29

1K 65 2
                                    

"selamat kakak" ucap acha kepada leo yang telah resmi menikah.

"thanks" balas leo seraya memeluk sang adik.

"cepet bikin ponakan buat gw ya" ucap acha.

leo hanya tertawa kecil mendengar nya.

"selamat bro" ucap randu seraya tersenyum tipis.

"kalian beneran mau pisah setelah ini?" tanya leo.

"iya, kesepakatan nya kan emang begitu" jawab acha.

"tapi gak buru-buru" sambung randu.

"kenapa?" tanya leo.

"kita harus cari alasan dulu" jawab randu.

"kalo menurut gw kalian cocok, tapi sayang hati kalian ada orang lain" celetuk luna.

randu dan acha langsung menatap luna yang berada di sisi kanan leo.

"jujur gw juga lebih percaya sama lo du, di banding ardi buat jagain adek gw" sambung leo.

"kalian ini ada aja, gak mungkin, bang randu cinta sama teh devi begitu juga gw ke ardi" ucap acha.

"lo yakin sama ardi?" tanya leo kepada acha.

acha menatap ke arah lain, ia tak ingin leo tahu jika dirinya ingin putus dengan ardi setelah perpisahan nya dengan randu nanti.

"kenapa gak jawab?" tanya leo lagi.

"yang gw tau gw sayang sama ardi kak" jawab acha.

"lo bahagia sama dia?" tanya leo lagi dan lagi.

"iya" jawab acha pelan.

leo menarik napas mendengar itu.

"gw bisa apa kalo lo udah bilang begini, kebahagiaan lo yang utama buat gw" ucap leo.

"kalo kakak gak kasih restu, gw bakal putusin ardi" ucap acha.

"katanya lo sayang" balas leo.

"tapi restu kakak jauh lebih penting" ucap acha.

leo tersenyum.

"gw percaya randu buat jagain lo sayang" ucap leo.

acha menggeleng.

"bukan bang randu orangnya kak, gw bakal memulai hubungan baru dengan orang yang baru juga nanti" ucap acha.

"karna ada devi?" tanya leo.

acha menggeleng.

"biarin gw cari cowok lain" jawab acha.

"gw bukan tipe lo ya?" tanya randu.

acha menatap randu.

"kita lebih cocok jadi kakak-adik" jawab acha.

"okay terserah" balas randu.

acha kembali menatap leo.

"ya udah selamat bersenang-senang, gw pulang dulu" ucap acha kepada leo dan luna.

"iya hati-hati" ucap luna.

leo mengecup kening acha tanpa mengucapkan apapun.

luna tersenyum tipis melihat itu, dirinya memang harus rela jadi yang kedua di hati suaminya, luna tahu sampai kapan pun acha lah yang leo utamakan, walau itu terdengar aneh namun luna berusaha memahami nya.

"ya udah kita cabut, assalamu'alaikum" ucap randu.

"walaikum'salam" balas leo dan luna serempak.

acha dan randu pun pergi dari rumah leo.

"lo yang nyetir" ucap randu tiba-tiba sembari memberikan kunci mobil kepada acha.

"tumben" ucap acha, ia masuk di kursi kemudi.

"lagi males nyetir" balas randu.

acha tak merespon, tidak lama mobil melaju dengan perlahan.






^^^^^^^^^
"lo yakin mau pisah deket-deket waktu ini?" tanya randu saat mereka berada di kamar.

"iya, lebih cepet lebih baik" jawab acha.

randu duduk di sisi acha yang sedang memangku laptop.

"kenapa buru-buru?" tanya randu lagi.

"biar abang sama teh devi bisa nerusin perjuangan kalian" jawab acha tanpa menatap randu.

"gw udah bilang gak ada harapan" balas randu.

mendengar itu acha menatap randu.

"selama kita masih napas, semua bisa di perjuangan, gw pasti bantu" ucap acha.

"kasih gw waktu buat biasain diri tanpa lo dulu" ucap randu.

"maksudnya?" tanya acha.

"minggu depan gw mau ke luar negeri selama 2 minggu lebih, dan gw mau membiasakan diri tanpa lo disana, selama gw pergi, jangan lakuin apapun.

"okay" balas acha.

"you promisse?" tanya randu.

"yeah" jawab acha.

"nanti gw titip mama, papa ya" ucap randu.

"iya bang, tenang aja" ucap acha.

"lo mau apa dari gw?" tanya randu.

"abang pernah janjiin mobil kan?" tanya acha balik.

"okay, apalagi?" tanya randu lagi.

"berlian?" ucap acha.

"okay" ucap randu.

acha tertawa kecil.

"gak, gw gak suka itu" ucap acha.

"itu buat investasi" ucap randu.

"gak, mobil aja" ucap acha.

"mau mobil apa?" tanya randu lagi dan lagi.

"apa aja" jawab acha.

tiba-tiba randu mengambil laptop yang ada di pangkuan acha kemudian mematikan nya dan menaruh beda itu di meja lalu ia tiduran di paha acha dan menatap wajah istrinya itu dari bawah.

"lo bisa milikin semua mobil gw kalo lo mau stay sama gw sweetheart" ucap randu yang membuat acha terkejut beberapa saat.

acha menatap randu, ia memijat kepala sang suami.

"gw udah ngerasa hianatin teh devi dengan hubungan kita yang udah terlalu jauh" ucap acha.

"kenapa gw gak ketemu lo lebih awal sih" ucap randu.

"jangan mempertanyakan takdir" balas acha.

"andai kita udah pisah terus perjuangkan gw sama devi tetep sia-sia, boleh gak gw balik sama lo?" tanya randu.

"kalo nanti gw udah nemuin cinta sejati gw gimana?" tanya acha.

"gw emang bukan tipe lo ya sweetheart" ucap randu.

"siapa bilang, abang itu laki-laki sempurna" ucap acha.

"jadi gw tipe lo?" tanya randu lagi

"iya banget" jawab acha.

"terus kenapa lo nolak?" tanya randu lagi.

"udah gak usah di bahas, apa kata takdir aja" ucap acha.

"okay, gw cuma harus belajar terbiasa tanpa lo mulai sekarang" ucap randu pelan.

"ada teh devi yang bakal bantuin" ucap acha.

"beda sweetheart" ucap randu.

"nanti gw juga bakal kangen sama panggilan itu" ucap acha.

"kalo nanti lo berubah pikiran dan mau stay, bilang ya, gak ada yang tau takdir kan" ucap randu.

"okay" balas acha.

randu bangkit dari paha acha dan mengecup kening, pipi, hidung dan terakhir bibir sang istri selama beberapa saat.

teman tapi menikahWhere stories live. Discover now