22~~LOVE PROGRESS

5.7K 521 23
                                    

Ragu Tine membuka kotak tersebut, yang untuk sedetik kemudian, seketika itu juga jantungnya berdetak cepat dan bola matanya bergerak-gerak tidak tenang saat melihat sebuah gelang yang sudah sangat ia hafal! Tubuh dan tangannya langsung bergetar saat mengambil dan memperhatikan gelang itu.Sebuah gelang titanium silver berukiran Namanya "Tine".

Gelang yang sudah di berikan pada Tine sejak lahir dan tak pernah ia lepas dari pergelangan tangannya, sampai ketika ia kelas 1 SMP. (END CHAP 21)

*FLASHBACK ON*

Saat itu Tine baru saja pulang dari sekolahnya.Melewati jembatan penyebrangan, ketika tiba-tiba saja ia melihat seorang ibu muda tengah menatap kosong kearah jalanan yang penuh oleh kendaraan di bawah sana.Agak membuat Tine curiga.Ternyata dugaannya tidak meleset!Sungguh membuat Tine seketika itu juga tersentak kaget saat melihat ibu itu memanjat pagar jembatan!

Tanpa pikir Panjang lagi, spontan Tine berlari dan berusaha menahan dengan menarik tubuh ibu tersebut.

Namun ibu itu memberontak histeris dan bersikeras tetap ingin melompat!Sadar akan tenaga yang tidak sebanding , Tine tidak hilang akal.Ia pun segera memanjat pagar jembatan penyebrangan itu juga.Meski sebenarnya ia sangat takut dan merasa limbung karena angin bertiup cukup kencang.Apalagi suara deru mobil yang saling bersahutan di bawah sana, seakan-akan memanggilnya untuk segera melompat.

Sungguh membuat ibu itu kaget dan marah-marah pada Tine.

"Terserah Bibi mau marah atau apa!Tapi saya mohon Bibi jangan khilaf dengan melakukan ini!Apa Bibi tidak memikirkan perasaan keluarga Bibi nantinya?"teriak Tine tak menghiraukan rambutnya yang bergerak-gerak sesuai dengan tiupan angin, seolah-olah menyuruhnya untuk turun dari pagar jembatan.

"Tahu apa kamu tentang keluarga saya?!!"teriak ibu muda itu seraya menatap Tine tajam."Tahu apa kamu tentang masalah yang saya alami!!Kamu masih kecil!Tahunya hanya bermain saja!!Jangan pernah mengatur saya!!".

"Bibi!Saya memang masih terlalu awal untuk mengerti masalah yang Bibi alami hingga mau melakukan hal seperti ini!"jelas Tine tertahan."Saya juga tidak berniat untuk mengatur Bibi!Tapi setidaknya tolong jangan membuat saya terlalu cepat untuk melihat hal yang tidak sepatutnya saya lihat sekarang!Dan kalaupun Bibi bersikeras, lebih baik saya ikut Bibi lompat, dari pada saya harus melihat Bibi saja yang melakukannya!Karena saya yakin, saya tidak bisa dengan gampang untuk melupakannya!!".

Mendengar itu, Ibu pun terdiam dan tertunduk hingga beberapa lama, sebelum pada akhirnya, beliaupun turun dan menangis sejadi-jadinya.Beruntung saat itu keadaan jembatan lagi sepi, sehingga tidak banyak yang melihat kejadian barusan.Juga tidak ada netizen yang beramai-ramai dengan ponsel mereka untuk merekam dan mem-viral-kan.:D

Buru-buru Tine menghampiri dan memberinya segelas air mineral yang dibelinya.Dari situ Tine akhirnya tahu apa tengah dialami ibu itu.

Keluarganya menjadi sangat kacau sejak perusahaan suaminya yang bergerak di bidang Real Estate mengalami kebangkrutan karena banyaknya laporan keuangan yang di salah gunakan oleh karyawan-karyawannya.Sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.

Sungguh merupakan cobaan yang berat bagi ibu itu.Apalagi sejak saat itu, suaminya menjadi suka mabuk-mabukan dan kedua anaknya menjadi tidak jelas karena kurangnya pengawasan.Sampai-sampai anak sulungnya nyaris terjerumus dalam obat-obatan dan sekolahnya jadi kacau.

Terlebih lagi, setiap diajak bicara untuk mencari jalan keluar agar hidup mereka lebih baik, suami ibu itu selalu marah-marah dan emosi.Bahkan saat rumah mereka nyaris disita oleh Bank akibat banyaknya hutang yang menumpuk, suami ibu itu tetap tidak berpikir soal keadaan yang tengah mereka alami.

LOVE PROGRESS - SARAWATTINEWhere stories live. Discover now