25

1.1K 64 0
                                    

"apa alasan kamu gak ngizinin aku pergi?" tanya randu kepada devi.

"aku gak ngelarang kamu pergi, tapi aku ikut" ucap devi.

"gak bisa, keluarga kita saingan, mereka akan marah nanti" ucap randu.

"itu justru kesempatan kita buat buktiin kalo hubungan kita serius dan persaingan keluarga kita gak ada hubungan nya sama kita" ucap devi.

"dev, tolong kali ini aja, tolong ngertiin aku" ucap randu.

"sayang, aku mau buktiin ke keluarga kamu kalo aku tulus cinta sama kamu" ucap devi.

"iya aku ngerti tapi gak sekarang sayang" ucap randu.

"kenapa?" tanya devi.

"gak tepat waktunya" jawab randu.

"kamu bosen berjuang buat hubungan kita, apa kamu capek?" tanya devi.

"gak, sama sekali gak" balas randu.

"aku kecewa sama kamu" ucap devi lalu ia pergi meninggalkan randu, dengan segera randu mengejarnya.

"sayang, dengerin aku" ucap randu seraya melangkah cepat untuk mengejar devi namun devi acuh dan semakin menjauh dari randu.

"sial" ucap randu ketika devi sudah masuk ke dalam taksi di pinggir jalan.

dengan lemas randu melangkah masuk ke dalam mobil nya dan segera pulang ke rumah, sampai di rumah randu langsung membersikan diri.

"gimana kata teh devi?" tanya acha membuka suara saat randu keluar dari kamar mandi.

"devi maksa ikut" ucap randu.

"kenapa gak di ajak aja bang?" tanya acha lagi.

randu menatap acha dan mendekati nya, ia duduk di sisi acha.

"gw mau cuma kita berdua yang pergi" ucap randu.

"kalo teh devi minta putus gimana?" tanya acha lagi dan lagi.

"gw yakin marah dia cuma sesaat" ucap randu.

"kasian teh devi gak tenang disini" ucap acha.

"gw bakal selalu ngabarin dia kok" balas randu.

"yakin hubungan abang gak akan kenapa-napa?"tak acha kesekian kali.

"gw beneran mau pergi berdua sama lo ca, tanpa ada yang ngawasin" ucap randu.

"demi kenang-kenangan" ucap acha.

"lebih dari itu" balas randu.

"okay" ucap acha.

"dia marah tadi, terus ninggalin gw di caffe" ucap randu.

"wajar kali bang" balas acha.

"BT gw" ucap randu.

"resiko" balas acha.

randu menatap acha yang sedang asik dengan laptop.

"tutup dulu laptop nya bisa gak?" tanya randu.

"okay" ucap acha, ia segera menuruti perintah randu.

"lagi ngerjain tugas ya?" tanya randu lagi.

"iya, dikit lagi, di kumpulin minggu depan" jawab acha.

usai mematikan laptop nya acha menaruh benda itu di meja kemudian menatap randu.

"kapan abang wisuda?" tanya acha.

"secepatnya" jawab randu kemudian mengecup pipi acha beberapa kali.

"ada mau nya ya?" tanya acha.

"tau aja lo" balas randu tersenyum.

"gak bisa ya sehari aja gak nyetuh gw?" tanya acha.

"gak, kan udah ketagihan, lagian gw lagi BT sekarang dan cuma lo yang bisa ngobatin" ucap randu.

"bukan gw tapi badan gw" ralat acha.

"ya apapun itu harus lo sweetheart, harus badan lo" ucap randu kemudian mengecup bibir acha beberapa saat.

"gak tau kenapa gw ngerasa jadi pemuas nafsu abang" ucap acha.

"apa itu kedengeran negatif buat lo?" tanya randu.

"gak tau" jawab acha.

"apapun itu yang gw mau cuma lo, udah berkali-kali gw coba cari perempuan lain yang wow, tapi malah badan lo yang ada di pikiran gw" ucap randu.

"fix gw emang pemuas nafsu abang" ucap acha.

"apa sebutan nya itu gak penting, yang penting kita nikmatin itu" ucap randu.

acha hanya tersenyum tipis, dan tanpa aba-aba randu langsung menyerang nya dengan menggebu.

"kalo kita udah pisah cari pemuas nafsu lain ya bang" ucap acha saat randu sibuk menanggalkan pakaian nya.

"jangan bahas perpisahan saat lagi kaya gini sweetheart, karna kamu sedang aku miliki sekarang" ucap randu tersenyum kemudian memainkan bagian sensitif acha dengan sensual.

"iya sorry" balas acha pelan sembari meremas sisi soffa dan menahan desahan.

"apa?" tanya randu.

"sorry" ucap acha dengan suara yang lebih kencang.

"gw maafin, jangan di ulang" balas randu, gerakan tangan nya semakin menggila.

mati-matian acha menahan suara laknat yang akan keluar dari mulutnya.

"iya" balas acha, tubuhnya sudah terasa panas.

"okay" balas randu kemudian ia menghentikan aksinya.

seketika acha lega.

"puasin gw sekarang" ucap randu seraya melepas seluruh pakaian nya sendiri.

"pindah bang, disini sempit" ucap acha.

randu pun menuntun acha ke tempat tidur.

"jangan berhenti sebelum gw puas" ucap randu, ia berbaring kemudian menarik acha agar menindih tubuhnya.

"okay I will" balas acha, ia mulai mencumbu randu terlebih dahulu.

terkadang randu membiarkan dirinya berkuasa di permainan mereka dan acha suka itu.

1 jam kemudian, setelah randu mendapat pelepasan, acha lelah dan jatuh di atas tubuh randu.

"capek?" tanya randu seraya mengusap rambut acha.

"iya, istirahat bentar ya bang" ucap acha.

"lo hebat, thanks" ucap randu, ia mengecup kening acha.

"hebat mana di banding yang lain?" tanya acha.

"lo paling best" jawab randu.

"ah bohong" balas acha.

"gw gak mau bandingin, lo bini gw yang di restuin tuhan" ucap randu.

"emang kenapa kalo di restuin?" tanya acha.

"pahala dong, itu bakal lebih terasa luar biasa" jawab randu.

"ohhh gitu" balas acha seraya menganggukkan kepala.

"sekarang gantian" ucap randu, kemudian ia membalikkan posisi.

"BT nya ilang belum?" tanya acha.

"udah" jawab randu.

"alhamdulilah deh" balas acha.

"gw mulai ya, lo diem aja kalo masih capek" ucap randu.

acha mengalungkan kedua tangan nya di leher randu, pria itu pun memulai aksinya.

teman tapi menikahWhere stories live. Discover now