26 ➵ boys talk

4.4K 887 111
                                    

[]

Pukul setengah lima sore. Minyoung mengajak Rose ke rumah Chanyeol. Ada beberapa barang yang harus diberikan. Gadis itu awalnya menolak, namun dia juga butuh udara segar.

Jemarinya sedang mengetuk pintu kamar Jaehyun sekarang. Dia membenahi rambut sesaat. "Jae...?"

[]

Tok! Tok! Tok!

"Jae...?"

Jaehyun yang sedang sibuk dengan mabarnya langsung mematikan ponsel begitu saja, membuat temannya berteriak dan menyumpah serapah. Dia memandang pantulan dirinya di cermin, membenahi rambut dan pakaian. Lalu mengecek bau napasnya.

"Rambut, oke. Baju, oke. Napas, oke. Emang gue selalu keren." Dia tersenyum bangga.

Dia berjalan menuju pintu dan membukanya. Cowok itu langsung mengeluarkan senyum maut andalannya.

"Kenapa, Oci?"

Gadis itu berdeham. "Gue sama Mama mau pergi ke rumah sepupu. Jadi... lo bakal sendiri. Ga papa, kan? Oh! Atau lo mau ikut aja?"

Jaehyun menatap gadis itu beberapa saat. Lalu dia menjawab, "Gue... boleh ikut?"

[]

"Kenapa, Oci?"

Rose berdeham. Berusaha menetralkan perasaan. "Gue sama Mama mau pergi ke rumah sepupu. Jadi... lo bakal sendiri. Ga papa, kan? Oh! Atau lo mau ikut aja?"

"Gue... boleh ikut?"

'Gue' lagi. Cuma sekali doang 'aku'nya ternyata, sungut gadis itu dalam hati. "Lo ikut? Ga papa! Ayo siap-siap!"

[]

Jaehyun sedang duduk kaku di ruang tamu sepupu Rose-Park Chanyeol. Gadis itu malah ke dapur bersama Mamanya. Meninggalkan Jaehyun yang merasa serba salah di sini-padahal dia tidak salah.

Potongan lapis talas dengan keju berlimpah di depannya itu terlihat menggoda. Jaehyun pernah sekali mencobanya, dia suka tapi kali ini dia menahan selera.

Aduh, nastar di stoples kristal itu juga tak kalah enak sepertinya. Dia menelan ludah susah payah, dia belum makan sejak siang. Salahnya sih, dia ketiduran.

"Makan, Bro. Lo Jaehyun kan?" Suara berat membuat Jaehyun menoleh. Laki-laki ini yang pernah jadi penyebab dia sakit!

"E-eh, iya. By the way, kok lo tau nama gue?"

"Pernah denger temannya Oci gibahin lo. Makan itu lapis talasnya. Jauh gue beli dari Baranang Siang," jelas lelaki itu. Dia duduk santai. Sepertinya dia tipe yang mudah akrab. "Gua Chanyeol."

Jaehyun mengangguk singkat dan mulai mengambil sepotong lapis talas. Dia tidak tahu di mana Baranang Siang itu, tapi ini-sumpah-enak!

"M-makasih, B-bro." Jaehyun berusaha menyeimbangi 'keakraban' Chanyeol.

"Sejak kapan suka sama Oci?"

Uhuk! Jaehyun keselek dua kali hari ini.

Apa? Apa katanya?

"Maksudnya? Gua ga suka-"

"Bro, keliatan. Ga usah bohong. Tunggu, gue ambilin minum. Ntar lo mati aja." Chanyeol berdiri dan berjalan ke dapur.

Semenit kemudian dia datang membawa segelas minuman dingin. Sirup merah!

Jaehyun berterima kasih singkat dan minum cepat. Chanyeol kembali duduk.

"Gua kasih tau lo, ya. Oci itu ga bakal mau pacaran. Palanya sekeras batu. Temen gua banyak yang deketin dia, ditolak semua. Nah, Bro, gua cukup yakin Oci suka sama lo."

Jaehyun hanya bisa diam. Bingung mau menanggapi apa.

"Gua bisa bantu lo kalo mau deket Oci. Lapis talas ini makanan kesukaan Oci. Oci lebih suka makan dari nonton bioskop. Satu lagi, Oci itu mudah dikibulin. Tapi kalo lo ngibulin Oci, siap-siap baku hantam, Bro."

Jaehyun menelan ludah. Lelaki di hadapannya ini lebih cocok jadi abang sekaligus bodyguard Rose.

"Sebentar, gua haus. Gua ambil minum dulu," ungkapnya dan kembali berjalan ke dapur.

Setelah kembali, Chanyeol kembali memulai konselingnya. "Sekali lagi, Oci itu pala batu. Jangan coba-coba menentang prinsip dan keputusan bertahun-tahunnya. Ga bakal bisa. Susah."

"Kalau boleh tau... yang pernah deketin Oci siapa aja, Bang?" tanya Jaehyun dengan agak takut. Chanyeol terlihat akrab namun terasa sangat mengintimidasi di saat yang bersamaan.

Chanyeol menerawang. "Banyak, Bro. Di squad gua aja ada sekitar tiga orang ngincer dia. Pesaing lo banyak. Tapi, Bro, lo beruntung. Oci udah suka sama lo."

"Ahahahaha, enggak, ah. Oci ga mungkin suka sama gue." Jaehyun menyangkal padahal hatinya mengamini dengan amin paling serius.

"Keliatan, Bro. Yah, mungkin masih fase 'tertarik', sih. Tapi lo udah dijodohin, kan?"

Shit. Kenapa hal itu cepat sekali menyebar?

"Mau gue cancel. Ga cocok dari awal."

"Bagus. Saran gua, siapin modal ngelamar aja dari sekarang."

[]

hit the star if u enjoy it!

-panda

Alpas ✓Where stories live. Discover now