gimana? Gue harus apa?" Jaehyun menoleh ke arah gue. Netranya kelihatan redup.

"Kenapa lo bilang itu saat lo belum nyoba?"

"Fine, suka sama gue. Lo harus cinta sama gue," ucap Jaehyun tiba-tiba.

"Jae, apa-apaan? Ga nyambung tau. Mana bisa begitu?" Gue berseru kaget.

"Kenapa lo bilang itu saat lo belum nyoba?"

[]

Gue menyelesaikan sisa hari di kantor dengan perasaan campur aduk. Kayaknya gue udah gila. Semua jadwal Jaehyun gue yang gantiin, dan semuanya gak berjalan dengan benar.

Si Jaehyun emang ya, sekalinya bego nular ke mana-mana.

Di rumah, gue cuma bisa bengong dan menatap langit-langit kamar dalam jangka waktu yang panjang. Ini bukan pertama kalinya cowok nyatain perasaannya ke gue, ini bukan pertama kalinya gue suka ke orang.

Tapi kenapa ini yang paling ribet dan bikin gila?!

Gue mengambil HP. Membuka Instagram dan menggigit bibir lama. Apa gue perlu menghubungi Jaehyun?

Rosesaintrosie
Jae

Gue buru-buru keluar Instagram. Gue membanting HP ke kasur dan memejamkan mata. Gue kayaknya bukan bego lagi, gue udah gila.

Ting!

__jungjaehyun
???

Gue menekan pop-up dan mengetikkan pesan balasan. Tapi gue menggeleng lagi dan men-delete seluruh ketikan gue.

Kata Lisa, cewek itu harus jual mahal.

Kata Eunha, fast response itu bentuk keseriusan bukan ga jual mahal.

Kata Jihyo, bacot kalian semua.

Ting! Ting!

__jungjaehyun
Kenapa just read?
Katanya kita tetep temenan?

Gue menghela napas panjang. Gue me-reply.

Rosesaintrosie
What if

__jungjaehyun
Jangan ngegantungin
Bikin sakit

Rosesaintrosie
I love you?
What if i love you?

__jungjaehyun
Ingin kuhapus tanda tanyanya hehe

Rosesaintrosie
What should we do?

__jungjaehyun
Run away
Hehe

Gue meletakkan HP dan memejamkan mata lama.

__jungjaehyun
Eh?
Lo beneran love gue?

Rosesaintrosie
I said 'what if'
Idiot

__jungjaehyun
What if i cancel the betrothal

Rosesaintrosie
Emang lo berani nentang bonyok lo?

__jungjaehyun
I said 'what if'
Pretty

Rosesaintrosie
Gembel

__jungjaehyun
Gembel tapi ganteng

Rosesaintrosie
Whatever. Gue mau tidur
Bye

__jungjaehyun
Tapi oci
Love me then let's run away

[]

Sisa hari-hari kerja 'magang' Jaehyun berakhir. Semuanya berjalan cukup lancar. Anak songong itu selalu hadir di semua jadwal, tapi juga sering ketiduran—katanya, dia begadang main game.

Pak Changwook kembali. Beliau dengan semangat membara meminta gue menghubungi General Manager untuk ide barunya. Pak Changwook ingin membuat semacam 'how-was-ur-day corner'. Beliau juga ingin mengadakan training kesehatan untuk karyawan.

Gue baru nyadar, Pak Changwook itu lumayan perhatian ke kinerja para pegawai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue baru nyadar, Pak Changwook itu lumayan perhatian ke kinerja para pegawai. Selama gue gak kerja ke dia, gue gak pernah ngeliat dia makan sebelum semua pegawai makan. Atau juga meninggalkan kantor tanpa ngecek tujuh lantai dengan benar.

Cuma ke gue aja beliau agak kejam.

Gue kan babu.

Sekaligus menantu. Ga.

Setelah semua laporan dan kerjaan beres, gue langsung ke luar ruangan. Tangan gue masih sibuk gerak di layar ponsel, mesen Grab. Tiba-tiba sebuah suara menginterupsi gue--

"Mau pulang bareng, gak? Yang ini ikhlas, ga disuruh Mama."

[]

check my new story, y 'all! game; jaerose #shamelesspromotion

Alpas ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang