7

1.1K 70 0
                                    

"apa maksud lo?" tanya leo kepada randu dan acha.

pasangan kedua nya pun sama terkejut nya dengan leo.

"ini emang salah gw" ucap randu pelan.

"kok lo tega sih bawa acha ke masalah lo?" tanya leo tidak habis pikir.

"waktu itu gw spontanitas, cuma acha yang ada di samping gw" jawab randu seadanya.

"adik gw belum cukup umur buat nikah" ucap leo.

"gw minta maaf" ucap randu.

"ini ide gila, acha itu cewek gw" ucap ardi membuka suara.

"gw tau, gw bakal bilang sama mama" ucap randu pelan.

mendengar itu acha hanya terdiam.

"ya udah gw pamit" ucap randu, lalu dirinya berdiri dan melangkah pergi, di ikuti oleh devi.

"bang" panggil acha yang membuat randu menghentikan langkah nya dan berbalik menghadap acha.

"kenapa?" tanya randu

"4 hari lagi dateng aja ke rumah gw" ucap acha.

mendengar itu ardi langsung menatap acha.

"yang bener aja ca, kamu itu pacarku" ucap ardi cepat.

"aku gak tega liat mamanya" jujur acha.

"tapi kamu tega sama aku" ucap ardi.

"ini gak serius" balas acha cepat.

randu kembali duduk di kursi yang ia duduki tadi.

"pernikahan ini cuma berjalan 6 bulan, kalo acha mau" ucap randu.

"ini cuma status" ucap acha.

"bisa-bisa nya kalian mempermainkan pernikahan" ucap ardi.

"ini emang salah gw" ucap randu pelan.

"kak leo izinin gw ngelakuin ini kan?" tanya acha kepada sang kakak.

"lo yakin?" tanya leo.

"kakak pasti lebih tau kondisi tante rima kan?" tanya acha kepada leo.

"iya" jujur leo, pertemanan leo dan randu memang cukup dekat.

"gw rela karna gw gak tega kak, kakak tau gimana gw kan?" tanya acha lagi.

"iya" jawab leo pelan.

"gak boleh" cegah ardi.

"ini cuma sementara, tolong kamu ngerti" pinta acha.

"cowok mana yang ngertiin bahwa pacarnya izin nikah sama cowok lain?" tanya ardi.

"ini gak serius, gw gak akan nyetuh acha, itu gak mungkin banget, ini cuma bikin nyokap gw tenang" ucap randu.

"lagian bang randu punya teh devi" sambung acha.

"di" panggil devi pada ardi.

ardi pun menatap pemilik suara.

"izinin aja, kita harus percaya sama mereka" ucap devi, sungguh saat ini hatinya sangat hancur namun ia tidak memiliki pilihan.

"gak akan, gw gak rela" balas ardi cepat.

"okay gw izinin, tapi ada syaratnya" ucap leo membuka suara.

"apa?" tanya randu.

"lo harus janji sama gw gak akan bikin acha repot atau apapun yang bikin dia susah" jawab leo serius.

"iya, gw akan bikin acha selalu baik-baik aja selama sama gw" balas randu.

"kalo lo sampe langgar, lo akan berurusan sama gw seumur hidup" ucap leo serius.

"lo bisa pegang janji gw" balas randu.

"dan jangan 6 bulan tapi 1 tahun" ucap leo.

"kenapa?" tanya acha.

"terlalu cepat, nanti tante rima bisa curiga" jawab leo.

"okay 1 tahun" ucap randu.

sedangkan ardi berdecak kecewa dan acha menyadari itu.

"maafin aku ya" ucap acha kepada ardi.

ardi tak merespon, justru dirinya bangkit dari tempat duduk dan pergi begitu saja.

"biar gw yang ngomong sama dia" ucap devi, kemudian ia bergegas menyusul ardi.

acha menghembuskan napas kasar.

"ini semua gara-gara gw" ucap randu pelan.

"ini takdir, dan gak ada satu orang pum yang bisa menghindari takdir" ucap acha.

"ya udah gw pamit" ucap randu.

"iya" balas acha, sementara leo hanya mengangguk.





^^^^^^^^^
hari pernikahan pun telah di tentukan dan lusa adalah hari H bagi randu dan acha.

entah mengapa semakin dekat di hari itu randu semakin merasa nervous, randu sadar walau ini hanya sementara namun tetap saja adalah hari yang penting.

"gw nervous ca" ucap randu ketika dirinya menghubungi acha lewat sambungan telepon.

"gw juga" balas acha di seberang sana.

"padahal ini gak serius" ucap randu.

"tapi ini tetep pernikahan bang dan ini juga pernikahan pertama kita" ucap acha.

"iya lo bener" balas acha.

"gw gak bisa tidur 3 hari belakangan ini" jujur acha.

"me too, oh iya gimana ardi?" tanya randu mengalihkan pembicaraan.

"alhamdulilah dia udah setuju" jawab acha.

"syukur deh kalo gitu" balas randu.

"iya" balas acha.

"sekali lagi sorry atas semuanya ya ca" ucap randu.

"ini bukan saat yang tepat buat bahas itu, fokus aja buat lusa nanti, gw ikhlas kok, abang kan temen baik kak leo" ucap acha.

"kok bisa ikhlas?, ini soal pernikahan lohh" ucap randu.

"karna tante rima" jawab acha.

"seriosly?" tanya randu lagi.

"iya, andai waktu itu gw gak liat tante rima hampir jatuh mungkin gw gak akan mau begini, orang waras pasti jelas nolak ide gila ini" ucap acha.

"berarti lo gak waras?" tanya randu lagi dan lagi.

"bisa di bilang begitu" jawab acha.

"kenapa peduli?" tanya randu penasaran.

"karna gw manusia yang gak tegaan" jawab acha.

randu tersenyum tipis mendengar nya.

"makasih banyak, lo emang cewek yang baik" balas randu

"ini gak gratis, nantinya abang harus nurutin apapun yang gw mau" balas acha

"of course, selama gw bisa" ucap randu.

"ya udah gw istirahat dulu ya, besok pengajian juga siraman, harus punya banyak energi" ucap acha.

"emang lo bisa tidur?" tanya randu.

"gw berusaha" jawab acha.

"bayangin gw aja" ucap randu bergurau.

acha tertawa pelan di seberang sana.

"abang dateng ke mimpi gw sini" balas acha terkekeh.

"okay tunggu aja" ucap randu, kemudian ia tersenyum tipis.

"siap, ya udah night" ucap acha.

"night too" balas randu, kemudian panggilan pun terputus.

setelah itu randu menaruh ponselnya di meja, lalu ia menarik dan menghembuskan napas untuk menenangkan dirinya sendiri.

lusa adalah hari penting baginya dan ia harus benar-benar mempersiapkan diri untuk hari itu.

teman tapi menikahWhere stories live. Discover now